Gunung Everest Kalah, Ternyata Segini Ketinggian Gelombang Bom Nuklir

Gelombang bom nuklir sangat sadis!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 05 Maret 2019 | 19:15 WIB
Ilustrasi gemombang bom nuklir. (Wikipedia/ WikiImages)

Ilustrasi gemombang bom nuklir. (Wikipedia/ WikiImages)

Hitekno.com - Ketika masih ada senjata dan bom nuklir, dunia masih tidak dapat terhindar dari kiamat yang ditimbulkan perang antar negara. Perang dingin antara Amerika Serikat dan Rusia serta konflik antara India dan Pakistan membuat kiamat nuklir bisa saja terjadi.

Keempat negara tersebut sama-sama mempunyai bom nuklir yang dapat menghancurkan ratusan juta jiwa.

Data dari FAS (Federation of American Scientists), jumlah senjata dan bom nuklir di dunia mencapai 14.485 unit.

Baca Juga: Kita Duduk di Atas Bom Waktu, Pasokan Air Tanah Global Terancam Krisis

Meski negara yang memiliki nuklir tersebut berkomitmen untuk mengurangi nuklirnya, namun jumlah bom nuklir di dunia masih mengkhawatirkan.

Sekitar 93 persen bom nuklir dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia.

Sementara 1.800 bom nuklir yang dimiliki oleh AS, Rusia, Inggris dan Prancis dalam posisi siap meluncur untuk menghancurkan lawan.

Baca Juga: Kirim Pesan ''Saya Punya Bom'', Remaja Ini Didenda Rp 42 Juta

Setelah AS akan menempatkan rudal nuklir jarak menengah di Eropa serta konflik India dan Pakistan yang belum sepenuhnya mereda, resiko perang nuklir ada di depan mata.

Data kepemilikan bom nuklir. (FAS)
Data kepemilikan bom nuklir. (FAS)

Ilmuwan yang memperhatikan perkembangan bom nuklir, mengeluarkan data mengenai dampak dahsyat gelombang bom nuklir.

Proyek penelitian yang dipimpin oleh Gregg Spriggs di Lawrence Livermore National Laboratory, California, Amerika Serikat mungkin akan mengagetkan publik.

Baca Juga: Fallout 76 Luncurkan 3 Bom Nuklir Bersamaan, Ini yang Terjadi

Bagaimana tidak mereka akan membeberkan kekuatan destruktif ledakan atom yang terekam oleh data penelitian.

Mulai tahun 1945, Amerika Serikat melakukan 210 uji coba nuklir di atas tanah yang semuanya didokumentasikan dalam film.

Uji coba nuklir berakhir pada tahun 1963 ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia) sepakat berhenti menguji nuklir di atmosfer demi kebaikan planet.

Baca Juga: Gelombang Kejut Bom Perang Dunia 2 Ternyata Sampai Tepi Antariksa

Ledakan bom atom yang terekam dalam kamera. (Lawrence Livermore National Laboratory)
Ledakan bom atom yang terekam dalam kamera. (Lawrence Livermore National Laboratory)

Berdasarkan data yang tersimpan di dalam komputer dan disimulasikan kembali oleh ilmuwan, efek bom nuklir ternyata sangat dahsyat.

Suhu dapat mencapai 15 juta derajat Celcius dengan bola api yang akan menjalar menyebar seluas 3,2 kilometer.

Di tepi luar bola api adalah gelombang kejut, yang mempunyai efek yang tak kalah menghancurkan.

''Ketika mulai (gelombang ledakan), itu bergerak di Mach 100, seratus kali kecepatan suara,'' kata Spriggs dikutip dari CBS News.

Masih belum selesai, setelah ledakan, muncul awan berbentuk jamur yang naik ke langit, memuntahkan radiasi.

Uji coba bom nuklir oleh Amerika Serikat. (Lawrence Livermore National Laboratory)
Uji coba bom nuklir oleh Amerika Serikat. (Lawrence Livermore National Laboratory)

Menggunakan simulasi komputer, ilmuwan mengukur bahwa tinggi gelombang akan mencapai 40.000 kali atau 12.192 meter.

Jika dibandingkan dengan gunung Everest yang memiliki tinggi 8.848 meter, tentunya bom nuklir dapat dengan mudah mengalahkan ketinggiannya.

Bom nuklir terbaik yang pernah diuji coba adalah ketika di Nevada pada tahun 1950-an.

Itu dapat menciptakan efek 100 kiloton ledakan. Kiloton adalah ledakan yang setara dengan 1.000 ton TNT.

Ilustrasi ledakan nuklir. (inhabitat.com).
Ilustrasi ledakan nuklir. (Inhabitat)

Seratus kiloton sekitar enam kali lebih besar dari bom yang meratakan Hiroshima, ledakan yang berhasil menewaskan separuh populasi kota.

Itu masih di tahun 1950-an, kini senjata nuklir sudah berkembang pesat.

Akhir tahun 2017 lalu, Rusia sukses memperkenalkan bom nuklir yang dinamai Satan II.

Bom ini diklaim memiliki efek 2000 kali lipat daripada Bom Hiroshima dan Nagasaki.

Semoga dengan penelitian mengenai ketinggian gelombang bom nuklir ini dan dampaknya, semua umat manusia dapat mencoba menghindari perang nuklir.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak