Berwarna Pink, Es Misterius Ditemukan di Pegunungan Alpen

Menurut ilmuwan, kemunculan salju pink misterius ini terkait dengan perubahan iklim.

Agung Pratnyawan
Senin, 06 Juli 2020 | 21:30 WIB
Ilustrasi Pegunungan Alpen. (Pixabay)

Ilustrasi Pegunungan Alpen. (Pixabay)

Hitekno.com - Pegunungan Alpen ternyata masih menyimpan misteri. Belum lama ini para ilmuan tengah dikagetkan dengan penemuan es misterius yang berwarna pink di pegunungan tersebut.

Para ilmuwan di Italia kini tengah menyelidiki kemunculan es pink atau merah muda yang misterius berada di Pegunungan Alpen.

Warna merah muda itu diduga disebabkan oleh alga yang mempercepat efek perubahan iklim.

Baca Juga: Wilayah di Bumi Ini Malah Makin Dingin, Tak Terpengaruh Perubahan Iklim

Ada perdebatan tentang dari mana alga itu berasal, tetapi menurut Biagio Di Mauro dari Dewan Riset Nasional Italia mengatakan, salju merah muda yang diamati pada bagian gletser Presena kemungkinan disebabkan oleh tanaman yang sama yang ditemukan di Greenland.

"Ganggang itu tidak berbahaya, itu adalah fenomena alam yang terjadi selama periode musim semi dan musim panas di lintang tengah dan juga di Polandia," ucap Mauro yang sebelumnya telah mempelajari ganggang di gletser Morteratsch di Swiss, seperti dikutip dari Science Alert, Senin (6/7/2020).

Ilustrasi Pegunungan Alpen. (Pixabay)
Ilustrasi Pegunungan Alpen. (Pixabay)

Meskipun ganggang tersebut tidak berbahaya, namun dampaknya dapat membahayakan Bumi. Umumnya, es memantulkan lebih dari 80 persen radiasi Matahari kembali ke atmosfer, tetapi ketika ganggang muncul, itu akan menggelapkan warna es sehingga menyerap panas dan membuat es mencair lebih cepat.

Baca Juga: Perubahan Iklim Disebut Penyebab Kiamat Serangga?

Lebih banyak ganggang muncul ketika es mencair lebih cepat, memberi ganggang air dan udara vital serta menambah rona merah pada es putih di Passo Gavia.

"Segala sesuatu yang menghitamkan warna salju akan menyebabkan salju mencair karena mempercepat penyerapan radiasi. Kami sedang mencoba untuk mengukur efek dari fenomena lain selain ulah manusia dalam pemanasan Bumi," tambah Mauro.

Mauro menyebut bahwa kehadiran pejalan kaki dan lift ski juga dapat berdampak pada kemunculan ganggang.

Baca Juga: Peringatan Para Ahli, Krisis Iklim Telah Membunuh Banyak Orang

Beberapa turis yang datang ke gletser menyesali dampak perubahan iklim. Seorang turis dari Florence, Italia, mengatakan bahwa fenomena atmosfer semakin buruk dengan perubahan iklim yang semakin jelas.

Itulah temuan es pink yang misterius di pegunungan Alpen. Ilmuwan mendunga kemunculan ini terkait adanya perubahan iklim. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Krisis Iklim, Salju di Antartika Berubah Menjadi Hijau

Berita Terkait

TERKINI

Jepang berencana melakukan pembatasan ekspor yang sangat mengancam industri semikonduktor China.
sains | 15:35 WIB
Medan, Pekanbaru, Bogor, Sleman dan Badung menjadi wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli kendaraan listrik tertinggi
sains | 14:48 WIB
Hyundai Motor Group telah mendirikan Hyundai Energy Indonesia untuk mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait.
sains | 10:06 WIB
Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.
sains | 16:16 WIB
Misi menjelajahi sabuk asteroid ini merupakan proyek ilmiah nasional yang besar. Apa tujuannya?
sains | 12:47 WIB
Tingkat oksigen di kedalaman laut menurun, biota Samudra Antartika terancam.
sains | 16:58 WIB
Upaya Washington untuk mengisolasi China dari pemasoknya sudah lama diantisipasi oleh Beijing, industri tetap jalan.
sains | 16:31 WIB
Ingin "ngobrol" sama kucing? Simak dulu hasil penelitian dari para ilmuwan berikut ini.
sains | 15:06 WIB
Akankah keduanya akan meracik chipset canggih untuk smartphone? Tampaknya bukan. Lantas apa yang mau digarap bareng?
sains | 14:34 WIB
Proyek chip yang dipasang di otak manusia sudah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
sains | 18:58 WIB
Tidak semua orang sering jadi incaran nyamuk, ternyata ini sebabnya.
sains | 14:41 WIB
Gerak semu matahari terdiri dari 2 jenis, yaitu gerak semu harian dan gerak semu tahunan, begini rinciannya.
sains | 19:02 WIB
Studi ini menemukan bahwa semakin tinggi usia smartphone pertama, semakin baik kesehatan mental yang pada orang dewasa muda.
sains | 15:28 WIB
Ada beberapa alasan mengapa China mengadopsi RISC-V. Apa saja?
sains | 13:42 WIB
Indonesia memiliki seabrek peninggalan jaman purba, yang dibuktikan dengan adanya manusia prasejarah. Apa saja jenisnya?
sains | 19:36 WIB
Perbedaan mendasar dalam struktur dan material membuat keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Apa bedanya?
sains | 19:24 WIB
Mata lelah karena HP bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:13 WIB
Nyeri otot setelah olahraga bukanlah hal yang berbahaya, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:04 WIB
Tampilkan lebih banyak