NASA Bersiap Mengirimkan 2 Manekin ke Bulan, Ini Kegunaannya!

Manekin dengan ribuan sensor ini bisa berguna untuk misi astronot di masa depan.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 08 Desember 2019 | 14:00 WIB
Ilustrasi manekin. (Pixabay/ PublicDomainPictures)

Ilustrasi manekin. (Pixabay/ PublicDomainPictures)

Hitekno.com - Pada tahun 2020, NASA akan meluncurkan pesawat luar angkasa bernama Orion sebagai bagian dari misi Artemis. Misi tersebut sangat berguna bagi astronot di masa depan karena pada misi awal akan ditempatkan 2 "robot manusia" di dalam pesawat.

"Robot manusia" yang dimaksud bukan sepenuhnya robot yang bisa bergerak, melainkan 2 manekin yang menyerupai manusia lengkap dengan banyak sensor di tubuhnya.

Uji coba awal pada misi Artemis 1 sangat penting mengingat ini menjadi misi penentuan dari NASA dalam mendaratkan astronot wanita pertama di Bulan pada tahun 2024 nanti.

Baca Juga: Wow, Bulan Saturnus Memiliki Cairan yang Sifatnya Mirip Laut di Bumi!

Di tahun depan, pesawat luar angkasa Orion akan melakukan perjalanan mengelilingi Bulan dengan sebuah misi khusus yaitu melakukan tes radiasi di sekitar Bulan.

Misi tersebut berfungsi untuk melindungi semua astronot dari radiasi berbahaya di masa depan.

Model manusia saat menggunakan AstroRad. (Wikipedia/ HubertRoberts)
Model manusia saat menggunakan AstroRad. (Wikipedia/ HubertRoberts)

Ilmuwan menjuluki dua "robot manusia" sebagai "boneka hantu" yang akan menolong astronot dengan sebuah pengorbanan khusus.

Baca Juga: Mencetak Rekor, China Berhasil Menumbuhkan Tanaman di Bulan

Kedua manekin dengan banyak sensor itu diberi nama Helga dan Zohar.

Helga akan pergi ke luar angkasa tanpa perlindungan khusus sementara Zohar akan memakai rompi pelindung radiasi yang disebut AstroRad.

Robot manusia tersebut terdiri dari 38 irisan plastik setara dengan jaringan yang disimulasikan untuk mereplikasi kepadatan beragam jaringan tulang dan organ pada torso manusia.

Baca Juga: Baru Terungkap, Ternyata Komet Ini Punya Bulan Sendiri

Dikutip dari IFLScience, ilmuwan telah melengkapi 2 manekin dengan 5.600 sensor yang tersebar di semua bagian tubuh Helga dan Zohar.

Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)
Misi Artemis 1 milik NASA. (NASA)

Ribuan sensor itu berguna untuk mengukur jumlah radiasi yang akan dihadapi para astronot pada misi di masa depan.

Dikembangkan oleh perusahaan Israel-Amerika bernama StemRad, rompi AstroRad, akan memberikan perlindungan bagi para astronot yang setara dengan tempat berlindung badai Matahari dari modul kru Orion.

Baca Juga: Diam-diam, Israel Kirim Ribuan Ekor Beruang Air ke Bulan

Dalam modul kru Orion, astronot akan berlindung di dalamnya jika terdapat peristiwa pemancaran radiasi Matahari yang berlebihan.

Jika pengujian menggunakan AstroRad berhasil, itu berarti para astronot dapat melakukan aktivitas penting bahkan selama badai proton Matahari.

Apabila semua berjalan sesuai rencana, maka astronot akan mengikuti "robot manusia" bernama Zohar, dengan memakai rompi pelindung seberat 26 kilogram.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak