Gajah Botswana Hampir Punah, Pembantaian Mencapai 30 Ribu Ekor

Sedih, harapan anak cucu kita melihat Gajah Botswana semakin tipis.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 11 September 2018 | 20:00 WIB
Pembantaian gajah di Botswana. (Elephants Without Borders)

Pembantaian gajah di Botswana. (Elephants Without Borders)

Hitekno.com - Sebuah kabar pembantaian terhadap hewan langka kembali terjadi. Setelah kemarin kita membahas burung Makaw dan ikan hiu, kini gajah Botswana juga terancam keberadaannya.

Setidaknya, terdapat 90 gajah telah tewas di Botswana dalam beberapa minggu terakhir menurut data dari para pengamat dan ilmuwan. Jumlah itu merupakan perburuan massal terburuk yang pernah tercatat di Afrika.

Semua gajah yang memiliki taring terlihat telah dipotong oleh para pemburu. Mereka ditembak dengan senapan berkaliber tinggi di dekat sumber air tempat gajah mencari minum.

Baca Juga: Disetujui NASA, Deretan Tanaman Ini Mampu Hilangkan Stres

Para pemburu menutupi beberapa bangkai gajah dengan dahan dan semak-semak untuk menutupi bukti kejahatan mereka.

Dikutip dari Gizmodo, Elephants Without Borders yang merupakan organisasi perlindungan gajah telah mendokumentasikan 90 insiden perubahan gajah.

Itu juga termasuk dengan perburuan enam badak putih langka sejak survei dilakukan mulai tanggal 10 Juli 2018.

Baca Juga: Burung Makaw Spix Hampir Punah, Jumlahnya Tinggal Puluhan

Gading gajah Botswana diambil secara paksa. (Elephants Without Borders)
Gading gajah Botswana diambil secara paksa. (Elephants Without Borders)

Mike Chase, sang pendiri organisasi tersebut mengatakan,'' Saya belum pernah melihat begitu banyak gajah mati di tempat lain.''

Chase juga menjelaskan bahwa dari klasifikasi usia yang bervariasi dari bangkai gajah yang ditemukan, ini termasuk ''perburuan yang gila''.

Di dekat Zambia dan Angola, gajah telah diburu hingga mendekati ambang batas minimal angka kepunahan lokal. Hal itu mungkin yang menyebabkan pemburu mengalihkan targetnya menuju Gajah Botswana.

Baca Juga: Momen langka, Ritual Semut untuk Kematian Lebah

Great Elephant Census yang terbaru memperkirakan bahwa 135.000 dari 352.000 gajah di Afrika tinggal di Botswana.

IUCN (International Union for Conservation of Nature) merilis jumlah gajah yang berbeda dengan organisasi sebelumnya. Organisasi internasional tersebut memperkirakan masih ada 415.000 hingga 567.000 gajah di Afrika.

Terlepas dari data yang ada, jumlah gajah di Afrika menyusut signifikan selama satu dekade terakhir.

Baca Juga: Potret Kejamnya Pembantaian Ikan Paus di Kepulauan Faroe

Dalam rentang waktu 10 tahun menurut ilmuwan,  populasi gajah di Afrika telah berkurang sebanyak 110 ribu ekor. Sekitar 30 ribu gajah dibunuh setiap tahunnya.

Anak gajah yang yatim piatu sekarang dirawat di konservasi internasional. (Elephants Without Borders)
Anak gajah yang yatim piatu sekarang dirawat di konservasi internasional. (Elephants Without Borders)

Peristiwa perburuan massal ini kemungkinan ada kaitannya dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah baru Botswana.

Pada bulan April, pemerintah Botswana memutuskan untuk menarik senjata dan peralatan militer dari Departemen Margasatwa dan Taman Nasional.

Kebijakan itu secara efektif menyudahi kebijakan sebelumnya yang menyatakan ''shoot-to-kill'' terhadap para pemburu gelap.

Menurut para ahli dan ilmuwan, pelucutan senjata itu diprediksi semakin membuat para pemburu gelap lebih leluasa dalam menjalankan aksinya.

Berkurangnya Gajah Botswana seharusnya menjadi perhatian lebih pemerintah setempat dan juga dunia internasional, apabila tidak, maka anak cucu kita tak akan bisa melihat gajah jenis itu lagi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak