Mengenal Keunikan Chankillo, Observatorium Kuno Berumur 2.300 Tahun

Ribuan tahun lalu, ternyata sudah ada astronom di suku kuno.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 10 Januari 2019 | 13:30 WIB
Situs arkeologi Chankillo. (World Monuments Fund)

Situs arkeologi Chankillo. (World Monuments Fund)

Hitekno.com - Sebelum rahasia situs arkeologi Chankillo terkuak, para peneliti kebingungan mengenai fungsi dari bangunan tersebut. Setelah dilakukan penelitian, Chankillo ternyata merupakan sebuah observatorium kuno berumur lebih dari 2.300 tahun.

Situs arkeologi Chankillo terletak di 400 kilometer utara Lima, Peru, dan menyimpan 13 tower yang dulunya dianggap ''misterius''.

Namun berkat kerja keras para peneliti, rahasia Chankillo terkuak pada Maret 2007.

Baca Juga: Terus Dipantau, Inilah Alasan Anak Karakatau Tetap Berbahaya

Ivan Ghezzi dan Clive Ruggles merupakan dua orang peneliti yang akhirnya mengungkap kegunaan Chankillo beserta 13 tower yang berada tak jauh dari sana.

Ternyata pada masanya, atau tepatnya lebih dari 2.300 tahun yang lalu, 13 tower itu digunakan sebagai tempat pengamatan lintasan Matahari.

Penduduk Chankillo bahkan dapat menentukan tanggal dengan tingkat akurasi dua sampai tiga hari.

Baca Juga: Vladimir Komarov, Kosmonot Soviet yang Jatuh dari Luar Angkasa

Meski terlewat dua sampai tiga hari namun tingkat keakuratan pada masa itu termasuk sangat canggih sehinga bisa digunakan untuk memprediksi musim.

Penampakan Chankillo dari satelit. (GeoEye)
Penampakan Chankillo dari satelit. (GeoEye)

Bukti arkeologis yang ada di Chankillo menunjukkan bahwa penyembahan Matahari yang ada di Andes sudah terjadi 2.000 tahun sebelum adanya Kekaisaran Inca.

Chankillo merupakan situs arkeologi yang unik, karena penduduknya sudah ''cerdas'' dalam menentukan pola lintasan Matahari.

Baca Juga: Hampir Semua Penyu Hijau Betina, Ini Penyebabnya

Dikutip dari earthobservatory.nasa.gov, sebanyak 13 menara di dekat Chankillo sudah didesain untuk menangkap garis edar Matahari.

Menara terletak berbaris di sepanjang bukit, dan dipisahkan dengan jarak lima meter.

Sunset pada bekas bangunan 13 tower. (World Monuments Fund)
Sunset pada bekas bangunan 13 tower. (World Monuments Fund)

Para peneliti takjub karena sudut pandang menara memiliki arah sejajar ketika Matahari berada pada titik balik musim tertentu.

Baca Juga: Harganya Mencapai Rp 24 Miliar, Ini Koin Langka Kembalian Makan Siang

Kedua ujung garis ternyata menandakan titik balik Matahari pada musim panas dan titik balik Matahari pada musim dingin.

Peristiwa Matahari lainnya, seperti terbit dan terbenamnya Matahari, disejajarkan dengan menara yang berbeda.

Penampakan dari tower saat titik balik Matahari. (World Monuments Fund)
Penampakan dari tower saat titik balik Matahari. (World Monuments Fund)

Karena alasan pesisir kering Peru, curah hujan bersifat musiman, sehingga kalender Matahari diperlukan untuk menentukan waktu optimal dalam menanam tumbuhan.

Peneliti memprediksi bahwa Chankillo berfungsi untuk menentukan masa tanam, masa panen, dan tanggal festival keagamaan.

Pada Januari 2013, Chankillo dimasukkan pada Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Para peneliti sepakat bahwa Chankillo merupakan observatorium kuno yang menginisiasi terciptanya ilmu astronomi awal.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak