Resesi dan Inflasi Diprediksi Bakal Bikin Pasar Ponsel Indonesia Lesu, Begini Strategi Xiaomi

Inflasi dan potensi resesi bakal bikin orang enggan jor-joran beli gadget. Bagaimana langkah dari Xiaomi?

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 17 November 2022 | 20:11 WIB
Logo Xiaomi. (Xiaomi)

Logo Xiaomi. (Xiaomi)

Hitekno.com - Sejumlah firma riset pasar seperti Canalys, Counterpoint, dan IDC memperkirakan pangsa pasar ponsel Indonesia akan lesu akibat resesi dan akibat inflasi ekonomi. 

Xiaomi Indonesia memiliki beberapa solusi untuk ini. Stephanie Sicilia, associate marketing director Xiaomi Indonesia, berujar bahwa pihaknya akan terus berupaya menghadirkan perangkat dengan harga bersaing untuk konsumen Indonesia.

“Strategi kami masih sama, yakni menghadirkan produk dengan harga yang kompetitif ke pasar Indonesia,” kata Stephanie saat ditemui di sela-sela peluncuran Redmi Pad di M Bloc, Jakarta, Kamis (17/11/2022) dilansir dari Suara.com.

Baca Juga: Usung Sederet Kegiatan yang Asyik, Pokemon Festival Jakarta Siap Digelar, Kapan?

Ia melanjutkan, salah satu bukti yang dilakukan Xiaomi adalah menghadirkan tablet Redmi Pad baru. 

Perangkat ini juga merupakan tablet seri Redmi pertama yang diluncurkan di Indonesia.

Menurut dia, Redmi Pad menjadi pelengkap dari Xiaomi Pad 5 yang sudah dirilis ke Indonesia tahun lalu.

Baca Juga: Samsung Ingin Perlebar Sayap di Cloud Gaming, Sejumlah Smart TV Tua Kini Masuk Jangkauan

Diterangkan dia kalau Redmi Pad bisa jadi opsi untuk mereka yang mencari tablet murah.

Logo Xiaomi. (Xiaomi)
Logo Xiaomi. (Xiaomi)

“Sesuai visi kami, Xiaomi ingin terus menghadirkan perangkat dengan harga lebih kompetitif dari brand lain. Saya enggak mau sebut harga murah ya karena itu relatif,” kata dia.

Lebih lanjut, Stephanie memaparkan, mereka juga ingin terus memberdayakan para komunitas di Indonesia.

Baca Juga: Apple Ingin Tak Terlalu Ketergantungan dengan Chip Buatan Taiwan, Ini Sebabnya

“Kami terus menerima saran dan masukan dari para Xiaomi Fans untuk menghadirkan device yang dibutuhkan ke Indonesia,” tukas dia.

Sebelumnya, Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia mengatakan pasar ponsel Indonesia lemah di Q3 2022 akibat inflasi 5,95 YoY pada September kemarin.

Inflasi ini disebabkan dari kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi.

“Meningkatnya harga bahan bakar berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan permintaan pasar,” ucap Vanessa dalam keterangan resminya.

 

Suara.com/Dicky Prastya

Berita Terkait
Berita Terkini

Mengapa CCTV outdoor dibutuhkan di tempat produksi kain ecoprint? Baca selengkapnya di sini!...

gadget | 22:33 WIB

Cek apa yang ditawarkan Vivo V40 Lite....

gadget | 14:05 WIB

Cek berapa harga FUJIFILM instax mini Link 3....

gadget | 13:57 WIB

POCO F6 menghadirkan AI Pro supaya foto-foto yang kita jepret tampil kece maksimal....

gadget | 13:12 WIB

Apa yang ditawarkan ADVAN 360 Stylus Pro?...

gadget | 13:20 WIB