Efek Lockdown di China Bikin Apple Kena Pukulan Telak, Kok Bisa?

Adanya kendala di China membuat produksi dan saham Apple goyang.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 09 November 2022 | 15:21 WIB
iPhone 14 dan iPhone 14 Plus. (Apple)

iPhone 14 dan iPhone 14 Plus. (Apple)

Hitekno.com - Apple memperikirakan pengiriman model iPhone 14 premium bakal lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya menyusul pemotongan produksi yang signifikan di pabrik yang dilanda virus di China.

Dilansir dari NY Post, hal ini mengurangi prospek penjualannya untuk musim liburan akhir tahun yang sibuk.

Permintaan untuk smartphone kelas atas yang dirakit di pabrik Foxconn di Zhengzhou telah membantu Apple tetap menjadi titik terang di sektor teknologi, mengingat sektor ini sedang babak belur oleh pengurangan pengeluaran konsumen di tengah lonjakan inflasi dan suku bunga.

Baca Juga: Resmi Rilis di Indonesia, Harga Realme 10 Dibanderol Mulai Rp 2 Jutaan

Tetapi vendor yang berbasis di Cupertino, California itu telah menjadi korban kebijakan nol-COVID-19 China, yang telah membuat perusahaan global termasuk Canada Goose dan Estee Lauder menutup toko lokal dan memangkas perkiraan.

"Fasilitas ini saat ini beroperasi dengan kapasitas yang berkurang secara signifikan," kata Apple hari Minggu tanpa merinci skala pengurangan tersebut.

"Kami terus melihat permintaan yang kuat untuk model iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Namun, kami sekarang mengharapkan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max yang lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Kode Redeem ML 9 November 2022, Langsung Klaim Hadiah Menariknya

Kamera iPhone 14 Pro series. (Apple)
Kamera iPhone 14 Pro series. (Apple)

Saham Apple tergelincir 1% menjadi 136,89 dolar AS pada hari Senin (7/11/2022).

Bulan lalu terdapat laporkan bahwa output iPhone dapat merosot sebanyak 30% pada bulan November di pabrik Foxconn di Zhengzhou, salah satu yang terbesar di dunia, karena pembatasan COVID-19.

Pabrik di China tengah, yang mempekerjakan sekitar 200.000 orang, telah diguncang oleh ketidakpuasan atas langkah-langkah ketat untuk mengekang penyebaran COVID-19, dengan banyak pekerja melarikan diri dari lokasi tersebut.

Peneliti pasar TrendForce minggu lalu memangkas perkiraan pengiriman iPhone untuk Oktober-Desember sebesar 2 juta menjadi 3 juta unit, dari 80 juta, karena masalah pabrik.

Foxconn Taiwan adalah produsen elektronik kontrak terbesar di dunia dan pembuat iPhone terbesar Apple, terhitung 70% dari pengiriman secara global.

Produsen ini memiliki lokasi produksi iPhone di India dan Cina selatan, tetapi yang terbesar adalah di kota Zhengzhou di provinsi Henan, Cina timur.

Atas permintaan pemerintah setempat, Foxconn mengatakan akan menerapkan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19, termasuk membatasi pergerakan karyawan antara asrama dan area pabrik mereka.

Berita Terkait
Berita Terkini

Sebuah rumor beredar menyebut jika Oppo Find X8 Ultra dan Vivo X200 tidak akan dijual resmi di luar China....

gadget | 08:39 WIB

Berapa harga SamsungGalaxy Watch Ultra ini?...

gadget | 19:10 WIB

Rencana Apple investasi ke Indonesia sempat ditolak, kini perusahaan pimpinan Tim Cook mencoba kembali dengan nilai 1 mi...

gadget | 11:14 WIB

Bocoran satu ini pada Xiaomi 15 Ultra, disebut akan membuat penggemarnya kecewa....

gadget | 13:31 WIB

Cek apa yang ditawarkan Western Digital WD Blue SN5000 NVMe SSD....

gadget | 15:33 WIB