Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi

Apakah satelit NASA yang jatuh ke Bumi ini akan membahayakan? Simak penjelasan NASA ini.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 08 Januari 2023 | 15:56 WIB
Satelit NASA - ERBS. (NASA)

Satelit NASA - ERBS. (NASA)

Hitekno.com - Setelah menjalankan tugas selama 38 tahun, sebuah satelit NASA akan jatuh ke Bumi dalam waktu dekat ini. Yakni adalah satelit Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) milik NASA.

Jika jatuh ke Bumi, apakah satelit NASA ini akan membahayakan bagi manusia? Berikut ini beberapa penjelasan yang diberikan NASA soal satelit ERBS tersebut.

Dilaporkan Suara.com, pada Jumat (6/1/2023) waktu setempat, NASA mengatakan, kemungkinan puing-puing dari ERBS yang membahayakan siapa pun di Bumi "sangat rendah".

Baca Juga: Susul Apple, Chipset Qualcom Ini Mungkinkan Ponsel untuk Komunikasi Dua Arah Via Satelit

NASA mengharapkan sebagian besar satelit ERBS seberat 5.400 pon akan terbakar saat masuk kembali ke Bumi.

Awal pekan ini, Departemen Pertahanan memperkirakan ERBS akan memasuki kembali atmosfer Bumi pada hari ini Minggu (8/1/2023), sekitar pukul 18:40 ET, kurang lebih 17 jam.

Menurut Phys.org, Space Shuttle Challenger membawa satelit ke luar angkasa pada 1984, sedikit lebih dari setahun sebelum kematian Challenger yang memilukan pada awal 1986.

Baca Juga: Satelit di Saturnus Ini Diduga Kuat Punya Kehidupan

Astronot Sally Ride, perempuan Amerika pertama yang terbang ke luar angkasa, melepaskan ERBS dari ruang kargo Challenger menggunakan lengan robot pesawat ruang angkasa.

Selama misi yang sama, rekan kru Ride, Kathryn Sullivan, menjadi perepmuan Amerika pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa.

Itu juga merupakan misi pertama untuk melihat dua astronot perempuan terbang ke luar angkasa bersama.

Baca Juga: Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter

Adapun ERBS, terus mengumpulkan pengukuran ozon dan atmosfer hingga 2005. Para ilmuwan menggunakan data tersebut untuk mempelajari bagaimana Bumi menyerap dan memancarkan energi matahari.

Awalnya, NASA berharap ERBS hanya akan berfungsi selama dua tahun, sebagaimana melansir laman Engadget.

Itulah laporan terkini dari satelit NASA ERBS yang akan jatuh ke Bumi. NASA mengklaim kalau satelit tersebut tidak terlalu membahayakan. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB