Kepala bay terputus saat persalinan (Facebook)
Hitekno.com - Sebuah kisah tragis dugaan malapraktik di Puskesmas Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, menjadi viral di media sosial dan menyulut kemarahan publik.
Seorang bayi meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan saat proses persalinan, di mana kepalanya terputus dari badan yang masih tertinggal di dalam rahim ibunya.
Pihak keluarga menuntut keadilan dan transparansi atas insiden yang mereka sebut sebagai kelalaian fatal.
Kejadian ini pertama kali mencuat ke publik melalui sebuah unggahan di Facebook atas nama uwiie poetrysagita yang merupakan salah satu anggota keluarga korban.
Dalam curahan hatinya yang penuh emosi, ia menceritakan kronologi mengerikan yang menimpa saudaranya.
"Gak adil buat mu dek diperlakukan sekejam itu tanpa merasa bersalah sedikitpun," tulisnya, mengungkapkan kesedihan dan kemarahannya.
Menurut penuturan keluarga, proses persalinan yang ditangani oleh sekitar enam orang bidan itu berakhir dengan tragedi.
Kepala bayi tersebut terputus dan bahkan sempat terjatuh ke lantai, sementara tubuhnya masih berada di dalam perut sang ibu.
Pihak keluarga menuduh tenaga medis melakukan penarikan paksa yang menyebabkan kondisi fatal tersebut.
"Sungguh di luar nalar, apakah kakak kami jadi bahan malpraktek bagi pihak PUSKESMAS PINANGSORI? Kami cuman mintak kronologi sebenarnya," lanjut tulisan tersebut.
Baca Juga: Cara Aktifkan DANA Paylater, Ternyata Gampang Banget!
Keluarga korban semakin geram dengan respons yang mereka terima dari pihak puskesmas.
Menurut mereka, tidak ada empati maupun rasa bersalah yang ditunjukkan oleh para bidan yang bertugas.
Salah satu bidan bahkan dilaporkan memberikan jawaban yang dianggap sangat tidak pantas.
"Dengan LANTANG BIDAN nya menjawab 'KALO MEMANG KAMI SALAH KAMI MINTAK MAAF'. Enak kali dia kan bilang kek gitu, dikira itu anak ayam? Itu manusia lo," ungkapnya dalam unggahan yang sama.
Pihak keluarga menuntut agar seluruh bidan yang terlibat dihadirkan untuk memberikan penjelasan yang sebenarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Mereka khawatir jika kasus ini didiamkan, akan ada korban-korban lain di kemudian hari akibat pelayanan yang mereka anggap sangat buruk, terutama bagi masyarakat kecil.
"Ternyata nyata adanya pelayanan buruk terhadap orang-orang kecil," tutupnya.
Keluarga korban kini berharap proses hukum dapat berjalan dengan adil untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi yang menimpa buah hati mereka.