Ngeri, Tengkorak Bersejarah Ini Dijual di "Pasar Gelap" Facebook

Tengkorak yang diperjualbelikan ini berusia 2.000 tahun.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 06 Juli 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi tengkorak kuno. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Ilustrasi tengkorak kuno. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

Hitekno.com - Tak hanya aksesori atau kaos dengan gambar tengkorak, Facebook ternyata juga memiliki "pasar gelap" yang memperjualbelikan tengkorak sebenarnya. Kontroversial, jual beli tengkorak manusia yang punya nilai sejarah ini ditentang oleh pakar hukum di Amerika Serikat.

Pengungkapan kasus ini bermula ketika jurnalis dari Live Science Investigation bergabung dengan sebuah grup Facebook tertutup.

Menyelinap dan menyamar sebagai kolektor tengkorak, Live Science Investigation berhasil mengungkapkan cerita mengenai jual-beli tengkorak dengan harga tinggi.

Baca Juga: Situs Upacara Suku Maya Tertua dan Terbesar Berhasil Ditemukan Arkeolog

Pada tahun 2013, seorang kolektor AS yang berkunjung ke Tunisia memasuki katokomba Sousse.

Itu adalah sebuah nekropolis kuno yang menampung beberapa pemakaman Kristen tertua di dunia.

Katakomba Sousse. (YouTube/ Tourism Tunisia)
Katakomba Sousse. (YouTube/ Tourism Tunisia)

Ia mencuri tengkorak selama renovasi katakomba dan memposting di grup Facebook tertutup.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Bukti Populasi Manusia Bertahan dari Letusan Gunung Toba

Kolektor dan penjarah makam ini menjual tengkorak dengan harga mulai dari 550 dolar AS atau Rp 7,3 juta dan menceritakan kisah penjarahannya di Facebook.

Kasus tersebut hanya sedikit dan termasuk fenomena gunung es jika dibandingkan penjualan tengkorak di media sosial, klaim Live Science Investigation.

Selama 10 bulan bergabung ke grup Facebook kolektor tengkorak makam, tim dari Live Sciene berhasil melacak sisa-sisa manusia yang dijual.

Baca Juga: Kerangka Prajurit Wanita dari Mongolia Ditemukan, Jadi Inspirasi Mulan?

Sebenarnya, sebagian besar negara di dunia (termasuk Tunisia) telah melarang penjarahan situs-situs arkeologi dan kuburan.

Ilustrasi tengkorak kuno. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)
Ilustrasi tengkorak kuno. (Pixabay/ Rudy and Peter Skitterians)

"Di AS, tidak ada undang-undang di negara bagian mana pun yang memberikan izin atau mengakui bahwa itu adalah legal untuk menjual jenazah manusia. Sebaliknya, itu jelas ilegal di sejumlah negara," kata Tanya Marsh seorang ahli hukum pemakaman di Wake Forest School of Law, North Carolina.

Katakomba Sousse membentang sekitar 5 kilometer dan berisi sisa-sisa kurang lebih sekitar 15 ribu kerangka orang Kristen awal yang berada di daerah tersebut.

Baca Juga: Penemuan Kerangka di China Ini Ungkap Ritual Kuno yang Mengerikan

Mereka menggunakan katakomba sebagai tempat pertemuan untuk menghindari penganiayaan Romawi.

Pada saat itu, sekitar 2.000 tahun lalu, Tunisia diperintah oleh Kekaisaran Romawi.

Ilustrasi tengkorak. (Pixabay/ Devanath)
Ilustrasi tengkorak. (Pixabay/ Devanath)

Dilansir dari Live Science, dengan mempelajari sisa-sisa kerangka manusia, para arkeolog telah belajar tentang bagaimana kehidupan berubah di Tunisia ketika lebih banyak orang masuk Kristen, terutama terkait gaya seni dan mozaiknya.

Tak hanya tengkorak di katakomba Sousse, Live Science Investigation bahkan mengklaim telah menemukan penjualan online sisa-sisa manusia tak berdokumen termasuk sisa janin atau bayi, potongan kerangka, hingga organ anak-anak.

Pada salah satu harga tertinggi, terdapat seorang anak yang dimumikan (ditulis meninggal pada tahun 1700-an) dan dibanderol seharga 12.247 dolar AS atau Rp 177 juta.

Bahkan terdapat juga aksesori tongkat berjalan yang diklaim terbuat dari tulang paha manusia dari abad ke-19 dan dijual dengan harga ratusan dolar AS atau jutaan rupiah.

Global Heritage Fund memperkirakan bahwa terdapat sekitar 100.000 makam telah dijarah. Data tersebut sepertinya cocok dengan fenomena penjualan tengkorak tulang manusia bersejarah pada kasus di atas.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak