Manusia Bisa Hidup Seribu Tahun karena AI, Ini Penjelasan Ilmuwan

Semoga tak berlaku bagi jomblo, bisa lama banget jadinya.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 24 September 2018 | 17:00 WIB
Ilustrasi manusia dengan pengobatan robot AI. (Dailymail)

Ilustrasi manusia dengan pengobatan robot AI. (Dailymail)

Hitekno.com - Kita mengetahui bahwa manusia rata-rata paling lama hidup selama 100 tahun. Namun setelah melakukan penelitian dengan AI, ilmuwan memprediksi di masa depan manusia bisa hidup seribu tahun.

Prediksi itu datang karena AI diharapkan dapat meningkatkan umur manusia sepuluh kali lipat dari angka maksimal rata-rata tertinggi umur manusia.

Jika manusia mampu hidup selama 100 tahun (paling lama) maka AI bisa memanjangkannya bahkan mencapai 1.000 tahun.

Baca Juga: Ular Berkepala Dua Langsung Viral, Ini Kata Ilmuwan

AI (Artificial Intelligence) adalah semacam kecerdasan buatan yang diprogram dengan algoritma tertentu sehingga menyamai atau bahkan melebihi cara berpikir manusia.

Ilustrasi cara berpikir AI. (Life Institute)
Ilustrasi cara berpikir AI. (Life Institute)

Konferensi Human Artificial Artificial Intelligence yang diselenggarakan oleh Goodai di Praha, Republik Ceko menghasilkan pernyataan-pernyataan yang luar biasa.

Ben Goertzel, pendiri dan CEO perusahaan kecerdasan buatan yang bernama SingularityNET melihat pergeseran AI dalam skala besar di masa depan.

Baca Juga: Amazon Rilis Smart Microwave, Bisa Dihidupkan Alexa

Dia berbicara bahwa pada tahun mendatang, mesin super AI dapat memprediksi bagaimana obat yang berbeda akan berinteraksi dengan tubuh.

Dikutip dari Inverse, Goertzel tak menampik bahwa pernyataan peneliti yang bernama Aubrey de Gray bisa menjadi benar di masa depan.

Aubrey de Gray mengatakan dalam konferensi bahwa orang pertama di dunia yang berusia seribu tahun sudah hidup.

Baca Juga: Selain Cerdas, 5 Ilmuwan Ini Dikenal Paling Mengerikan

Robot Sophia yang ditanamkan AI oleh SingularityNET. (Inverse)
Robot Sophia yang ditanamkan AI oleh SingularityNET. (Inverse)

Ia juga mengatakan bahwa ilmuwan perlu memecahkan 7 jenis kerusakan penuaan. Itu akan memungkinkan manusia menerima perawatan dari mesin AI sehingga memperpanjang umur mereka.

"Ini bahkan tidak terlalu visioner dalam pandangan saya. Teori umur panjang seperti Aubrey bilang cukup aneh namun saya percaya, karena saya pikir kita bisa dengan mudah melakukannya dalam 10 atau 20 tahun lagi,'' kata Goertzel.

Ia juga menjelaskan bahwa obat rapamycin yang ditemukan berhasil memperpanjang umur tikus laboratorium sebesar 30 persen. Namun sayangnya tikus mengalami efek samping disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Elon Musk Tak Berdaya Hadapi Era Terminator

Ilustrasi cara berpikir AI. (Life Institute)
Ilustrasi cara berpikir AI. (Life Institute)

Namun mesin AI yang dikembangkan dipercaya dapat memberikan kunci rekomendasi dan merancang eksperimennya sendiri.

Mesin AI sedang dikembangkan lebih lanjut sehingga obat yang ada dapat dimaksimalkan formulanya dan membuat tikus berumur lebih panjang lagi.

Sekarang, AI dapat membuat rekomendasi kepada dokter tentang bagaimana memodulasi tetesan obat yang masuk ke manusia berdasarkan pada scan data yang dilakukannya.

Penjelasan ilmuwan mengenai manusia bisa hidup seribu tahun sangat berlawanan dengan pernyataan Elon Musk yang menyatakan AI akan membuat manusia musnah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak