NASA Teliti Keberadaan Gunung Berapi Super Erupsi di Mars, Berbahaya?

NASA menggambarkan letusan super tersebut sebagai letusan yang sangat kuat.

Agung Pratnyawan
Kamis, 16 September 2021 | 15:51 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Para ilmuwan NASA sedang melakukan penyelidikan pada gunung berapi di Mars yang dilaporkan mengalami super erupsi vulkanik.

Masih banyak hal yang belum diketahui dari planet merah tersebut, termasuk dengan gunung berapi yang jadi sorotan ilmuwan NASA ini.

Wilayah yang disebut Arabia Terra itu berada di Mars utara dan tim ilmuwan menemukan bahwa itu kemungkinan menjadi tempat ribuan letusan super besar.

Baca Juga: Ikuti NASA, China Buat Helikopter untuk Misi Penelitian Mars

NASA menggambarkan letusan super tersebut sebagai letusan yang sangat kuat sehingga melepaskan lautan debu dan gas beracun ke udara.

Kondisi ini menghalangi sinar Matahari dan mengubah iklim Planet Merah selama beberapa dekade.

Studi ini diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters menunjukkan bukti bahwa Arabia Terra menampung banyak ledakan vulkanik selama periode 500 juta tahun.

Baca Juga: NASA Optimistis Bisa Jadi yang Pertama Ambil Sampel Batu Mars

Badan antariksa tersebut mengatakan letusan super bisa meledakkan setara dengan 400 juta kolam renang ukuran Olimpiade.

Planet Mars. [NASA]
Planet Mars. [NASA]

Setelah ledakan super itu, gunung berapi kemudian runtuh ke dalam lubang besar yang dikenal sebagai kaldera. Bumi juga memiliki kaldera vulkanik seperti kawah di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat.

Para peneliti melihat tujuh kaldera di Arabia Terra yang diduga memiliki asal vulkanik. Tim ilmuwan mencari abu yang ditinggalkan oleh letusan kuno dan menemukannya.

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Ini Penyebab Mars Jadi Kering Kerontang

Menggunakan gambar dan data dari Mars Reconnaissance Orbiter, para ilmuwan melacak di mana abu akan mendarat dari letusan gunung berapi dan menemukan lapisan material yang terpelihara dengan baik.

"Jika melihat lapisan abunya, dibutuhkan ribuan letusan untuk menghasilkan semua abu itu," kata Jacob Richardson, ahli geologi di NASA, seperti dikutip dari CNET, Kamis (16/9/2021).

Data tentang sejarah vulkanik Mars akan membantu para ilmuwan mencari tahu tentang dampak letusan super atau super erupsi terhadap iklim Planet Merah.

Baca Juga: Andalkan Ini, NASA Siap Kumpulkan Sampel Kedua Mars

Selain itu, misteri yang belum terpecahkan adalah mengapa Arabia Terra menjadi satu-satunya wilayah di Mars yang memiliki banyak gunung berapi eksplosif ini.

Itulah gunung berapi yang berada di Arabia Terra, Mars utara yang kini menjadi sorotan ilmuwan NASA. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait

TERKINI

Jepang berencana melakukan pembatasan ekspor yang sangat mengancam industri semikonduktor China.
sains | 15:35 WIB
Medan, Pekanbaru, Bogor, Sleman dan Badung menjadi wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli kendaraan listrik tertinggi
sains | 14:48 WIB
Hyundai Motor Group telah mendirikan Hyundai Energy Indonesia untuk mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait.
sains | 10:06 WIB
Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.
sains | 16:16 WIB
Misi menjelajahi sabuk asteroid ini merupakan proyek ilmiah nasional yang besar. Apa tujuannya?
sains | 12:47 WIB
Tingkat oksigen di kedalaman laut menurun, biota Samudra Antartika terancam.
sains | 16:58 WIB
Upaya Washington untuk mengisolasi China dari pemasoknya sudah lama diantisipasi oleh Beijing, industri tetap jalan.
sains | 16:31 WIB
Ingin "ngobrol" sama kucing? Simak dulu hasil penelitian dari para ilmuwan berikut ini.
sains | 15:06 WIB
Akankah keduanya akan meracik chipset canggih untuk smartphone? Tampaknya bukan. Lantas apa yang mau digarap bareng?
sains | 14:34 WIB
Proyek chip yang dipasang di otak manusia sudah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
sains | 18:58 WIB
Tidak semua orang sering jadi incaran nyamuk, ternyata ini sebabnya.
sains | 14:41 WIB
Gerak semu matahari terdiri dari 2 jenis, yaitu gerak semu harian dan gerak semu tahunan, begini rinciannya.
sains | 19:02 WIB
Studi ini menemukan bahwa semakin tinggi usia smartphone pertama, semakin baik kesehatan mental yang pada orang dewasa muda.
sains | 15:28 WIB
Ada beberapa alasan mengapa China mengadopsi RISC-V. Apa saja?
sains | 13:42 WIB
Indonesia memiliki seabrek peninggalan jaman purba, yang dibuktikan dengan adanya manusia prasejarah. Apa saja jenisnya?
sains | 19:36 WIB
Perbedaan mendasar dalam struktur dan material membuat keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Apa bedanya?
sains | 19:24 WIB
Mata lelah karena HP bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:13 WIB
Nyeri otot setelah olahraga bukanlah hal yang berbahaya, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:04 WIB
Tampilkan lebih banyak