Misteri Peluit Kematian Suku Aztec, Bunyinya Mengerikan

Peluit itu menggambarkan sebuah nyayian kebisingan yang bisa disebut sebagai "Jeritan Kematian"

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 28 Juli 2018 | 15:45 WIB
Sumber: Xtrascoop

Sumber: Xtrascoop

Hitekno.com - Pada tahun 1990-an para arkeolog di Mexico City menemukan kerangka manusia berusia 500 tahun di dekat kuil kuno Aztec. Penemuan kerangka manusia itu menjadi cikal bakal para peneliti untuk mengungkap misteri peluit kematian suku Aztec.

Kerangka manusia tersebut diyakini sebagai korban ritual pengorbanan manusia. Salah satu yang membuat kaget adalah korban ritual itu meninggal dengan memegang dua peluit kecil.

Dua peluit itu salah satunya berbentuk tengkorak manusia. Dilansir dari Gizmodo, peluit itu menggambarkan sebuah nyanyian kebisingan yang bisa disebut sebagai "Jeritan Kematian".

Baca Juga: Bikin Takjub, Ada Orang Bermata Biru di Indonesia

Ketika diteliti oleh para ahli, instrumen itu menciptakan jeritan kesedihan dari seribu jiwa yang disiksa dan suaranya terbawa oleh angin.

Sumber: Pinterest.com/ Nahuatl
Lukisan Suku Aztec [Sumber: Pinterest.com/ Nahuatl]

Teriakan dan suara kematian bergetar menjadi satu dan beberapa berpendapat terdapat campuran suara jeritan hewan liar di dalamnya.

Saat pertama kali ditemukan, para arkeolog saat itu mengira artefak berbentuk peluit itu hanya sebagai mainan kuno. Membutuhkan waktu selama 15 tahun sebelum seseorang benar-benar meneliti dan kemudian meniupnya.

Baca Juga: Suku Sentinel, Penghuni Samudra Hindia yang Misterius

Seorang arkeolog musik bernama Arnd Adje berpendapat bahwa suara yang mengerikan dan bernada tinggi dari peluit sebanding dengan jeritan manusia. Dia juga berpendapat bahwa suku Aztec pada zamannya mampu menghasilkan suara yang nyaring, berisik, dan menakutkan.

Sumber: Roberto Velázquez Cabrera
Peluit kematian suku Aztec [Roberto Velázquez Cabrera].

Namun banyak ahli masih bingung tujuan utama diciptakan peluit ini. Salah satu sejarawan seni dan juga seorang profesor studi Mesoamerika yang bernama Jaime Arrendondo berpendapat lain.

Dia berpendapat bahwa peluit itu mungkin sebagai alunan musik teror bagi musuh ketika sedang terjadi peperangan.
Para pejuang Aztec dikenal suka memukul drum kayu ketika mereka maju ke medan pertempuran.

Baca Juga: Jarawa, Suku Kuno Mengisolasi Diri Selama 55 Ribu Tahun

Bisa dibayangkan bagaimana jika peluit kematian itu ditiup oleh para prajurit yang berjumlah ribuan secara bersamaan.

"Hal itu akan sangat mengintimidasi," kata Arredondo dalam sebuah pernyataan.


(Sumber: Youtube.com/ Unexplained Mysteries)

Baca Juga: Tidak Terdeteksi, Suku-suku Ini Hidup Jauh dari Peradaban

Namun sebagian besar peneliti lainnya menganggap bahwa hal itu ditujukan untuk ritual pengorbanan manusia. Hal ini dikarenakan kerangka manusia yang ditemukan berada di sebuah kuil dewa angin Ehecatl di Tlatelolco.

Peluit itu diprediksi untuk membangkitkan angin suci yang bisa membimbing jiwa pasukan sampai ke akhirat.

Saking menyeramkannya peluit ini, replika peluit kematian suku Aztec dikomersialisasikan untuk industri rumahan. Peluit itu akan dijual pada perayaan Halloween dan biasanya laku keras.

Sampai saat ini para peneliti masih meneliti misteri peluit kematian Suku Aztec karena diyakini akan membuka studi baru mengenai sejarah pribumi Meksiko.

TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak