Ikuti Jejak Yahoo, Disney Bakal Lakukan PHK Massal ke Ribuan Karyawan

Disney mempunyai kinerja lemah dalam bisnis streaming video dan filmnya.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 10 Februari 2023 | 18:56 WIB
Ilustrasi Disney Plus Hotstar. (Unsplash/Kon Karampelas)

Ilustrasi Disney Plus Hotstar. (Unsplash/Kon Karampelas)

Hitekno.com - Perusahaan teknologi dan internet diterpa masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal dalam beberapa bulan terakhir. Setelah Yahoo, Disney mengumumkan bahwa mereka akan melakukan PHK massal ke ribuan karyawan.

Sebelum ini, perusahaan internet Yahoo memberikan kebijakan mengejutkan terkait "perampingan" pada salah satu unit bisnis periklanan.

Perwakilan Yahoo mengonfirmasi bahwa mereka bakal memberhentikan hampir seribu karyawan pada minggu ini. Terdapat sekitar 1.600 karyawan yang terkena PHK massal dari Yahoo hingga akhir tahun 2023.

Baca Juga: Android 14 Mulai Unjuk Gigi, Pembaruan di Sektor Apa Saja?

CEO Disney Robert Iger, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan 7.000 orang karyawan.

PHK berjumlah sekitar 3 persen dari tenaga kerja global media dan hiburan diumumkan setelah Disney melaporkan hasil kuartalan yang melampaui perkiraan Wall Street.

Ilustrasi taman hiburan Disney. (Pixabay Henning)
Ilustrasi taman hiburan Disney. (Pixabay Henning)

Dikutip dari CBS News, PHK adalah bagian kebijakan dari Disney untuk menurunkan biaya sebesar 5,5 miliar dolar AS atau Rp 84 triliun.

Baca Juga: Startup Teknologi Ini Buat Pesawat Kargo Listrik Otonom Terbesar di Dunia

Disney akhir-akhir ini berjuang dalam hal pengeluaran untuk memikat pelanggan baru ke aplikasi Disney Plus.

Mereka mendapat persaingan sengit dari Netflix, HBO, dan lain-lain. "Dalam semangat kami untuk mengejar pelanggan, kami menjadi terlalu agresif dalam promosi kami," kata Iger.

Petinggi Disney mengungkap bahwa perusahaan ingin "lebih bersandar pada waralaba inti dan merek kami" sambil mengurangi biaya "untuk semua promosi yang kami buat".

Pada 1 Oktober 2022, Disney mempekerjakan 220.000 orang. Sebanyak 166.000 karyawan bekerja di AS dan 54.000 di luar negeri.

Dalam laporan terbaru, pertumbuhan yang solid di taman hiburan Disney membantu mengimbangi kinerja yang lemah dalam bisnis streaming video dan filmnya.

"Sejak saya kembali menjadi CEO, saya telah menelusuri setiap aspek bisnis streaming untuk menentukan cara mencapai profitabilitas dan pertumbuhan. Jadi dengan mengingat tujuan itu, kami akan lebih fokus pada merek dan waralaba inti kami, yang telah secara konsisten menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Kami akan menyesuaikan strategi harga kami, termasuk pemeriksaan menyeluruh terhadap strategi promosi kami," kata Robert Iger.

Selain Disney dan Yahoo, sejumlah perusahaan raksasa lain juga telah mengumumkan kebijakan PHK. Deretan perusahaan tersebut adalah Meta (induk Facebook), Amazon, Google, Microsoft dan Twitter.

Berita Terkait
Berita Terkini

Nah, kalau kamu belum pernah coba atau sedang menunggu rezeki dadakan, beberapa link Dana Kaget di bawah ini bisa kamu k...

internet | 18:52 WIB

Berikut ini beberapa tautan Dana Kaget yang saat ini sedang aktif dan bisa kamu klaim sekarang juga....

internet | 18:42 WIB

Sekarang saat yang tepat! Kamu bisa langsung mencoba klaim Dana Kaget yang sedang dibagikan hari ini melalui link di baw...

internet | 18:33 WIB

Buat kamu yang sudah tak sabar ingin mencoba keberuntungan, berikut ini beberapa tautan Dana Kaget yang bisa langsung ka...

internet | 18:25 WIB

Timothy Ronald merupakan pengusaha muda sekaligus infuencer asal Indonesia yang dikenal luas dalam bidang digital dan in...

internet | 15:12 WIB