Peningkatan Transaksi 2019 Tunjukkan Kepercayaan Masyarakat pada Ecommerce

Peningkatan kepercayaan dan kenyamanan dalam berbelanja online ini juga membuat konsumen merasa lebih yakin saat bertransaksi dalam nominal besar.

Agung Pratnyawan
Rabu, 05 Agustus 2020 | 15:52 WIB
Ilustrasi website toko online. (Pixabay/200degrees)

Ilustrasi website toko online. (Pixabay/200degrees)

Hitekno.com - Hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center mendapati terjadinya peningkatan transaksi Ecommerce pada 2019. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat Indonesia.

Peningkatan jumlah rata-rata transaksi Ecommerce per bulan dari kuartal pertama menuju kuartal terakhir pada 2019 menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang semakin mendalam terhadap e-commerce.

Puncak peningkatan ini terjadi pada bulan Desember 2019 dengan jumlah transaksi lebih besar 22 persen daripada rata-rata jumlah transaksi bulanan.

Baca Juga: Transaksi Harian Ecommerce Naik 25 Persen, Kredit Digital Makin Diminati

Demikianlah salah satu temuan utama riset terbaru Kredivo dan Katadata Insight Center yang bertajuk "Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia." 

Peningkatan kepercayaan dan kenyamanan dalam berbelanja online ini juga membuat konsumen merasa lebih yakin saat bertransaksi dalam nominal besar.

Hal ini terlihat dari rata-rata nilai transaksi yang meningkat dari 2018 ke 2019 di hampir semua tiga belas (13) kategori produk seperti komputer dan aksesorisnya. 

Baca Juga: Blibli.com Raih Sertifikasi Keamanan Data ISO 27001, Pertama di eCommerce

Riset yang dilakukan guna mengetahui gambaran mendalam terkait dengan tren dan perilaku konsumen online ini, menggunakan studi kasus Kredivo, platform kredit digital yang terdaftar dan diawasi OJK yang sangat populer sebagai metode pembayaran di hampir semua Ecommerce dan marketplace.

Kredivo mendukung berbagai macam platform Ecommerce. (Kredivo)
Kredivo mendukung berbagai macam platform Ecommerce. (Kredivo)

Pemanfaatan data primer sampel transaksi dari enam pemain e-commerce terbesar Indonesia dipercaya bisa memberikan gambaran langsung mengenai industri e-commerce tanah air.

General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani mengatakan, "Adaptasi kebiasaan baru dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat menuntut pelaku bisnis terus memahami tren dan perilaku konsumen, baik itu sebelum maupun saat pandemi. Kami percaya dengan adanya riset ini akan memberikan manfaat  bagi strategi bisnis para mitra e-commerce seiring dengan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi dalam berbelanja online, termasuk menggunakan pembayaran digital."

Baca Juga: Kredit Pintar Hadirkan #JadiBerani, Apa Itu?

Lebih lanjut, Lily memaparkan tren positif kepercayaan tersebut juga berlanjut ke semester pertama tahun 2020. Data internal Kredivo mencatat peningkatan frekuensi pembelian di Ecommerce yang terus berlanjut, khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok.

Selain pergeseran kebiasaan masyarakat dari transaksi offline menjadi transaksi online dan peningkatan adopsi digital, hal ini menandakan bahwa masyarakat tetap percaya pada e-commerce meskipun di tengah situasi menantang saat ini.

Disisi lain, riset juga menemukan bahwa potensi pertumbuhan Ecommerce di luar Jawa cukup baik meski jumlah dan nilai transaksi e-commerce Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa.

Baca Juga: Kantongi Izin OJK, Kredit Pintar ingin Ciptakan Ekosistem Fintech Sehat

Sebagai contoh di level kota, beberapa kota besar di luar Jawa memiliki konsumen Ecommerce yang cukup banyak, seperti Medan, Palembang, dan Denpasar. 

