Medan Magnet di Kutub Utara Berubah, Sesuatu yang Aneh Sedang Terjadi

Medan Magnet di Kutub Utara yang baru saja berubah membuat bingung para peneliti.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 05 Februari 2019 | 15:00 WIB
Ilustrasi kompas dan medan magnet di  Kutub Utara. (Safety4sea)

Ilustrasi kompas dan medan magnet di Kutub Utara. (Safety4sea)

Hitekno.com - Sesuatu yang aneh sedang terjadi di puncak dunia. Bagaimana tidak, ilmuwan kini sedang menyelidiki mengapa medan magnet di Kutub Utara berubah.

Magnet Bumi di Kutub Utara diketahui telah bergerak menjauh dari Kanada dan menuju Siberia. Kutub magnet bergerak sangat cepat sehingga para ahli geomagnetis dunia sedang menyelidiki pergerakan langka.

Pada awal Januari 2019 ilmuwan diharapkan memperbarui World Magnetik Model.

Baca Juga: Melihat Galaksi Tetangga Kita, Pemandangan Triangulum Indah Banget

Itu dilakukan ilmuwan untuk menggambarkan medan magnet Bumi yang mendasari semua navigasi modern.

Itu sangat penting terutama untuk memberikan arah kapal di laut pada Google Maps di wilayah kutub.

Versi model terbaru keluar pada tahun 2015 dan seharusnya berlangsung hingga 2020.

Baca Juga: Orang Ini Mengikat Kamera ke Elang, Pemandangan Menakjubkan Terekam

Namun medan magnet berubah begitu cepat sehingga para peneliti harus memperbaiki model terbaru secepatnya, atau paling lambat awal 2019.

''Kesalahan, semakin meningkat setiap saat,'' kata Arnauld Chulliat, ahli geomagnetis di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

World Magnetic Model di tahun 2010. (Wikipedia/ NOAA)
World Magnetic Model di tahun 2010. (Wikipedia/ NOAA)

Pada awal 2018, World Magnetic Model dalam masalah. Para peneliti dari NOAA dan British Geological Survey menyadari bahwa itu sangat tidak akurat.

Baca Juga: Kata Ahli, Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Kebanyakan Mengeluh

Ketidakakuratan itu akan melebihi batas yang diterima untuk kesalahan navigasi.

Batuan memegang peta geologis penting dari pergerakan kutub magnet.

Penelitian menunjukkan bahwa dalam 20 juta tahun terakhir, magnet utara dan selatan telah berputar berulang kali.

Baca Juga: Ikan Laut Dalam Menyeramkan Terdampar di Jepang, Pertanda Tsunami?

Ini tampaknya terjadi kira-kira setiap 200 ribu hingga 300 ribu tahun.

Penyebab pasti di balik ''pembalikan arah'' ini masih belum pasti.

Tetapi gerakan terbaru yang sangat cepat ini diprediksi tidak akan membuat ''pembalikan terjadi'' di waktu dekat ini.

''Tidak ada indikasi pembalikan arah. Bahkan jika ada pembalikan, catatan geologis menunjukkan ini cenderung memakan waktu paling tidak beberapa ribu tahun,'' Ciaran Beggan, seorang ahli geofisika dikutip dari National Geographic.

WMM tahun 2015 hingga tahun 2020. (BGS Geomagnetism)
WMM tahun 2015 hingga tahun 2020. (BGS Geomagnetism)

Kutub magnet utara tampaknya dikendalikan oleh dua bidang medan magnet, satu di bawah Kanada utara dan satu lagi di bawah Siberia.

Secara historis, magnet di bawah Kanada utara tampak lebih kuat dan menjaga kutub magnet berada di cengkeramannya. Namun baru-baru ini, medan magnet tampaknya berubah.

Medan magnet yang berada di Siberia kini tampak lebih kuat sehingga ilmuwan harus memperbarui navigasi global.

Namun Beggan menjelaskan bahwa masyarakat sipil tidak perlu khawatir karena kesalahan navigasi tidak akan berpengaruh di tempat mereka.

Kecuali jika kamu berada di sekitar Kutub Utara atau menjelajah menggunakan kapal di ujung dunia, navigasi sekarang tidak terlalu akurat.

Meski ilmuwan tidak mengetahui penyebab medan magnet di Kutub Utara berubah, namun yang pasti mereka harus mempercepat perubahan data untuk navigasi global.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak