Apple Jadi Pengecualian untuk Tetap Bisa Berbisnis dengan WeChat

Keputusan Donald Trump membuat Apple berfikir ulang.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 23 Agustus 2020 | 14:15 WIB
Ilustrasi aplikasi WeChat. (WeChat)

Ilustrasi aplikasi WeChat. (WeChat)

Hitekno.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengeluarkan keputusan mencegah perusahaan asal AS bertransaksi bisnis dengan aplikasi China, Wechat mulai bulan depan. 

Namun sepertinya keputusan ini membuat Apple berfikir ulang, pasalnya pengguna WeChat banyak di China. 

Bahkan lebih dari 1 miliar orag menggunakan  WeChat untuk menjelajahi, mengirim dan menerima email, berbelanja online, melakukan pembayaran seluler, dan banyak lagi di China.

Baca Juga: Bukan untuk Gamers, Razer Rilis Aksesori Buat Pekerja Kantoran

Keputusan Presiden AS Donald Trump mencegah perusahaan Amerika Serikat bertransaksi bisnis dengan aplikasi China, WeChat mulai pertengahan bulan depan.

Tampaknya, keputusan ini mendorong Apple untuk berfikir ulang. Pasalnya, pengguna WeChat banyak di China. Lebih dari 1 miliar orang mengandalkan WeChat untuk menjelajahi, mengirim dan menerima email, berbelanja online, melakukan pembayaran seluler, dan banyak lagi di China.

Apple berfikir, keberadaan WeChat sangat penting bagi orang China dan bisa menjadi masalah besar bagi perusahaan yang dipimpinan Tim Cook.

Baca Juga: Day 2 Week 2 MPL Season 6, Sang Raja Kalah dan EVOS Menang

Beberapa pengguna iPhone di China mengatakan bahwa jika mereka tidak dapat memuat WeChat dari App Store, handset Apple yang didukung iOS tidak akan berguna bagi mereka dan dianggap menjadi "sampah elektronik yang mahal".

Salah satu kantor Apple Inc. [Shutterstock]
Salah satu kantor Apple Inc. [Shutterstock]

Sebuah survei diposting di situs micro-blogging China, Weibo, menyurvei 1,2 juta orang dan meminta mereka untuk memilih antara mempertahankan WeChat atau menyimpan iPhone mereka.

Sebanyak 95 persen mengatakan bahwa mereka lebih suka menyimpan akun WeChat mereka. Analis TF International Ming-Chi Kuo mengatakan kepada klien bahwa jika Apple terpaksa melarang WeChat dari App Store, penjualan iPhone global akan turun 25 persen hingga 30 persen. Sementara penurunan 15 persen hingga 25 persen akan terjadi untuk AirPods, iPads, dan Apple Watch.

Baca Juga: Setelah 100 Tahun, Wolverine Muncul di Taman Nasional Ini

Setiap perusahaan teknologi dari China dipandang sebagai perpanjangan tangan pemerintah Komunis China, menggunakan perangkat dan komponen mereka untuk memata-matai konsumen dan perusahaan Amerika. Namun, hingga kini tidak ada hal yang membuktikannya.

Sementara itu, sebagaimana dilansir Phone Arena mengutip dari Bloomberg, Minggu (23/8/2020), melaporkan bahwa pemerintahan Trump diam-diam memberi tahu perusahaan-perusahaan AS, termasuk Apple bahwa terlepas dari perintah eksekutif tersebut, mereka dapat berbisnis dengan WeChat di China.

Jika benar, ini berarti Apple tidak perlu menghapus aplikasi dari App Store dan penjualan iPhone tidak akan menderita di China karena popularitas WeChat.

Baca Juga: Siap-siap, Apple Akan Rilis iPhone Murah di Awal 2021 Mendatang?

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah 20 persen dari total penjualan Apple, berasal dari negara tersebut dan sebagian besar perangkatnya diproduksi di China.

Namun jika pemerintag AS tak mendesak Apple menghapus WeChat dari App Store di China itu merupakan kabar baik. (Suara.com/Dythia Novianty)

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak