Ilmuwan Menemukan Laut Asin di Bulan Jupiter, Pertanda Kehidupan?

Adanya laut asin dan garam yang mirip di Bumi membuat Europa mempunyai tanda-tanda kehidupan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 19 Juni 2019 | 20:45 WIB
Ilustrasi Bulan terbesar Jupiter, Europa. (NASA)

Ilustrasi Bulan terbesar Jupiter, Europa. (NASA)

Hitekno.com - Salah satu Bulan yang mengorbit di sekitar planet Jupiter ternyata mempunyai potensi yang dapat menampung kehidupan. Asumsi ini muncul setelah para ilmuwan menemukan tanda-tanda adanya laut asin di salah satu Bulan yang mengorbit Jupiter, Europa.

Seperti yang telah diketahui, terdapat 79 Bulan yang mengorbit Jupiter.

Empat di antaranya yang paling terang dan terkenal adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa di bawah permukaan beku Europa disinyalir terdapat samudra cair yang berpotensi menampung kehidupan.

Para peneliti belum menemukan bukti yang kuat untuk mendukung asumsi tersebut.

Namun kini, sebuah penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Science Advance memperkuat bukti di atas.

Ilustrasi garam pada pinggir laut di Bumi.(Pixabay/ PublicDomainPictures)
Ilustrasi garam pada pinggir laut di Bumi.(Pixabay/ PublicDomainPictures)

Para peneliti dari Caltech dan NASA Jet Propulsion Laboratory mengungkapkan sebuah fitur kuning di permukaan Bulan Europa.

Itu menandakan bahwa terdapat banyak garam seperti garam yang ada ada di planet Bumi.

Peneliti yakin bahwa garam tersebut berasal dari laut asin yang ada di bawahnya.

Itu membuatnya serupa dengan komposisi lautan yang ada di Bumi.

Baca Juga: Ditemukan 18 Planet Asing Baru Seukuran Bumi, Bisa Ditinggali?

"Magnesium sulfat hanya akan larut ke laut dari batuan di dasar laut, tetapi natrium klorida dapat menunjukkan dasar laut aktif secara hidrotermal," kata Samantha Trumbo, pemimpin penelitian di Caltech.

Perbandingan Europa (pojok kiri bawah), Bulan (pojok kiri atas), dan Bumi. (Wikipedia/ NASA)
Perbandingan Europa (pojok kiri bawah), Bulan (pojok kiri atas), dan Bumi. (Wikipedia/ NASA)

Aktivitas hidrotermal mengarah pada reaksi kimia dan panas yang kompleks, dua bahan penting kehidupan.

Garam yang ditemukan di Europa berwarna kuning karena iradiasi dari atmosfer tipis.

Itu membuatnya mempunyai warna berbeda dengan garam yang ada di Bumi (berwarna putih).

Dikutip dari IFLScience, peneliti telah menguji natrium klorida di laboratorium dalam kondisi seperti Europa.

Warna yang dihasilkan oleh natrium klorida tersebut hampir sama dengan fitur kuning yang ditemukan ilmuwan di Europa.

Orbit Europa digambarkan dengan warna biru. (NASA)
Orbit Europa digambarkan dengan warna biru. (NASA)

Penelitian mengenai Europa yang mempunyai tanda-tanda kehidupan tak berakhir di sini, akan ada pesawat luar angkasa yang mempunyai misi khusus ke sana.

NASA akan meluncurkan pesawat luar angkasa Europa Clipper pada tahun 2023 dan ESA juga akan meluncurkan Jupiter Icy Moons Explorer pada tahun 2022.

Jika pesawat luar angkasa dapat menemukan bukti untuk memperkuat teori ilmuwan di atas, laut asin di Europa mungkin terdapat kehidupan yang selama ini dinantikan manusia.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB