Berani Banget, Ini Pria yang Membunuh Singa Gunung Seorang Diri

Meski tak punya ilmu bela diri, pria ini bisa membunuh singa gunung.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 17 Februari 2019 | 12:00 WIB
Travis Kaumman saat berada di rumah sakit dan ilustrasi singa gunung. (The Hook)

Travis Kaumman saat berada di rumah sakit dan ilustrasi singa gunung. (The Hook)

Hitekno.com - Awal Februari 2019 lalu, kita dikagetkan dengan kabar seorang pelari di Colorado, Amerika Serikat yang diserang oleh singa gunung. Namun oleh kepolisian setempat saat itu nama pria masih dirahasiakan.

Kini pria tersebut, akhirnya berbicara ke publik dan menceritakan pengalamannya ketika dia berhadapan satu lawan satu menghadapi singa gunung.

Berbicara dengan luka di wajah dan lehernya, dia menjelaskan bagaimana saat ia menghadapi musibah itu ketika berlari di Horsetooth Mountain Open Space.

Baca Juga: Tak Disangka, Deretan Serangga Ini Merupakan Hewan Terkuat

Saat itu ia mendengar daun pinus seperti berdesir, namun ketika menoleh, ia justru bertatap muka dengan seekor singa gunung.

Pada saat konferensi pers di Fort Collins, dia berkata,'' Saya sangat kaget dan kecewa ketika melihat singa gunung.''

Pria yang bernama Travis Kauffman (31) itu tak menyangka acara olahraganya justru berakhir dengan perkelahian yang mempertaruhkan nyawa menghadapi hewan buas.

Baca Juga: Semut Drakula, Hewan dengan Gerakan Tercepat di Dunia

Travis Kauffman tak mengelak bahwa saat itu ia mengalami rasa ketakutan yang luar biasa.

Travis Kauman sebelum melakukan wawancara dengan publik terkait aksinya membunuh singa. (Twitter/ COParksWildLife)
Travis Kauman sebelum melakukan wawancara dengan publik terkait aksinya membunuh singa. (Twitter/ COParksWildLife)

Travis Kauffman akhirnya mengubah respons rasa takutnya menjadi respon pertarungan.

Kejadiannya sangat cepat, singa gunung (Puma concolor couguar) langsung menerkam dan mengunci rahang di pergelangan Travis Kauffman.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Hewan Tertua di Dunia, Umurnya Ratusan Juta Tahun

Tak hanya tangannya yang digigit, singa gunung yang berbobot 36,2 kilogram dan masih remaja itu juga mencakar wajahnya.

Ia mengambil apa saja yang ada di dekatnya, termasuk tongkat dan batu untuk menusuk serta memukul kepala singa gunung tersebut.

Namun sayangnya upaya itu tak berhasil, ia akhirnya memutuskan untuk berguling dan menjepit singa gunung di bawahnya.

Baca Juga: Main ke Rumah Teman, Netizen Kaget Ketemu Hewan Buas Ini

Travis Kauffman meletakkan kakinya di leher dan mencekiknya hingga singa gunung tersebut mati.

Pria dengan berat 70 kilogram itu mengaku bahwa dia tidak memiliki seni bela diri dan aksinya murni karena adrenalin.

''Keputusan itu hanyalah insting saya saja,'' kata Travis Kauffman dikutip dari Standard.

Para peneliti dan penjaga di Colorado Parks and Wildlife (CPW) membagikan beberapa tips ketika kita menghadapi hewan seperti singa gunung.

Hal yang pertama adalah jangan berjalan sendiri dan terus berkelompok, singa gunung tidak akan menyerang mangsa manusia yang sedang berkelompok.

Mereka juga cenderung menghindari konfrontasi. Jika singa gunung atau puma mendekat, segera berbicara atau berteriak dengan tenang dan tegas sambil mundur perlahan.

CPW menyarankan kita agar tidak berlari dan berusaha tampil lebih besar, seperti mengangkat lengan atau melebarkan jaket.

Jika singa gunung berperilaku agresif, cobalah melempar benda tanpa berjongkok dan membalikkan punggung.

Selalu gunakan benda apa saja di sekitar untuk melawan ketika terjadi serangan mendadak.

Apabila kita berlari ketakutan dan memberi gerakan tiba-tiba (tidak tenang), singa gunung dipastikan langsung menerkam kita.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak