Flores Back Arc Thrust, Jadi Salah Satu Penyebab Gempa di Lombok

Flores Back Arc Thrust kembali meluapkan energinya setelah 26 tahun.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 21 Agustus 2018 | 18:30 WIB
Flores Back Arc Thrust. (theconversation.com)

Flores Back Arc Thrust. (theconversation.com)

Hitekno.com - Tepat dua minggu setelah gempa berkekuatan 7,0 skala ricther, gempa kembali mengguncang wilayah Lombok pada Minggu malam (19/08).

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami dari Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan bahwa gempa berkekuatan 6.9 skala richter tersebut merupakan gempa baru, bukanlah susulan dari gempa yang terjadi sebelumnya.

gempa bumi/pixabay.com
gempa bumi/pixabay.com

Daryono juga menambahkan, bahwa gempa yang terjadi di Lombok disebabkan oleh sumber yang sama, yaitu Flores Back Arc Thrust atau Sesar Naik Flores.

Baca Juga: Microsoft Ajak Remaja Putri Bersiap Memasuki Era Indonesia 4.0

Belakangan ini, sesar tersebut telah membuat sejumlah gempa besar, dari yang berkekuatan 5,9 hingga 7,0 skala richter. Aktivitas sesar tersebutlah yang memicu adanya ''multiplet gempa''.

Flores Back Arc Thrust telah mencatat sejarah yang menjadi pemicu gempa yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Seperti gempa dengan kekuatan 7 skala richter yang mengguncang Bali dan Nusa Tenggara pada 22 November 1815 lalu.

Sejarah lainnya yang pernah dicatat Flores Back Arc Thrust, pada tahun 1836 yang pernah merusak wilayah Bima.

Baca Juga: Acer Aspire S24, All in One PC dengan Dukungan Intel Optane

Hingga pada 14 Juli 1976, Flores Back Arc Thrust tercatat sesimograf dengan baik saat gempa mengguncang Bali dengan kekuatan 6.6 skala richter. Karena gempa tersebut menelan sebanyak 599 korban jiwa dan merusak ribuan rumah.

Sebelumnya sejumlah gempa pada 2018 yang menimpa Lombok ini terjadi, Flores Back Arc Thrust ini juga pernah terjadi di Flores pada tahun 1992.

Pada tahun tersebut aktivitas Flores Back Arc Thrust dapat memicu tsunami dengan ketinggian 36 meter.

Baca Juga: Gamescom 2018, Nintendo Ungkap Deretan Game Baru

Setelah peristiwa itu, Flores Back Arc Thrust sudah jarang sekali terdengar hingga tahun 2018 ini.

Rentetan gempa yang terjadi tahun ini merupakan luapan Flores Back Arc Thrust yang memendam energinya puluhan tahun.

Hingga saat ini, belum bisa diprediksi berapa jeda waktu Flores Back Arc Thrust meluapkan energinya kembali setelah gempa minggu malam yang mengguncang Lombok.

Baca Juga: Papa Muda Glenn Alinskie Rilis Game Online untuk Nastusha

Seorang pakar Tektonik dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano mengharapkan masyarakat Lombok dan sekitarnya harus tetap waspada, karena Flores Back Arc Thrust memicu gempa lain setelahnya.

Dan energi yang dilepaskan pada satu waktu bisa menyebabkan tekanan di wilayah lain yang sulit diprediksi.

Jadi untuk masyarakat Lombok dan wilayah sekitarnya tetap berhati-hati dan waspada ya. 

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak