Aurora, Fenomena Cahaya Menari yang Lebih Cantik dari Pelangi

Aurora terjadi karena partikel gas di atmosfir bumi bertabrakan dengan partikel yang dilepaskan atmosfir matahari.

Tinwarotul Fatonah | Dinar Surya Oktarini
Senin, 23 April 2018 | 17:25 WIB
Aurora/frame.com

Aurora/frame.com

Hitekno.com - Fenomena Aurora akan kamu sering dengar apabila kamu berada di wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Di sana kamu akan melihat fenomena cahaya cantik menari berwarna-warni mengkilap di angkasa ketika malam.

Secara ilmiah, fenomena aurora ini terjadi saat medan magnet bumi bertabrakan dengan udara yang mengalir dari matahari.

Gesekan tersebut yang membuat perpindahan energi yang menghasilkan bumi bagian utara dan selatan bersinar.

Meskipun terdiri dari banyak warna, aurora yang paling sering muncul yaitu aurora yang berwarna hijau dan pink.

Sedangkan warna-warni indah aurora itu sendiri disebabkan jenis partikel gas yang bertabrakan.

Kalian juga pasti heran nih, kenapa aurora hanya muncul di Kutub Utara dan Kutub Selatan saja.

Hal ini dikarenakan tingginya intensitas aliran konveksi menyebabkan munculnya bagian lebih gelap dan bersuhu lebih dingin. Kondisi tersebut membuat bagian sekitar area gelap itu suhunya meningkat.

Tekanan arus yang terjadi terus menerus membuat Sunspot jebol sehingga terbentuk flare atau lidah api dan melepaskan partikel bermuatan yang dikenal dengan angin Surya atau jika ukurannya besar dapat menjadi badai matahari.

Hal itu yang menyebabkan hanya di daerah dengan suhu yang tinggi saja aurora akan muncul.

Sementara Indonesia yang berada di garis khatulistiwa ini mustahil sekali dilewati aurora.

Fenomena yang lebih cantik di langit malam ini memiliki nama pada setiap wilayahnya lho.

Mau tahu apa saja nama fenomena cantik ini, Berikut ini ulasan Hitekno.com buat kalian.

 Aurora Borealis

Sumber video : YouTube National Geographic

Aurora borealis atau Cahaya Utara ini nampak di bumi bagian utara.

Nama aurora sendiri adalah nama dewi Romawi yang berarti fajar dan boreal berarti utara dalam bahasa latin.

Fenomena ini bisa kita lihat di beberapa negara seperti Kanada, Yukon, Alaska, Norwegia, Finlandia, Islandia, Greenland dan Siberia.

Musim dingin merupakan waktu terbaik untuk melihat fenomena aurora.

Jadi kamu harus siapin jaket super tebal untuk melihat aurora di tengah dinginnya cuaca ketika tengah malam.

Di daerah Norwegia, kamu bisa coba menginap di Magic Mountain Lodge Lyngen yang bisa kamu booking online jauh-jauh hari.

Bahkan di Islandia, pemerintahnya memerintahkan warganya untuk mematikan lampu selama satu jam setiap malamnya di musim-musim kemunculuan aurora.

Hal itu bertujuan agar aurora lebih terlihat sinarnya menari di langit hitam tanpa terkontaminasi sinar-sinar lampu buatan manusia.

Aurora Australis

Sumber video : YouTube Daniel Lame

Kalau di utara ada borealis, berbeda lagi di selatan ada aurora cantik bernama Australis.

Frekuensi aurora jenis ini lebih sedikit kemunculannya, namun aurora ini tidak kalah cantik dengan yang ada di utara.

Aurora Australis juga muncul di musim dingin bagian selatan.

Tapi kalian jangan lupa ya, musim dingin di Kutub Utara tidak sama dengan musim dingin di Kutub Selatan.

Saat di Kutub Utara sedang musim dingin, Kutub Selatan waktunyanya musim dingin.

Jadi kalian jangan salah prediksi ya dengan musim di kedua kutub tersebut.

Tempat yang strategis untuk melihat Aurora Australis adalah di Australia, Selandia Baru, Chili, Antartika Georgia Selatan, Kepulauan Falkland dan Argentina.

Danau Takepo, Auraki Mt Cook National Park, The Catlins di Selandia Baru memiliki tingkat populasi penampakan Aurora Australis yang cukup tinggi.

Gimana nih, kalian mau lihat aurora dari mana nih? Jangan lupa nabung dulu ya.

Hitekno/Dinar Surya Oktarini

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak