1,3 Miliar Data Kartu SIM Indonesia Diduga Bocor, Hacker Jual dengan Harga Rp 744 Juta

Hacker menawarkan 1,3 miliar data pribadi yang didapatkan dari kartu SIM Indonesia.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 01 September 2022 | 14:46 WIB
Ilustrasi SIM Card atau kartu SIM. (Pixabay)

Ilustrasi SIM Card atau kartu SIM. (Pixabay)

Hitekno.com - Sebanyak 1,3 miliar data kartu SIM Indonesia diduga telah bocor ke internet. Bahkan ada hacker yang memperjualbelikan data pribadi dari pemilik kartu SIM tersebut.

Dikutip dari Suara.com, data pribadi yang diduga bocor dari pemilik kartu SIM Indonesia ini tidak hanya nomor telepon saja. Namun diduga juga berisi NIK, provider, hingga tanggal pendaftaran juga dibocorkan.

Kabar dugaan kebocoran data kartu SIM ini pertama kali dilaporkan oleh akun Twitter Muh. Rifqy Priyo S. Ia memperlihatkan sebuah screenshot foto berisi postingan dari situs breached.to.

"1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor! Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI," kata akun Twitter @SRifqi, dikutip Kamis (1/9/2022).

Saat ditelusuri HiTekno.com di situs breached.to, dugaan kebocoran data pribadi ini diunggah oleh akun forum bernama Bjorka.

Dalam deskripsi ia turut menyebutkan soal kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) soal registrasi kartu SIM.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan semua pengguna kartu SIM prabayar untuk mendaftarkan nomor teleponnya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku," tulis unggahan itu.

Kebocoran 1,3 Miliar data kartu SIM. [Twitter]
Kebocoran 1,3 Miliar data kartu SIM. [Twitter]

"Periode pendaftaran dimulai dari 31 Oktober 2017. Kegagalan untuk melakukannya pada akhir batas waktu pendaftaran akan menyebabkan penghentian sementara layanan untuk nomor ponsel," sambung dia.

Ia juga memperlihatkan beberapa informasi soal dugaan kebocoran data. Ukuran data itu mencapai 87GB dengan total 1,3 miliar.

Bjorka mengklaim kebocoran data itu terjadi pada Agustus 2022 dengan format CSV.

Baca Juga: Kebocoran Data Jasa Marga Diragukan, Pakar Keamanan: Sampel Data Masih Belum Kuat

Sementara isi data mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, nama provider, dan tanggal registrasi.

Format kebocoran data pun diperlihatkan dengan urutan NIK, telepon, penyedia, dan tanggal pendaftaran.

Akun itu juga memberikan 2 juta sampel data yang bisa diunduh secara gratis.

Adapun nama provider yang disebutkan mencakup Telkomsel, 3 (Tri), Indosat, XL, dan Smartfren.

SIM Card
SIM Card

Terakhir, hacker Bjorka ini menjual 1,3 miliar data SIM tersebut sebesar 50.000 Dolar AS atau setara Rp 774 juta. Data ini bisa dibeli lewat Bitcoin dan Ethereum.

Belum bisa dipastikan kebocoran data pribadi ini benar. HiTekno.com masih menghubungi pakar keamanan siber untuk memverifikasi dugaan kebocoran data tersebut.

Itulah laporan terkini dari dugaan kebocoran data 1,3 miliar kartu SIM Indonesia yang sudah diperjualbelikan hacker. (Suara.com/ Dicky Prastya).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Perbandingan antara Oppo Find X9 Pro dan Vivo X300 Pro....

gadget | 14:16 WIB

Perbandingan spesifikasi antara Infinix Hot 60 Pro Plus dan Vivo V40 Lite....

gadget | 14:01 WIB

Perbandingan spesifikasi antara Oppo Find X9 dan Vivo X200....

gadget | 12:40 WIB

Perbandingan antara Infinix Hot 60 Pro Plus dan Infinix Hot 30....

gadget | 11:11 WIB

Perbandingan spesifikasi antara Oppo Find X9 dan Oppo Find X9 Pro....

gadget | 10:32 WIB