Ilustrasi memegang ponsel. [Unsplash/Stephany Rodriguez]
Hitekno.com - Ponsel merupakan barang penting yang digunakan sehari-hari dan selalu dipegang. Namun ternyata, tanpa sadar ponsel menjadi tempat berkumpulnya berbagai mikroorganisme, termasuk kuman dan virus.
Bayangkan saja, seberapa sering pengguna benar-benar membersihkan ponsel dan yang lebih penting lagi, apakah cara yang pengguna lakukan sudah tepat. Sebab, jika tidak berhati-hati, produk pembersih yang dipakai justru bisa merusak bagian luar dan dalam perangkat tersebut.
Mengapa Ponsel Perlu Dibersihkan Secara Berkala
Selain alasan estetika, yakni menghilangkan noda dan sidik jari yang membuat layar terlihat kotor, pembersihan ponsel juga penting dari sisi kesehatan.
Studi menunjukkan bahwa setiap kali ponsel diuji di laboratorium, hasilnya hampir selalu menunjukkan adanya ratusan jenis mikroba.
Meskipun tidak semua mikroorganisme ini berbahaya, banyak di antaranya dapat menyebabkan penyakit, terutama jika berpindah ke tangan, mulut, atau permukaan lain yang disentuh.
Kebiasaan membawa ponsel ke kamar mandi, meletakkannya di meja makan, atau menggunakannya saat makan meningkatkan risiko penularan. Apalagi, ponsel sering berpindah tangan, seperti dipegang oleh teman saat melihat foto, digunakan bersama saat rapat, atau bahkan dimainkan oleh anak-anak.
Berbeda dengan tangan yang mudah dibersihkan dengan sabun dan air, ponsel jarang mendapat perlakuan yang sama. Ini menjadikannya sebagai salah satu benda yang paling kotor yang disentuh setiap hari dan ironisnya, juga yang paling jarang dibersihkan secara menyeluruh.
Bahaya Menggunakan Produk Pembersih yang Tidak Tepat
Banyak orang mencoba membersihkan ponsel dengan cairan pembersih rumah tangga, hand sanitizer, atau disinfektan umum. Sayangnya, beberapa bahan tersebut bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada perangkat.
Baca Juga: Berusia 450 Tahun, Salah Satu Pohon Tertinggi di Dunia Terbakar
Dilansir dari Science Alert pada Jumat (22/8/2025), produsen ponsel ternama seperti Apple dan Samsung bahkan secara eksplisit melarang penggunaan bahan seperti pemutih, hidrogen peroksida, cuka, semprotan aerosol, serta tisu alkohol dengan kadar tinggi (lebih dari 70 persen).
Ini karena sebagian besar ponsel pintar dilengkapi dengan lapisan pelindung oleophobic yang membuat layar tahan terhadap sidik jari dan noda. Jika pengguna menggunakan bahan kimia keras seperti alkohol pekat atau aseton, lapisan ini bisa terkelupas, menyebabkan layar menjadi kusam, dan kurang responsif.
Bahan seperti cuka bisa bereaksi dengan komponen logam seperti aluminium, sementara pemutih dan hidrogen peroksida terlalu kuat untuk digunakan pada perangkat elektronik yang sensitif. Bahkan, tisu alkohol berulang kali bisa membuat plastik mengering dan rapuh.
Dengan kata lain, jika suatu produk cukup kuat untuk membersihkan permukaan dapur, kemungkinan besar terlalu agresif untuk digunakan pada ponsel.
Cara Membersihkan Ponsel Secara Aman dan Efektif
Membersihkan ponsel sebenarnya cukup sederhana, murah, dan tidak memerlukan peralatan khusus. Yang perlu pengguna lakukan hanyalah mengikuti petunjuk yang direkomendasikan oleh produsen. Langkah pertama adalah mencabut kabel pengisi daya dan melepas casing serta aksesori lainnya.
Kebanyakan produsen menyarankan penggunaan tisu isopropil alkohol dengan kadar 70 persen, kain mikrofiber yang lembut, dan sikat berbulu halus antistatis untuk membersihkan bagian-bagian kecil seperti kisi-kisi speaker dan port pengisian daya.
Apple, misalnya, telah memperbarui pedoman mereka sejak pandemi COVID-19, dan kini memperbolehkan penggunaan tisu disinfektan tertentu seperti Clorox, asalkan digunakan dengan hati-hati.
Samsung pun memberikan saran serupa, yaitu cukup basahi kain mikrofiber dengan larutan alkohol 70 persen dan usapkan dengan lembut pada permukaan ponsel, menghindari semprotan langsung ke port atau lubang.
Tips Tambahan untuk Mencegah Kerusakan saat Membersihkan
Salah satu kesalahan umum adalah menyemprotkan cairan langsung ke ponsel. Hal ini bisa menyebabkan kelembapan masuk ke dalam perangkat, merusak komponen internal, dan bahkan menimbulkan korsleting.
Merendam ponsel dalam larutan juga bukan pilihan yang aman, sekalipun perangkat pengguna tahan air. Ketahanan tersebut didukung oleh seal karet, perekat, dan lapisan pelindung yang bisa menurun kualitasnya seiring waktu.
Selain itu, hindari penggunaan kain kasar atau tisu biasa, yang dapat menggores layar atau meninggalkan serat-serat kecil di celah-celah perangkat. Jangan pula terlalu sering atau terlalu keras menggosok ponsel, karena tindakan ini bisa mengikis lapisan pelindung dan membuat layar lebih mudah rusak dalam jangka panjang.
Seberapa Sering Sebaiknya Ponsel Dibersihkan?
Tidak ada standar pasti mengenai frekuensi pembersihan ponsel, tetapi untuk pemakaian normal, membersihkannya sekali dalam seminggu sudah cukup baik. Namun, jika pengguna sering membawa ponsel ke tempat-tempat ramai atau berisiko tinggi, seperti rumah sakit, pusat kebugaran, transportasi umum, atau toilet umum, sebaiknya lakukan pembersihan lebih sering.
Mengabaikan kebersihan ponsel bisa menjadi celah bagi penyebaran kuman dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, meluangkan sedikit waktu untuk membersihkannya secara benar bisa memberikan manfaat besar, baik dari sisi kesehatan maupun keawetan perangkat.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang aman dan menggunakan bahan yang sesuai, pengguna bisa menjaga kebersihan ponsel tanpa perlu mengorbankan kualitas atau fungsinya.