Wabah Corona Merebak, Polisi China Dibekali Helm Canggih Pendeteksi Demam

Helm ini akan mengeluarkan alarm apabila mendeteksi orang yang memiliki suhu di atas 37,3 derajat Celcius.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 08 Maret 2020 | 16:00 WIB
Helm pendeteksi demam N901. (Kolase Kuang-Chi)

Helm pendeteksi demam N901. (Kolase Kuang-Chi)

Hitekno.com - Merebaknya wabah virus corona (COVID-19), membuat perusahaan teknologi dan kepolisian China saling bekerja sama. Perusahaan teknologi berbasis AI (Artificial Intelligence) bernama Kuang-Chi sudah memproduksi helm pintar untuk mendeteksi demam.

Pendeteksian demam sangat penting dilakukan di muka umum karena demam merupakan gejala umum pasien yang terinfeksi virus corona.

Kuang-Chi, perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzen, China mengeluarkan produk berupa helm pintar yang dinamakan N901.

Baca Juga: Digunakan Antisipasi, Begini Cara Kerja Pistol Pendeteksi Virus Corona

Menurut klaim dari Kuang-Chi, helm N901 dapat memungkinkan pengguna mengukur suhu hingga lima meter jauhnya.

Helm yang dilengkapi dengan kamera inframerah ini dapat memindai kode QR dan menjalankan fitur "facial recognation".

Helm polisi pendeteksi demam khusus untuk mencari pasien suspect virus corona dikembangkan oleh perusahaan teknologi di China. (Kuang-Chi)
Helm polisi pendeteksi demam khusus untuk mencari pasien suspect virus corona dikembangkan oleh perusahaan teknologi di China. (Kuang-Chi)

Di Chengdu, sebuah kota berpenduduk 16 juta orang di Provinsi Sichuan, dua polisi China mengenakan helm itu untuk memantau orang-orang di jalan pada hari Senin (02/03/2020).

Baca Juga: Akibat Virus Corona Hingga Panic Buying, Gadis Ini Malah Dapat Jodoh

Sebuah video yang dirilis oleh China News menunjukkan para petugas melihat sekeliling untuk memeriksa pembeli yang lewat atau untuk melihat apakah suhu tubuh mereka di atas 37,3 derajat Celcius.

Dikutip dari World of Buzz, apabila seseorang terdeteksi demam, maka helm N901 akan mengeluarkan suara sehingga pengguna bisa mengetahuinya.

Cara kerja helm N901 saat mendeteksi demam. (Kuang-Chi)
Cara kerja helm N901 saat mendeteksi demam. (Kuang-Chi)

Ketika fitur "facial recognation" diaktifkan, fitur ini akan menampilkan informasi pribadi para pejalan kaki yang berpapasan dengan polisi melalui layar virtual yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, LinkedIn Buat Wawancara Kerja via Virtual

Helm dengan kemampuan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan tersebut juga dilengkapi dengan Wi-Fi, Bluetooth dan konektivitas 5G.

Bekerja sama dengan Kementerian Sains dan Teknologi China, Kuang Chi mengklaim bahwa helmnya juga ringan berkat metamaterial yang direkayasa secara khusus.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Golongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona?

Untuk memindai barisan yang berisi 100 orang, helm N901 hanya perlu waktu 2 menit untuk menemukan orang yang terkena demam.

Polisi di kota-kota besar China kini menggunakan helm N901 untuk mencegah penyebaran virus corona ketika orang-orang sudah mulai bekerja.

(Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak