Sempat Berkembang, Galaksi Langka Ini Tiba-tiba Ditemukan Mati

Disebutkan kalau galaksi langka tersebut telah membentuk massa lebih dari 300 miliar Matahari. Tapi sekarang tiba-tiba mati.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 07 Februari 2020 | 10:52 WIB
Ilustrasi galaksi di alam semesta. (Pixabay)

Ilustrasi galaksi di alam semesta. (Pixabay)

Hitekno.com - Para astronom baru-baru ini dikejutkan dengan penemuan sebuah galaksi langka yang bisa tumbuh dengan pesat. Namun tiba-tiba, mereka menemukan galaksi ini telah mati.

Galaksi raksasa yang baru ditemukan ini dikenal sebagai XMM-2599 dan terletak sekitar 12 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Dengan kata lain, merupakan galaksi yang muncul ketika usia alam semesta masih muda, mengingat Big Bang terjadi 13,82 miliar tahun yang lalu.

Baca Juga: Super Masif, Ilmuwan Teliti Galaksi Terbesar di Alam Semesta

"Bahkan sebelum alam semesta berusia 2 miliar tahun, XMM-2599 telah membentuk massa lebih dari 300 miliar Matahari. Itu menjadikannya galaksi ultra-masif," ucap Benjamin Forrest, seorang peneliti di Departemen Fisika dan Astronomi di Universitas California Riverside (UCR).

Menurut Benjamin Forrest, menariknya galaksi ini membentuk sebagian besar bintangnya ketika alam semesta berusia kurang dari 1 miliar tahun dan secara tiba-tiba mati atau tidak aktif pada saat alam semesta baru berusia 1,8 miliar tahun.

Benjamin Forrest dan timnya melakukan pengamatan menggunakan bantuan instrumen Multi-Object Spectrograph for Infrared Exploration (MOSFIRE) yang dipasang pada teleskop di Observatorium Keck, Hawaii.

Baca Juga: Berada di Luar Galaksi, Medan Magnet Raksasa Ini Punya Bentuk Menakjubkan!

Pengamatan pada galaksi langka ini dilakukan untuk mengetahui jaraknya dari Bumi.

Gambar panel yang menunjukkan kondisi XMM-2599, kemungkinan trajektorinya, serta kondisi brightest cluster galaxy atau BCG [Dok NASA/ESA].
Gambar panel yang menunjukkan kondisi XMM-2599, kemungkinan trajektorinya, serta kondisi brightest cluster galaxy atau BCG [Dok NASA/ESA].

Para astronom juga menyebutkan bahwa galaksi ini menciptakan lebih dari 1.000 bintang setiap tahun selama puncak aktivitasnya.

Sebagai perbandingan, Bimasakti hanya membentuk satu bintang baru setiap tahun. Meski begitu, penyebab mengapa galaksi ini tiba-tiba mati masih menjadi tanda tanya besar.

Baca Juga: Jadi Kejutan, Bintang Misterius Ini Melaju Cepat di Galaksi

"Yang membuat XMM-2599 begitu menarik dan mengejutkan adalah karena galaksi itu tidak lagi menciptakan bintang. Kemungkinan karena tidak lagi mendapatkan bahan bakar atau lubang hitamnya mulai menyala," jelas Gillian Wilson, rekan Benjamin Forrest yang seorang profesor fisika dan astronomi di UCR.

Dilansir dari Space.com, para astronom akan terus mengamati XMM-2599 menggunakan Keck untuk mengkarakterisasi galaksi dan mendapatkan jawaban atas penyebab mengapa galaksi tadi mati secara tiba-tiba.

Penelitian ini sendiri telah dipublikasikan secara online pada Rabu (5/2/2020) di The Astrophysical Journal Letters.

Baca Juga: Andromeda Disebut Galaksi Kanibal, Bisa Melahap Bimasakti?

Itulah penemuan galaksi langka yang sempat tumbuh pesat namun tiba-tiba mati. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak