Taylor Swift Gugat Microsoft, Ini Alasannya

Pengacara Taylor Swift dikabarkan telah mengirimkan email berisi somasi.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 15 September 2019 | 10:30 WIB
Logo Microsoft. (Microsoft)

Logo Microsoft. (Microsoft)

Hitekno.com - Kabarnya, Pengacara Taylor Swift telah melayangkan somasi kepada Microsoft. Kepana tiba-tiba penyanyi ternama ini menggungat perusahaan teknologi?

Ternyata gara-gara teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bernama Tay yang dibuat Microsoft.

Sebagai informasi, chatbot Tay adalah AI yang didesain untuk menjadi teman chatting para remaja di media sosial. Namun, pengguna Twitter berhasil membuat chatbot itu menjadi sosok yang rasis dan bahkan membenci manusia.

Kurang dari sehari, pengguna Twitter ramai-ramai membuat percakapan dengan chatbot Tay. Dalam beberapa percakapan, Tay bisa menjadi sosok yang sangat manis.

Tapi di sisi lainnya, ia juga kerap melontarkan ujaran-ujaran kebencian berbau SARA yang bisa memicu amarah orang-orang.

Bahkan, percakapan Tay di Twitter menjadi viral setelah netizen mengunggah screenshot isi twit yang dilontarkan chatbot tersebut.

Saking viralnya, Presiden Microsoft Brad Smith menerima email dari salah satu pengacara Taylor Swift yang meminta perusahaan mengganti nama chatbot Tay tersebut.

Taylor Swift. (Instagram/@taylorswift)
Taylor Swift. (Instagram/@taylorswift)

Email itu menyebutkan bahwa Tay merupakan sapaan akrab Taylor Swift sehingga chatbot itu identik dengan sang penyanyi. Mereka menilai hal ini bisa merusak nama baik pelantun lagu "Shake It Off" tersebut.

"Penggunaan nama Tay dianggap menciptakan persepsi yang salah dan menyesatkan antara penyanyi Taylor Swift dan robot kami, dan itu melanggar hukum federal dan hukum negara bagian," ujar Smith seperti dilansir dari The Verge.

Secara teknis, Chatbot AI memang diprogram terlebih dahulu lewat machine learning untuk bisa berkomunikasi layaknya manusia.

Baca Juga: Microsoft Rilis Konsol Xbox One X Bertema Gears Edisi Terbatas

Dalam kasus chatbot Tay, ia menjadi sosok yang rasis dan membenci manusia karena ia belajar dari netizen yang berinteraksi dengannya. Artinya, netizen yang membuat chatbot menjadi mesin penyebar kebencian.

Untuk meredam situasi, Microsoft telah meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa tersinggung atas percakapan yang dibuat oleh chatbot miliknya. Saat ini, chatbot Tay jiga sudah dinonaktifkan dan tidak lagi beroperasi.

Itulah chatbot Tay yang jadi pemicu Taylor Swift ingin menggugat Microsoft. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Baik menggunakan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word atau Google Docs, maupun langsung melalui browser tanpa m...

internet | 23:19 WIB

Salah satu cara terbaik memaksimalkan fungsi WhatsApp Business adalah dengan menggunakan chatbot, yang mampu menjawab pe...

internet | 22:44 WIB

Voucher juga menjadi strategi efektif bagi penjual untuk meningkatkan minat beli, memperbesar nilai transaksi, serta men...

internet | 20:35 WIB

Banyak pengguna ingin mengganti nada dering bawaan HP Samsung dengan musik atau suara favorit agar lebih mudah dikenali ...

internet | 19:35 WIB

Cara mudah untuk mengundang teman di TikTok....

internet | 19:32 WIB