Jerome Poline (Instagram/@jeromepolin)
Hitekno.com - Jerome Polin sebelumnya menjadi sorotan publik karena mengunggah gambar tangkapan layar berisi chat untuk menjadi buzzer seharga Rp 150 juta. Namun baru-baru ini, chat tersebut diduga sebagai pesan fiktif.
Alumni Universitas Waseda itu mengunggah pesan yang diterimanya di WhatsApp pada 29 Agustus 2025. Dalam chat tersebut, terlihat bahwa pengirim pesan menawarkan bayaran sebesar Rp 150 juta jika Jerome Polin mau mengunggah konten ajakan damai Indonesia di tengah aksi demo DPR pada pekan lalu.
Melalui akun Instagram resminya, Jerome Polin meminta agar masyarakat untuk tidak lengah terhadap penawaran sejenis itu
"Nih, aku spill. Uang rakyat dipake buat bayar buzzer per orang 150 juta. 1 Post kalau dipake buat naikin gaji guru per orang 10 juta, udah bisa bikin 15 guru hidup sejahtera selama sebulan. Jangan lengah, kita kawal terus. Kita berhak atas transparansi pemakaian uang pajak kita! Sudah saatnya kita aware," tulis Jerome Polin.
Namun, tudingan justru muncul dari influencer lainnya, yaitu Zarry Hendrik. Ia secara terbuka menyatakan curiga bahwa Jerome dan sejumlah influencer lain membuat chat fiktif demi membentuk persepsi publik.
Dalam unggahannya pada Selasa, 2 September 2025, Zarry Hendrik menuliskan kritik pedas yang diyakini ditujukan untuk Jerome Pollin.
"Buat influencers yang udah post, gue nggak mau mikir itu chat lu bikin sendiri. Tapi please, cek and ricek lagi," tulis Zarry.
Ia bahkan meminta kontak dari pihak yang disebut-sebut menawarkan uang Rp 150 juta itu. Menurutnya, jika valid, para influencer seharusnya bisa mendatangi instansi tersebut bersama-sama.
"Dan kalau nggak merepotkan, mau dong tahu itu dari siapa. Apa bener-bener valid? Kalau valid nih, yuk dah tuh kita silaturahmi ke agensi atau instansi atau orang yang nawarin. Karena setahu gue, lu smart, IQ di atas rata-rata juga mungkin," sindirnya.
Meski tidak menyebut nama secara langsung, publik menilai kritik ini diarahkan pada Jerome Polin karena unggahannya menjadi yang paling berpengaruh.
Baca Juga: Keluarga Affan Kurniawan Diberi Rumah Oleh Prabowo, Ukurannya Jadi Gunjingan: Gak Setara
Selain Jerome, ada pula beberapa influencer lain yang membagikan tangkapan layar tawaran menjadi buzzer, tapi tidak sebesar dampak dari unggahan Jerome.
Unggahan yang diduga chat fiktif ini semakin ramai dibahas setelah Zarry menantang pemberi tawaran buzzer itu untuk memberinya pekerjaan serupa.
"Apa akun gue kurang memenuhi syarat?" tanyanya. Ia mengaku jarang menulis dengan gaya mendesak, ditambah pengikut Instagramnya yang tak sampai 200 ribu.
Menurutnya, jika chat itu memang fiktif, publik bisa saja menganggap seruan damai hanyalah skenario buzzer yang sudah “cair” uang.
"Jangan bikin gue mikir tawaran lu fiktif ya. Bukan strategi biar publik marah dan komen-komenin 'cair' biar 'pesan damai' jadi nggak relevan?" tulis Zarry.
Hingga kini, Jerome belum memberikan tanggapan atas tudingan tersebut meski tetap aktif di Instagram. Di sisi lain, publik juga mencurigai Zarry Hendrik, mengingat jejak digitalnya yang dikenal sebagai pendukung pemerintahan Prabowo Subianto.
Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa menyatakan setuju dengan opini Zarry Hendrik, namun tak sedikit pula yang ikut menuduhnya.
"Kepikiran juga sih, bisa serentak gitu yang capture-capture," tulis akun @adietakb***.
"Kan lu jelas-jelas pendukung Prabowo, ngapain juga bayar lu bang," balas akun @revarahay***.
"Ada banyak kemungkinan, salah satunya ya karena lu udah Prabowo banget, ngapain bayar lu lagi. Masuk akal aja kalo yang ditawarin yang berseberangan, supaya persepsi followernya bisa berubah," komentar akun @vicky_makhasa***.
"Pinter banget ini manusia ngegiring opini publiknya," komentar @hay*******