Inilah Mamalia yang Mampu Hidup di Tempat Tertinggi di Dunia

Tikus kecil ini mampu tinggal di gunung berapi yang jarang tumbuhan, terlebih makanan.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 27 Maret 2020 | 07:30 WIB
Ilustrasi Phyllotis xanthopygus rupestris. (Wikipedia Commons)

Ilustrasi Phyllotis xanthopygus rupestris. (Wikipedia Commons)

Hitekno.com - Phyllotis xanthopygus rupestris, spesies tikus kecil yang dinobatkan sebagai mamalia yang mampu hidup di tempat tertinggi di dunia.

Uniknya, penemuan tempat tinggal tikus kecil tersebut ada di gurung berapi tertinggi di dunia. Yakni di gunung api Llullaillaco perbatasan Argentina serta Chile.

Para ilmuwan dari Universitas Nebraska-Lincoln (UNL), Amerika Serikat menemukan tikus kecil itu hidup di ketinggian 6.739 meter - menjadikannya mamalia yang tinggal di tempat tertinggi di dunia.

Baca Juga: Video Viral, Tikus Ini Santuy Nongkrong di Atas Magic Com

Tikus ini pertama kali terlihat pada tahun 2013, ketika para ilmuwan memfilmkan hewan pengerat kecil itu yang tergesa-gesa melintasi lanskap berbatu Llullaillaco.

Dalam ekspedisi yang dilakukan pada Februari 2020, tim ilmuwan itu kembali ke Llullaillaco dan berhasil mengumpulkan beberapa spesimen tikus gunung di ketinggian lebih dari 5.000 meter.

Para peneliti mengaku terkejut melihat tikus phyllotis xanthopygus rupestris itu, karena habitat mereka sangat ekstrem.

Baca Juga: Kaget Tikus Besar Nangkring di Penanak Nasi, Netizen: Nggak Ada Akhlak

Tidak ada tumbuhan yang hidup dan karenanya tikus kecil ini sukar mencari makanan di tempat itu.

Ilustrasi tikus hutan. (unsplash)
Ilustrasi tikus hutan. (unsplash)

Terletak di tengah gurun, hujan juga sangat jarang turun di puncak gunung itu dan suhunya bisa turun hingga minus 59 derajat Celcius. Kadar oksigen di sana juga 45 persen lebih tipis ketimbang di tempat lain.

"Sangat sukar untuk melebih-lebihkan betapa kerasnya lingkungan di sana," jelas Jay Storz, pakar biologi dari UNL kepada National Geographic.

Baca Juga: Penampakan Bentuk Ayam Goreng Crispy Mirip Tikus Ini Bikin Netizen Curiga

Para ilmuwan menduga tikus itu mungkin memangsa serangga dan lumut, meskipun demikian mereka belum menemukan bukti soal ini.

Untuk menggali lebih dalam penemuan ini, para ilmuwan berharap dapat mempelajari lebih lanjut spesies ini dan melihat bagaimana tikus bertahan dan berkembang di habitatnya.

Penemuan ini telah dipublikasikan di bioRxiv, sebuah server online tempat penelitian yang belum dicetak ditayangkan.

Baca Juga: Makan Tikus Hidup-hidup, Aksi Pria Ini Bikin Netizen Merasa Jijik

Penelitian tikus kecil Phyllotis xanthopygus rupestris di tempat tertinggi di dunia ini juga belum ditelaah oleh peneliti lain. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak