Ilustrasi HUT RI ke-75. (YouTube/sekretariat presiden)
Hitekno.com - Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan, sebuah pesan berantai yang menggiurkan kembali menyebar luas di platform media sosial dan aplikasi percakapan. Pesan tersebut menjanjikan pembagian kuota gratis 50 GB untuk memeriahkan HUT RI.
Namun, di balik tawaran kuota gratis 50 GB fantastis tersebut, tersembunyi sebuah modus penipuan berbahaya yang dirancang untuk mencuri data pribadi Anda.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara resmi telah memberikan stempel hoaks pada informasi ini. Pihaknya menegaskan bahwa tidak ada program pembagian kuota gratis 50 GB dari pemerintah maupun operator seluler terkait momen kemerdekaan.
Tautan yang disebar dalam pesan viral tersebut adalah jebakan phishing yang sangat merugikan.
Anatomi Jebakan: Begini Cara Kerja Penipuannya
Modus operandi penipuan ini dirancang sangat meyakinkan, terutama bagi pengguna yang kurang waspada. Pesan tersebut seringkali menggunakan kalimat pemicu yang sulit ditolak, seperti iming-iming “50 GB tanpa syarat”, yang membuat orang tertarik untuk segera mengklik tautan yang disertakan.
Begitu tautan tersebut diklik, korban tidak akan mendapatkan kuota, melainkan akan diarahkan ke sebuah situs web palsu yang tampilannya dibuat seolah-olah resmi.
Di situs inilah jebakan utama berada. Pengguna akan diminta untuk mengisi formulir dengan data-data pribadi yang sensitif, seperti:
"Berdasarkan penelusuran, tautan tersebut tidak berasal dari penyedia layanan internet resmi," tegas Kominfo.
Data yang Anda masukkan ke situs palsu tersebut akan langsung direkam oleh pelaku dan berpotensi besar disalahgunakan untuk berbagai kejahatan siber, mulai dari pencurian identitas, pembajakan akun, hingga penipuan finansial.
Baca Juga: Pilih Infinix Note 50 Pro atau Redmi Note 14, Mana yang Paling Lanca untuk Game PUBG?
Sudah Terlanjur Klik? Ini Langkah Darurat yang Harus Segera Dilakukan
Jika Anda atau kerabat Anda sudah terlanjur mengklik tautan dan mengisi data, jangan panik. Segera lakukan langkah-langkah pengamanan darurat berikut ini untuk meminimalisir kerugian:
Segera Ganti Kata Sandi: Prioritas utama adalah mengganti kata sandi akun email yang Anda masukkan. Email seringkali menjadi kunci utama untuk mereset kata sandi akun-akun lain.
Ubah Password Akun Penting: Ganti juga kata sandi untuk akun-akun penting lainnya yang terhubung dengan email tersebut, seperti mobile banking, dompet digital (e-wallet), e-commerce, dan media sosial.
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Aktifkan lapisan keamanan tambahan ini di semua akun penting Anda. Dengan 2FA, meskipun pelaku mengetahui kata sandi Anda, mereka tetap tidak bisa masuk tanpa kode verifikasi yang dikirim ke perangkat Anda.
Kominfo mengimbau masyarakat agar lebih kritis dan waspada. Selalu periksa kebenaran informasi ke sumber resmi sebelum membagikannya.
Ingat, penawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan seringkali adalah sebuah penipuan. Kewaspadaan Anda adalah benteng pertahanan pertama dari kejahatan di dunia digital.