Seismometer, Alat Pengukur Getaran Tanah untuk Deteksi Gempa

Alat canggih ini sangat ampuh mendeteksi gempa.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Minggu, 23 Desember 2018 | 15:00 WIB
gempa bumi/pixabay.com

gempa bumi/pixabay.com

Hitekno.com - Seismometer adalah alat atau sensor getaran yang biasanya digunakan untuk mendeteksi gempa bumi. Hasil dari rekaman alat ini biasanya disebut sebagai seismogram.

Asal mula istilah seismometer adalah seismos dan metero yang merupakan bahasan Yunani. Seismos berarti gempa bumi sedangkan metero berarti mengukut.

Seismometer ini mengukur gempa dengan 2 jenis pengukuran, yaitu pengukuran besaran gempa dan pengukuran intensitas gempa.

Baca Juga: Mengenal Longsor Bawah Laut, Penyebab Tsunami Dahsyat

Jika skala pengukuran besaran gempa adalah skala richter, maka skala pengukuran untuk intensitas gempa adalah skala mercali. Salah satu yang paling sering digunakan adalah skala richter yang diperoleh dari hasil pengamatan seismogram hasil seismometer.

Alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 132 SM oleh matematikawan Dinasti Han bernama Zhang Heng.

Pada zaman tersebut, fenomena gempa menjadi salah satu hal yang membuat masyarakat ketakutan. Zhang Heng lalu meneliti kejadian tersebut dan membuat alat yang dapat memprediksi kapan gempa terjadi.

Baca Juga: BMKG Ungkap Dugaan Penyebab Tsunami di Selat Sunda

Seismometer kuno. (Wikipedia/Kowloonese)
Seismometer kuno. (Wikipedia/Kowloonese)

Bentuk alat ini mirip dengan guci dengan ornamen naga yang terhubung pada batang tembaga yang menghadap ke delapan arah mata angin.

Saat terjadi getaran gempa, batang tembaga tersebut akan menggerakan ornamen naga sehingga butiran tembaga pada mulut naga akan keluar menuju ornamen katak yang berada di bawah ornamen naga. Butiran tembaga yang ditangkap ornamen katak ini yang akan menunjukan lokasi titik gempa.

Seiring berjalannya waktu, seismometer ini lalu berkembang hingga Eropa dan Amerika. Seorang ahli geologi dari Inggris bernama John Milne berhasil menemukan seismometer modern untuk mencatat gempa horizontal di sepanjang lempeng tektonik.

Baca Juga: Ditemukan Kawah Es di Mars dengan Lebar 82 KM, Ini Penampakannya

Alat ini lalu dikembangkan lagi oleh Press Ewing, hasilnya lalu digunakan di berbagai belahan benua di dunia hingga sekarang.

Berdasarkan fungsinya, seismometer dikelompokkan menjadi dua yaitu seismometer horizontal dan vertikal. Di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) biasanya memasang kedua alat ini dengan susunan satu seismometer horizontal dan dua pasang seismometer vertikal. Pemasangan ini dibuat untuk memprediksi dari arah mana gempa bumi tersebut akan terjadi.

Cara kerja seismometer modern ini layaknya sebuah beban yang tergantung pada kawat pegas. Beban tersebut lalu dipasang pensil yang menempel pada gulungan kertas yang dapat berputar.

Baca Juga: Niat Banget, Pejuang Cinta Ini Kirim Email ke 246 Cewek Bernama Nicole

Seismometer. (Wikipedia/GFDL)
Seismometer. (Wikipedia/GFDL)

Gerakan beban dan kawat pegas ini bergantung pada pergerakan yang terjadi di permukaan Bumi. Jika tidak ada getaran, pegas tersebut tidak akan bergerak.

Biasanya saat gempa bumi terjadi, getaran yang dihasilkan adalah gerakan vertikal. Pegas ini lalu akan bergerak naik dan turun sehingga pensil pada beban akan menggoreskan garis-garis pada gulungan kertas yang berputar.

Jika tidak ada pergerakan di permukaan Bumi, pegas ini juga tidak akan mencatat gerakan apapun.

Namun, seismometer ini masih kalah canggih dengan alat yang diperbaharui dan digunakan sekarang. Menggunakan seismometer digital, alat ini sudah tidak lagi membutuhkan pena, melainkan menggunakan komputer.

Selain itu, alat ini juga mampu merekam getaran buatan manusia seperti ledakan dinamit, gelombang laut yang menerjang pantai, hingga pergerakan pohon yang tertiup angin laut.

Gimana, sudah cukup mengenal seismometer sebagai alat pengukur getaran tanah untuk mendeteksi gempa?

Berita Terkait
TERKINI

Western Digita menghadirkan solusi penyimpanan untuk industri media dan hiburan dengan kecepatan tinggi dan kapasitas be...

gadget | 10:59 WIB

Samsung Galaxy A15 dibekali fitur Smart Switch, memudahkan pindah data....

gadget | 11:06 WIB

Manfaatkan fitur AI di Samsung Galaxy Tab S9 series untuk memenuhi kebutuhan profesionalmu sehari-hari...

gadget | 10:21 WIB

Vivo V30 Series diklaim memiliki berbagai fitur yang mendukung perjalanan mudik lebih seru....

gadget | 10:20 WIB

Cek apa saja fitur andalan Realme 12 5G ini....

gadget | 10:11 WIB

Kamera FUJIFILM INSTAX mini 99TM ini merupakan seri premium terbaru dari kamera instan analog INSTAX sekaligus evolusi d...

gadget | 15:32 WIB

Cek berapa harga resmi dan spesifikasi yang ditawarkan Xiaomi 14....

gadget | 14:28 WIB

Ya, dengan HP Rp 1 jutaan sudah bisa jadi teman mudik dengan asyik....

gadget | 10:11 WIB

Jajaran Xiaomi 14, Xiaomi Watch 2, Xiaomi Watch S3, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro ini telah resmi tersedia di pasaran....

gadget | 10:03 WIB

Xiaomi Indonesia resmi membawa jajaran produk terbarunya ini, cek apa saja....

gadget | 14:41 WIB

Xiaomi 14 dirancang dengan lensa optik Leica Summilux, desain compact dan performa handal....

gadget | 14:32 WIB

Pengguna Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5 bisa menikmatik kecanggihan Galaxy AI segera....

gadget | 17:08 WIB

Momen Lebaran yang sudah dekat bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk bersama-sama mengarsipkan foto, video, hingga dok...

gadget | 15:46 WIB

PayDay Sale Maret 2024 menawarkan harga spesial HP POCO....

gadget | 11:29 WIB

Cek apa yang ditawarkan Huawei MateBook D 14 sebagai laptop premium....

gadget | 20:25 WIB

Lonjakan signifikan dalam laba bersih tersebut melebihi harapan pasar dan menandai tingkat profitabilitas tertinggi kedu...

gadget | 16:03 WIB

Berapa harga Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition ini?...

gadget | 15:55 WIB

Catat tanggalnya, Xiaomi 14 siap rilis ke Indonesia....

gadget | 15:18 WIB
Tampilkan lebih banyak