Kelebihan dan Kekurangan Honor Pad 10, Baca Sebelum Beli Tablet Ini!

Hitekno.com - Honor Pad 10 hadir sebagai salah satu tablet yang menarik perhatian di pasar saat ini, menawarkan desain elegan, layar besar, dan performa yang cukup mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari maupun hiburan. Namun, seperti perangkat lainnya, Honor Pad 10 juga memiliki sisi kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membelinya. 

Honor Pad10 menghadirkan layar besar 12,1 inci 2,5K 120Hz yang tajam, performa bertenaga dengan Snapdragon 7 Gen 3 dan RAM 8GB, serta fitur AI untuk produktivitas seperti ringkasan teks dan konversi suara ke teks. Tablet ini juga memiliki audio imersif enam speaker, baterai 10.100mAh dengan fast charging, aksesori keyboard dan stylus, desain tipis dan ringan, konektivitas Wi-Fi 6, serta dukungan pembaruan sistem jangka panjang, menjadikannya ideal untuk hiburan, kerja, dan aktivitas kreatif.

Berikut penjelasan lebih detail dari kelebihan dan kekurangan Honor Pad 10:

1. Harga

Dengan kisaran harga Rp 5,5 jutaan, Honor Pad 10 memberikan niali luar biasa dengan paket lengkap termasuk Honor Smart Bluetooth Keyboard, Honor Choice Pencil, dan garansi resmi 12 bulan, cocok untuk mahasiswa atau pekerja yang butuh setup produktivitas instan. 

2. Desain

Desain Honor Pad 10 sangat premium dengan bodi aluminium unibody yang tipis (6,3 mm) dan ringan (525 gram), memberikan rasa kokoh tapi mudah dibawa seharian dalam pilihan warna Grey yang elegan dan modern. Empat grill speaker simetris dengan dukungan HONOR Spatial Audio menambah estetika audio-focused, sementara bezel tipis (rasio screen-to-body 88%) membuatnya nyaman untuk landscape mode seperti menonton film atau bekerja dengan keyboard. Sertifikasi eye comfort global memastikan pegangan aman tanpa overheating cepat.

Sayangnya, tablet ini hanya tersedia dalam satu warna (Grey), yang membatasi pilihan personalisasi bagi pengguna yang suka variasi. Tidak ada rating IP untuk ketahanan air atau debu, sehingga kurang ideal untuk penggunaan outdoor kasar, dan port USB-C tunggal mengharuskan penggunaan adapter untuk aksesoris tambahan seperti HDMI.

3. Layar

Layar IPS LCD 12,1 inci beresolusi 2.5K (2560 x 1600 piksel) dengan refresh rate 120Hz adaptive menghadirkan visual tajam, warna akurat (100 persen sRGB di mode Normal, 80 persen DCI-P3 di Vivid), dan kecerahan puncak 500–550 nits—cukup cerah untuk indoor maupun outdoor ringan. Fitur Eye Comfort HONOR dengan Dual TÜV Rheinland Certification, Dynamic Dimming, dan Circadian Night Display mengurangi kelelahan mata saat penggunaan lama, plus dukungan stylus rendah latency untuk catatan atau menggambar membuatnya imersif untuk produktivitas dan hiburan.

Baca Juga: Perbandingan Vivo Y500 Pro vs Infinix Zero Ultra: Mana yang Lebih Unggul?

Namun, panel IPS LCD kalah vibrant dan kontras dibanding AMOLED pada kompetitor, terutama di ruangan gelap. Refresh rate turun ke 60Hz saat idle bisa terasa kurang smooth, dan tidak ada always-on display atau HDR10+ penuh yang membatasi pengalaman premium untuk konten HDR.

Perbesar

4. Performa

Chipset Snapdragon 7 Gen 3 (4nm) dengan RAM 8GB (plus virtual RAM) dan storage 256GB memberikan performa mulus untuk multitasking berat seperti editing dokumen, browsing multi-tab, atau gaming ringan hingga menengah (seperti Genshin Impact di setting medium). MagicOS 9.0 berbasis Android 15 ringan dengan fitur AI canggih seperti Gemini integration, Circle to Search, dan HONOR AI Eraser untuk produktivitas PC-like, termasuk split-screen optimal dan keamanan data tingkat tinggi.

Sayangnya, ini tidak ideal untuk gaming ultra-berat atau rendering 3D lama karena GPU Adreno 720 bisa throttling setelah 45 menit, meski pendingin pasif cukup stabil. Storage internal non-expandable (tanpa microSD) membatasi penggunaan jangka panjang untuk file besar, dan WiFi-only tanpa Bluetooth 5.3 full multipoint bisa merepotkan koneksi aksesoris.

5. Kamera

Kamera belakang 8MP dengan auto-focus dan desain Starlight Cloud Ring menghasilkan foto cukup tajam untuk scan dokumen atau snapshot cepat, sementara kamera depan 8MP (f/2.0) mendukung video call 1080p@30fps yang jernih dengan mode portrait alami. Fitur AI seperti Document Scanner dan Time-Lapse menambah utilitas untuk pekerja remote atau pelajar.

Tetapi, resolusi rendah tanpa lensa ultrawide atau depth sensor membatasi kreativitas untuk foto landscape atau low-light, di mana noise muncul signifikan. Video terbatas 1080p@30fps tanpa stabilisasi OIS, membuatnya kurang kompetitif untuk content creator dibanding tablet dengan kamera lebih advanced.

6. Baterai

Baterai 10.100mAh mampu bertahan hingga 2 hari untuk penggunaan normal (seperti browsing dan video), atau 12–14 jam screen-on time dengan aktivitas campur seperti kerja kantor. Pengisian 35W SuperCharge mengisi 50 persen dalam 40 menit dan penuh dalam 2 jam, dengan fitur AI power optimization yang menjaga efisiensi. Dukungan reverse charging untuk aksesoris lain menambah fleksibilitas.

Namun, pengisian 35W terasa lambat dibanding kompetitor 45W+, dan bisa panas jika charging sambil gaming tanpa jeda. Tidak mendukung wireless charging, serta konsumsi daya naik saat 120Hz dan brightness maksimal aktif bersamaan, mengurangi estimasi tahan lama di mode intensif.

Secara keseluruhan, Honor Pad 10 adalah tablet mid-range yang sangat seimbang di 2025, dengan layar 12,1 inci 2.5K 120Hz, baterai 10.100mAh tahan lama, dan bundle keyboard atau stylus yang siap pakai untuk produktivitas. Cocok untuk pelajar, pekerja remote, atau keluarga yang butuh perangkat multifungsi tanpa ribet.

Meski ada kompromi di kamera sederhana dan desain single-color, nilai keseluruhan tetap unggul berkat performa Snapdragon 7 Gen 3 dan fitur AI MagicOS, layak dipertimbangkan bagi siapa saja yang mengutamakan kenyamanan kerja dan hiburan sehari-hari.