Mulai 2020, NASA Mulai Kirim Peralatan Misi ke Bulan

NASA diketahui menyiapkan dana hingga 97 juta dolar AS untuk pengembangan pendarat.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 01 Juni 2019 | 13:30 WIB
Ilustrasi Bulan. (pakutaso)

Ilustrasi Bulan. (pakutaso)

Hitekno.com - Badan antarikas Amerika Serikat, NASA berencana untuk kembali mengirimkan orang ke Bulan. Namun misi ke Bulan ini bakal dipercepat, bahkan 2020 sudah mulai mengirim peralatan.

Pada 2020, NASA berencana untuk mengirim instrumen ilmiah dan alat teknologi lainnya dalam rangka misi ke Bulan tersebut.

NASA telah memilih beberapa perusahaan Amerika seperti Astrobotic, Intuitive Machines, dan Orbit Beyond untuk mengirim instrumen dan peralatan ilmiah launnya ke Bulan sebagai bagian dari program Artemis.

Baca Juga: NASA dan NOAA Peringatkan Jaringan 5G Bisa Berbahaya, Ini Penjelasannya

Setiap perusahaan telah mengembangkan pendarat Bulan dengan berbagai ukuran dan bentuk. Nantinya, pendarat tersebut akan mengirimkan hingga 23 muatan kecil berisi peralatan yang disediakan NASA.

Peralatan tersebut mencakup alat untuk mengumpulkan informasi, menavigasi, dan melindungi para astronot dari radiasi.

"Tahun depan, penelitian sains dan teknologi awal kami akan berada di permukaan Bulan, yang akan membantu mendukung pengiriman astronot perempuan pertama dan astronot laki-laki berikutnya ke Bulan dalam lima tahun. Berinvestasi dalam layanan pendaratan komersial ini juga merupakan langkah kuat lain untuk membangun ekonomi ruang komersial di luar orbit rendah Bumi," ucap Jim Bridenstine, Administrator NASA.

Baca Juga: Tempatkan Manusia di Bulan, NASA Gandeng 11 Perusahaan Swasta

Dilansir dari Phys.org, pendarat dari Orbit Beyond diprediksi akan mendarat di Mare Imbrium, sebuah dataran lava di kawah Bulan pada September 2020.

Ukuran massa bulan menyusut. (twitter/NASA)
Ukuran massa bulan menyusut. (twitter/NASA)

Sementara pendarat milik Intuitive Machines akan mendarat pada Juli 2021 di Oceanous Procellarum, sebuah titik gelap di Bulan yang terlihat dari Bumi.

Sedangkan, pendarat dari Astrobotic akan menargetkan Lacus Mortis, sebuah kawah besar di sisi dekat Bulan pada Juli 2021.

Baca Juga: NASA Cari Relawan Untuk Tidur Selama 2 Bulan, Bayarannya Fantastis

NASA sendiri diketahui memberi masing-masing perusahaan dana sebesar 77 juta hingga 97 juta dolar AS untuk pengembangan pendarat.

Seperti yang diketahui sebelumnya, manusia terakhir yang pernah mendarat di permukaan Bulan adalah Eugene Cernan, astronot Amerika Serikat yang sukses melakukan misinya pada bulan Desember 1972 dalam misi Apollo 17.

Karena sudah lama, NASA pun berencana untuk mengulang misi ke Bulan tersebut dengan mengirimkan orang. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Inilah Turis Luar Angkasa Pertama yang Akan Wisata ke Bulan

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak