Samsung Galaxy Z Fold 7. [Samsung Indonesia]
Hitekno.com - Tahun 2025 menjadi ajang pertarungan dua raksasa teknologi dalam kategori ponsel lipat: Google Pixel 10 Pro Fold dan Samsung Galaxy Z Fold 7.
Desain menjadi salah satu daya tarik utama dalam kategori ini, dan Pixel 10 Pro Fold dikabarkan hadir lebih ramping dengan engsel baru serta sertifikasi IP68 yang menjadikannya tahan air dan debu untuk pertama kalinya.
Galaxy Z Fold 7 juga tidak tinggal diam, dengan rumor menyebutkan peningkatan pada material titanium dan mekanisme engsel yang lebih ringan dan tidak meninggalkan celah saat tertutup.
Secara estetika, Samsung tetap mempertahankan siluetnya yang ikonik, sementara Google mencoba memperhalus lekukannya agar terlihat lebih premium dan modern.
Di balik bodi ramping, keduanya dipersenjatai oleh chipset flagship masing-masing: Pixel 10 Pro Fold menggunakan Google Tensor G5, sementara Galaxy Z Fold 7 mengandalkan Snapdragon 8 Gen 4 for Galaxy yang telah dioptimalkan khusus oleh Samsung.
Tensor G5 disebut membawa kemampuan AI generatif yang lebih dalam, termasuk fitur-fitur canggih seperti penyelesaian teks otomatis dan pengeditan gambar dengan perintah suara.
Sementara itu, Snapdragon 8 Gen 4 dikenal lebih unggul dari sisi kecepatan mentah, efisiensi daya, dan kemampuan menjalankan game berat dengan suhu yang lebih stabil.
Pada sisi layar, Pixel 10 Pro Fold dikabarkan hadir dengan panel OLED canggih dengan kecerahan tinggi dan refresh rate adaptif hingga 120Hz, baik pada layar dalam maupun layar luarnya.
Samsung masih menjadi pemimpin dalam teknologi layar lipat, dengan Galaxy Z Fold 7 diharapkan mengusung panel dalam yang lebih tipis, cerah, dan tahan lipatan dibanding generasi sebelumnya.
Pixel unggul dalam visualisasi warna dan akurasi tampilan, sementara Samsung dikenal memberikan pengalaman visual yang lebih imersif dan mendukung stylus seperti S Pen untuk kalangan profesional.
Baca Juga: OnePlus 15 Hadir dengan Desain Baru, Tanpa Kamera Melingkar dan Tanpa Hasselblad
Dalam hal fotografi, Pixel 10 Pro Fold mengandalkan kekuatan pemrosesan gambar dari AI untuk menghasilkan foto malam hari dan potret yang menakjubkan, bahkan dengan sensor yang lebih kecil sekalipun.
Galaxy Z Fold 7 diprediksi tetap menggunakan konfigurasi tiga kamera dengan sensor besar untuk fleksibilitas pengambilan gambar dalam berbagai kondisi dan jarak.
Dari sisi kamera, Pixel lebih unggul dalam kemudahan hasil instan berkualitas tinggi, sedangkan Samsung cocok untuk pengguna yang ingin kontrol lebih dalam pengaturan manual dan video profesional.
Kelebihan utama perangkat lipat adalah pengalaman multitasking, dan di sini Samsung menawarkan pengalaman yang lebih matang dengan dukungan drag-and-drop antar aplikasi serta jendela mengambang.
Pixel 10 Pro Fold diperkirakan akan menghadirkan pendekatan baru dengan UI berbasis AI yang lebih prediktif dan personal, serta fitur-fitur seperti layar terbagi otomatis berdasarkan konteks penggunaan.
Ekosistem menjadi nilai jual tambahan, dan Pixel 10 Pro Fold mulai menunjukkan taringnya dengan integrasi bersama Pixel Watch 2 dan Pixel Buds 2a untuk pengalaman Android yang semakin terpadu.
Sementara itu, Galaxy Z Fold 7 tetap menjadi bagian dari ekosistem Galaxy yang luas, mulai dari Galaxy Tab hingga Galaxy Watch dan Buds dengan ekosistem yang sangat kohesif dan fitur lintas perangkat seperti Samsung DeX.
Dari sisi daya tahan, Pixel 10 Pro Fold dirumorkan mengusung baterai 7000 mAh dengan pengisian kabel cepat 100W yang menjanjikan penggunaan seharian penuh bahkan dalam mode multitasking berat.
Galaxy Z Fold 7 diprediksi membawa peningkatan efisiensi pada baterai 5000-5500 mAh dengan pengisian cepat 65W, namun tetap unggul dalam manajemen daya berkat optimalisasi One UI terbaru.
Soal harga, Samsung kemungkinan akan mempertahankan banderol di kisaran flagship premium, sedangkan Pixel 10 Pro Fold berpotensi menantang dengan harga yang lebih agresif untuk menggaet pasar baru.
Namun, penundaan peluncuran Pixel 10 Pro Fold hingga Oktober dapat memberikan Samsung keuntungan awal dalam hal distribusi dan eksposur pasar global.
Kedua perangkat menawarkan keunggulan berbeda—Google dengan AI dan integrasi software, Samsung dengan teknologi layar dan ekosistem mapan—dan keduanya layak dinantikan oleh para pencinta teknologi di tahun 2025.