Logo Huawei. (Huawei)
Hitekno.com - Sempat ramai rumor mengenai kemungkinan Huawei untuk melepas sub-merek Honor sebagai salah satu jalan keluar dari tekanan dan sanki pemerintah Amerika Serikat ini.
Spekulasi dijualnya Honor oleh Huawei ini disampaikan oleh Ming Chi Kuo, analis kenamaan dari perusahaan keuangan TF International Securities.
Selama ini analis ini selalu tepat dalam mengabarkan rumor-rumor terkait produk-produk Apple, demikian diwartakan Gizmochina pekan ini.
Baca Juga: Rumor, Huawei Bakal Lepas Honor?
Ming mengatakan bahwa saat ini Huawei sudah hampir kehabisan stok chipset, setelah produsen-produsen chipset di AS dilarang menjual produk mereka ke merek asal China tersebut. Alhasil Huawei kesulitan untuk memproduksi HP baru.
Sebelumnya Huawei sudah kelimpungan karena tak bisa mengakses layanan mobile Google seperti Google Play Store dan aplikasi penting Google lainnya akibat sanksi AS tersebut.
Untuk mengakali kesulitan ini, Menurut Ming, Huawei terpaksa mencari jalan keluar dan salah satunya adalah dengan menjual Honor.
Baca Juga: Dapat Sertifikat WiFi, Kapan Huawei Mate X2 Dirilis?
Dengan menjual Honor, maka Huawei akan keluar dari tekanan; merek Honor sendiri akan terus berkembang; dan industri elektronika China sendiri tidak akan terganggu.
Jika Honor keluar dari naungan Huawei, maka merek itu akan bebas menjalin hubungan dagang dengan perusahaan-perusahaan AS termasuk Google dan para produsen chipset, tidak seperti yang dialami oleh Huawei.
Selain itu, Honor juga bisa masuk ke segmen pasar menengah - atas jika lepas dari Huawei. Selama ini Honor memang dirancang untuk mengisi pasar menengah ke bawah, sementara segmen premium jadi lapangan bermain Huawei.
Baca Juga: Dukungan Huawei untuk Pengembangan SDM Indonesia Dapat Sambutan Positif
Akan tetapi rumor ini dibantah oleh Huawei. Menurut Gizchina, lewat akun media sosial Weibo-nya, Huawei menegaskan bahwa pernyataan Ming itu tidak berdasar dan tidak benar. Huawei sama sekali tak berencana menjual Honor.
Itulah bantahan Huawei terkait rumor akan melepaskan sub-merek Honor ke tangan lain sebagai upaya mengatasi tekanan pemerintah AS. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga: Huawei TechDay Gelar Pelatihan TIK bagi 33 Perguruan Tinggi di Indonesia