Ilustrasi Gmail. (Unsplash/Kon Karampelas)
Hitekno.com - Di era digital saat ini, Gmail menjadi salah satu layanan email paling populer untuk berbagai keperluan, mulai dari pekerjaan, pendidikan, hingga transaksi online. Namun, di balik kenyamanannya, ancaman peretasan akun Gmail semakin sering terjadi. Peretas biasanya menargetkan akun dengan tujuan mencuri data pribadi, menyebarkan spam, hingga mengambil alih akses ke layanan Google lainnya seperti Drive, Photos, dan YouTube.
Mengetahui tanda-tanda bahwa akun Gmail pengguna diretas sangat penting agar pengguna bisa segera mengambil langkah pengamanan sebelum terjadi kerugian lebih jauh. Berikut beberapa ciri yang wajib pengguna waspadai:
Tanda-tanda Akun Gmail Diretas
1. Perubahan pengaturan keamanan tanpa izin
Tanda paling umum dari akun yang diretas adalah perubahan pada pengaturan keamanan tanpa sepengetahuan pengguna. Misalnya, nomor telepon pemulihan, alamat email cadangan, atau bahkan dinonaktifkannya verifikasi dua langkah (2FA). Jika hal ini terjadi, besar kemungkinan peretas sudah mencoba mengambil alih kendali akun pengguna.
2. Aktivitas login mencurigakan
Google biasanya mengirimkan notifikasi saat ada login dari perangkat atau lokasi yang tidak dikenal. Bila pengguna menerima peringatan seperti ini padahal tidak pernah login di perangkat tersebut, segera periksa riwayat aktivitas akun pengguna. Ini bisa menandakan adanya penyusup yang sudah berhasil masuk.
3. Email terkirim tanpa sepengetahuan pengguna
Jika pengguna menemukan pesan terkirim di folder “Sent” yang tidak pengguna buat, itu bisa menjadi pertanda akun Gmail pengguna sudah dimanfaatkan untuk mengirim spam atau phishing. Biasanya, teman atau rekan kerja juga akan melaporkan bahwa mereka menerima email aneh dari pengguna.
4. Tidak lagi menerima email penting
Baca Juga: Anti Capek! Begini Cara Otomatis Besarkan dan Kecilkan Huruf di Excel
Tiba-tiba tidak menerima email yang biasanya rutin masuk bisa jadi pertanda akun sudah diretas. Peretas kadang mengubah pengaturan penerusan email (forwarding) agar pesan penting dialihkan ke alamat mereka. Ini bisa sangat berbahaya jika akun Gmail pengguna terhubung ke akun bank atau platform penting lainnya.
5. Aktivitas mencurigakan di layanan Google lain
Gmail terhubung dengan berbagai layanan Google seperti Drive, Photos, dan YouTube. Jika pengguna menemukan ada file yang diubah, dihapus, atau diunggah tanpa sepengetahuan pengguna, besar kemungkinan akun Google pengguna sudah diretas. Hal ini juga berlaku untuk perubahan pada channel YouTube, komentar aneh, atau unggahan yang tidak pengguna buat.

6. Aplikasi pihak ketiga tiba-tiba mendapatkan akses
Beberapa peretas menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk mengakses akun Gmail tanpa diketahui pemiliknya. pengguna bisa memeriksanya di menu “Keamanan” pada akun Google dan menghapus aplikasi mencurigakan yang tidak pengguna kenal.
7. Nama profil atau foto akun berubah
Perubahan tampilan profil, seperti nama akun atau foto yang berbeda, bisa menjadi tanda bahwa akun pengguna sudah dimodifikasi oleh pihak lain. Biasanya, ini dilakukan setelah peretas berhasil mengamankan akses penuh ke akun pengguna.
8. Ada notifikasi dari Google tentang aktivitas mencurigakan
Google biasanya akan mengirimkan notifikasi jika ada perubahan besar atau aktivitas tidak biasa di akun pengguna. Jangan abaikan peringatan semacam ini, karena bisa menjadi pertanda awal bahwa akun sedang diserang.
9. Pesan dan file penting tiba-tiba hilang
Jika pengguna mendapati beberapa email, foto, atau dokumen tiba-tiba terhapus, ini bisa menjadi akibat dari peretas yang mencoba menghapus jejak mereka atau mengambil data penting pengguna.
10. Teman menerima pesan aneh dari akun pengguna
Salah satu ciri paling mudah dikenali adalah saat kontak pengguna mengaku menerima email aneh, berisi tautan mencurigakan, atau pesan tidak sopan dari akun pengguna. Ini menunjukkan bahwa akun sudah digunakan untuk menyebarkan spam.
Langkah Cepat Mengamankan Akun
Jika pengguna menemukan salah satu tanda di atas, segera ambil tindakan.
Dengan mengenali tanda-tanda peretasan lebih awal, pengguna dapat mencegah kerugian besar seperti pencurian data, penyalahgunaan identitas, atau akses ilegal ke layanan penting lainnya. Semoga membantu.