Foto Bareng Anies Baswedan, Publik Kaitkan Baju Times New Roman Tom Lembong dengan Ijazah Jokowi

Hitekno.com - Kedekatan antara mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan dengan mantan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Tom Lembong telah menjadi rahasia umum. Baru-baru ini, Anies Baswedan mengunggah foto terbarunya dengan Tom Lembong di akun Instagram miliknya.

Namun, potret tersebut menarik perhatian publik karena baju yang dikenakan keduanya. Dalam unggahan yang dibagikan pada 17 September 2025, keduanya terlihat memakai kaus lengan pendek berwarna hitam dengan desain unik, yaitu jenis huruf atau font. Baju yang dipakai Anies Baswedan memiliki desain Plus Jakarta Sans, sedangkan Tom Lembong memakai desain Times New Roman.

Plus Jakarta Sans sendiri merupakan font sans-serif modern yang dirancang oleh Gumpita Rahayu untuk identitas program +Jakarta City of Collaboration Pemerintah Provinsi Jakarta ketika Anies Baswedan masih menjabat sebagai gubernur.

Di sisi lain, sebagaimana diketahui Times New Roman adalah jenis huruf yang dirancang atas pesanan surat kabar Inggris The Times pada 1931 dan pertama kali digunakan pada 3 Oktober 1932.

Anies Baswedan tidak menuliskan keterangan yang berkaitan dengan pertemuannya dengan Tom Lembong, ia hanya melempar pertanyaan kepada publik.

"Kalau kamu jadi font apa?" tulis Anies Baswedan.

Pada desain baju tersebut pun terlihat contoh penggunaan font, mulai dari huruf kapital, huruf kecil, hingga angka.

Namun, publik mengaitkan baju Times New Roman yang dikenakan oleh Tom Lembong dengan isu ijazah palsu yang menyeret nama mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.

Sebelumnya, beredar analisa dari ahli forensik digital Rismon Sianipar yang menyoroti penggunaan Times New Roman pada kasus ijazah Jokowi. Rismon mengatakan bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan font Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an. Jokowi sendiri diketahui lulus dari Universitas Gadjah Mada pada 1985.

Rismon meyakini bahwa jenis huruf tersebut tidak mungkin sudah ada pada 5 November 1985, tanggal ketika ijazah Jokowi diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Huawei Pura 80 Pro di Indonesia, Tawarkan Desain Premium dan Kamera Terbaik

Tak hanya itu, Rismon Sianipar juga membandingkan ijazah Jokowi dengan ijazah seorang alumni UGM lainnya bernama Bambang Nurcahyo Pratowo, di mana ijazah tersebut menggunakan font standar dari komputer yang masih menggunakan DOS (Disk Operating System), bukan Times New Roman seperti yang digunakan oleh Jokowi.

Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan kasus ijazah palsu Jokowi.

"Lihat baju pak Tom Lembong, ingat ijazah sebelah hahaha," tulis akun @ridh***********

"Tom Lembong bajunya Times New Roman, nyari perkara aja," komentar @rhe**_***

"Hahaha halus sekali nyindirnya Abah Anies dan Pak Tom Lembong. But it right to the point that they will deny, over and over again," sambung @stras*********

"Tahun 85 belum ada Times New Roman ya Pak Tom?" timpal @and****_***

"Wkwkwk Times New Roman, keluaran tahun berapa itu pak?" sahut @mel***_*****