"Pertumbuhan e-commerce di luar Pulau Jawa Ini juga menjadi sinyal baik bagi inklusi digital, dimana penetrasi internet, daya beli, dan upah minimum regional (UMR) menjadi daya dorong utama dalam peningkatan transaksi digital per populasi. Ini juga menunjukkan peluang peningkatan inklusi finansial akibat penggunaan teknologi keuangan dalam bertransaksi digital seiring penetrasi e-commerce yang lebih luas ke seluruh wilayah Indonesia," tambah Lily. 

Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri turut menambahkan temuan menarik lainnya diantaranya peningkatan aktivitas Ecommerce didukung oleh konsumen Generasi Z dan Milenial yang berkontribusi sebesar 85% dari total transaksi.

Kredivo mendukung berbagai macam platform Ecommerce. (Kredivo)
Kredivo mendukung berbagai macam platform Ecommerce. (Kredivo)

Meski demikian, semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi online, terlihat dari jumlah transaksi rata-rata per orang per tahun yang hampir sama, yakni 17-20 kali dalam setahun berapapun usianya. 

"Data ini menunjukkan meskipun didominasi milenial, kepercayaan konsumen pada e-commerce sebagai cara berbelanja terjadi pada lintas generasi. Dengan memperbesar peluang bagi kelompok umur lainnya, konsumen Generasi X dan Baby boomers, hal ini menjadi salah satu cara e-commerce untuk dapat menarik lebih banyak konsumen sekaligus tingkatkan inklusi keuangan," tambah Mulya.

Hal ini sejalan dengan studi dari Bill and Melinda Gates Foundation dan McKinsey & Co (2013) yang menunjukkan bahwa akses yang relatif luas ke transaksi digital pada suatu negara, akan mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan di negara tersebut.


Mulya menjelaskan, "Secara keseluruhan riset ini diharapkan menjadi riset yang unik dan berbeda dibanding riset serupa lainnya, karena riset ini menggunakan pendekatan berbasis data primer Kredivo, sebagai metode pembayaran di hampir semua marketplace dan e-commerce terkemuka di Indonesia. Sehingga, harapannya riset ini dapat memberikan gambaran langsung dan lebih mendalam tentang bagaimana sesungguhnya perilaku konsumen dan kinerja industri e-commerce tanah air. Dari tren perilaku konsumen, pertumbuhan transaksi pada tahun 2018-2019 serta peningkatan penetrasi digital dan inklusi keuangan dengan hadirnya teknologi keuangan, kami melihat bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap e-commerce meningkat." 

Menanggapi hasil riset ini, Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung dalam kesempatan yang sama turut menyampaikan, "Untuk pelaku e-commerce dan marketplace, hasil riset Kredivo & Katadata Insight Center ini menunjukkan pentingnya mengetahui tren perilaku konsumen dalam membeli produk. Dari riset ini, pelaku e-commerce bisa belajar bahwa terdapat peningkatan tren serta kepercayaan yang tinggi bagi e-commerce. Seiring potensi perkembangan e-commerce saat masa adaptasi kebiasaan baru ini, harapannya hasil riset ini dapat berlanjut dengan peningkatan kolaborasi antara sesama pelaku ekonomi digital khususnya pelaku teknologi keuangan, dan juga dengan regulator."

Pernyataan Untung tersebut sejalan dengan proyeksi sektor e-commerce Indonesia yang positif baik dari jumlah pengguna maupun gross merchandise value (GMV). Laporan konsultan RedSeer pada Mei 2020 memperkirakan e-commerce Indonesia tumbuh 50 persen mencapai 35 miliar USD di tahun 2020. 

Penelitian bersama Katadata Insight Center ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, berdasarkan lebih dari 10 juta sampel transaksi yang berasal dari hampir satu juta pengguna Kredivo di enam pemain Ecommerce dan marketplace terbesar Indonesia bulan Januari-Desember 2019.

Riset ini menggunakan data primer pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi dan dari lima kelompok umur dan pendapatan serta ditentukan berdasarkan random sampling.

Penelitian yang dilakukan dari Februari - Mei 2020 tersebut juga menganalisa tipe-tipe konsumen yang berbelanja online dari berbagai aspek, termasuk gender, umur, dan lokasi, hingga menggali lebih jauh jenis-jenis produk yang dibeli oleh konsumen. 

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak