Sambut Tahun Baru 2019 dengan Hujan Meteor Quadrantid

Lebih dari 120meteorper jam dapat diamati di seluruh langit Indonesia.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 29 Desember 2018 | 06:30 WIB
Ilustrasi hujan meteor. (Pixabay/OpenClipart)

Ilustrasi hujan meteor. (Pixabay/OpenClipart)

Hitekno.com - Bingung malam tahun baru 2019 mau ngapain? Jika tidak tahu mau apa, mending menikmati hujan meteor saja. Karena pergantian tahun 2019 bakal diramaikan hujan meteor Quadrantid.

Namun puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 4 Januari 2019 mendatang. 

Dilansir dari time and date, sebanyak lebih dari 120 meteor per jam dapat diamati di seluruh langit Indonesia.

Baca Juga: Hujan Meteor 2019, Ada Kemungkinan Menabrak Bumi

Hujan Meteor Perseid (Great Lakes Ledger)
Ilustrasi Hujan Meteor (Great Lakes Ledger)

Menurut pengamat meteor Robert Lunsford dari American Meteor Society, sebenarnya hujan meteor Quadrantid terjadi pada rentang tanggal 22 Desember 2018 hingga 17 Januari 2019.

Namun puncaknya akan terjadi pada 4 Januari 2019 pada tengah malam hingga sekitar pukul 6 pagi waktu setempat.

Hujan meteor Quadrantid dianggap berasal dari asteroid 2003 EH1, yang dahulunya diperkirakan sebuah komet yang mati.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap Kota Sodom Terkena Meteor

Ilustrasi Hujan Meteor Perseid. (Sky and Telescope)
Ilustrasi Hujan Meteor. (Sky and Telescope)

Di mana seluruh unsur es dan volatil yang menyusunnya telah menguap dan menyisakan bongkahan batu antariksa. Asteroid tersebut memiliki perihelion atau jarak terdekat ke Matahari tepat di dalam orbit Bumi.

Ketika mendekati Matahari, permukaan asteroid tersebut akan mengelupas sehingga debrisnya akan masuk ke dalam atmosfer Bumi ketika Bumi melintasi bekas jalur asteroid tersebut.

Hujan meteor Quadrantid memiliki titik radian yang berasal dari rasi bintang Bootes dan meteor ini dapat diamati dengan mata telanjang dengan syarat kondisi langit cerah dan bebas dari polusi cahaya.

Baca Juga: Meteorologis Asal Rusia Habiskan 30 Tahun di Tempat Tersepi Ini

(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak