Ditemukan Penyu Berkepala Dua, Sangat Langka!

Seperti ini wujud penyu berkepala dua yang ditemukan.

Agung Pratnyawan
Rabu, 04 Agustus 2021 | 15:32 WIB
Bayi penyu. (Pixabay/271277)

Bayi penyu. (Pixabay/271277)

Hitekno.com - Para ahli dibuat terkejut menemukan penyu berkepala dua yang sangat langka. Satwa ini ditemukan ketika menjelajahi sebuah pantai di Carolina Selatan, Amerika Serikat,

Temuan penyu berkepala dua itu dibagikan di halaman Facebook South Carolina State Parks, usai para pekerja dan sukarelawan melakukan inventarisasi di sarang penyu pada 21 Juli.

"Kami menemukan tiga penyu hidup di sarang, tetapi satu penyu secara khusus memiliki bagian menonjol karena mempunyai dua kepala," tulis halaman Facebook tersebut.

Baca Juga: Mutasi Genetik, Satu Keluarga Tak Punya Sidik Jari

Meskipun penyu berkepala dua lainnya telah ditemukan di Carolina Selatan sebelumnya, ini adalah temuan pertama bagi tim patroli di Edisto Beach State Park.

Apa yan membuat penyu ini bisa memiliki lebih dari satu kepala? Para peneliti masih mencari tahu secara pastinya. Namun dalam postingan ini dijelaskan dugaan awal.

Penyu berkepala dua.[Facebook]
Penyu berkepala dua.[Facebook]

Dilansir dari New York Post, Rabu (4/8/2021), unggahan menjelaskan bahwa dua kepala itu disebabkan oleh mutasi genetik dan disebut sebagai polycephaly.

Baca Juga: Makhluk Laut Dalam Mengalami Mutasi Mengerikan, Ini Penyebabnya

Kondisi tersebut umumnya diakibatkan oleh malformasi embrio yang sedang berkembang, baik karena faktor genetik atau lingkungan.

Para sukarelawan sejak saat itu melepaskan hewan tersebut kembali ke laut dan membuat peluang bertahan hidupnya menjadi tidak jelas.

Umumnya, hewan yang memiliki dua kepala tidak hidup lama atau bereproduksi karena keduanya akan sering bersaing untuk mendapatkan sumber daya.

Baca Juga: Mengerikan! Hewan Laut Dalam Mengalami Mutasi Karena Ini

Ini bukan pertama kalinya hewan polycephaly ditemukan. Pada 2019, seekor ular derik kayu berkepala dua ditemukan di New Jersey.

Itulah penemuan penyu berkepala dua yang diduga karena adanya mutasi genetik yang disebut polycephaly. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Terjadi Mutasi Gen, Nenek Ini Tak Bisa Merasakan Sakit

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak