Setelah Ribuan Gagak, Kini Ratusan Juta Belalang Hantui China

Sebanyak 400 juta belalang sudah tiba di perbatasan China!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 23 Februari 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi jutaan belalang saat menyerbu Afrika di mana kawanan ini sudah mulai mendekat ke perbatasan China. (YouTube/ Sky News Australia)

Ilustrasi jutaan belalang saat menyerbu Afrika di mana kawanan ini sudah mulai mendekat ke perbatasan China. (YouTube/ Sky News Australia)

Hitekno.com - Bersamaan dengan semakin merebaknya wabah virus corona (COVID-19), kini China semakin siaga dalam menghadapi potensi wabah baru yaitu ratusan juta belalang.

Sebelumnya, netizen dihebohkan dengan video dengan narasi penampakan ribuan gagak yang menyerbu beberapa daerah di Hubei, terutama di Kota Wuhan, sebuah tempat di mana virus corona pertama kali muncul.

Banyak netizen yang menghubungkan hal tersebut dengan pertanda buruk mengingat burung gagak disimbolkan sebagai kematian dalam budaya kuno China.

Baca Juga: Ramai Video Burung Gagak Terbang, Ternyata Itu Migrasi parsial

Dalam penjelasan ilmiah, ilmuwan dari Corvid Research menjelaskan bahwa fenomena di atas ada kaitannya dengan perbedaan suhu dan aktivitas roosting yang dilakukan oleh burung gagak di musim dingin.

Tak hanya burung, gerombolan belalang yang bisa mengancam petani dengan risiko terburuk mengalami krisis pangan juga menghantui China.

China Global Television Network (CGTN) melaporkan bahwa sebanyak kurang lebih 400 juta belalang sudah terdeteksi di perbatasan China.

Baca Juga: Heboh Ribuan Burung Gagak Terbang, Ilmuwan: Itu Normal!

Kawanan belalang sudah tiba di perbatasan China. (Twitter/ kboOCtayzFJnXwx)
Kawanan belalang sudah tiba di perbatasan China. (Twitter/ kboOCtayzFJnXwx)

Sebelumnya, Pakistan mengumumkan keadaan darurat nasional karena belalang menyebabkan kekurangan pangan setelah merusak jutaan hektar lahan pertanian.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyebut peristiwa itu sebagai serangan belalang terburuk dalam beberapa dekade.

Miliaran belalang telah menghancurkan persediaan makanan di Kenya, Somalia, dan Ethiopia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Gagak dan Nyamuk Raksasa Tidak Menyerbu Wuhan

Media setempat menggambarkan bahwa serangan belalang tersebut sebagai wabah terburuk dalam beberapa puluh tahun terakhir.

Ratusan juta di antaranya telah terbang dan mulai mendekat di perbatasan China yang juga dekat dengan perbatasan antara India dan Pakistan.

Baca Juga: Viral Video Gagak Menyamar Jadi Gorila, Ini Penjelasan Ilmuwan

Video yang beredar di Twitter menampakkan seorang warga China yang berhasil merekam ribuan belalang di daerah perbatasan Xinjiang bagian barat.

Para ilmuwan memprediksi bahwa ratusan juta belalang kemungkinan tidak akan berefek besar di China mengingat daerah di sekitar perbatasan sudah turun salju sehingga bisa menghambat belalang.

Namun, pemerintah China siap menghadapi skenario terburuk dengan melakukan beberapa antisipasi.

Dilansir dari Express News, China bersiap mengirim predator alami untuk menghadapi serangan 400 juta belalang yang sudah tiba di perbatasan.

Mereka sudah menyiapkan 100 ribu bebek yang akan dikirim ke perbatasan untuk menghadapi wabah belalang.

Para ilmuwan dari PBB sudah memperingatkan bahwa wabah ratusan juta belalang bisa mengancam ketahanan pangan 25 juta orang di wilayah yang terdampak.

Semoga saja China dapat menghadapi wabah tersebut karena apabila tidak, wabah virus corona dan krisis pangan dari ratusan juta belalang yang sudah ada di perbatasan bisa sangat merugikan perekonomian China.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak