Hitekno.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat disindir sebagai menteri mencetak utang Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02. Mendengar sindiran ini, Sri Mulyani tak tinggal diam.
Melalui akun Facebooknya, Sri Mulyani membalas sindiran Prabowo Subianto ini dengan sebuah puisi.
Menteri Keuangan ini mempostingkan sebuah puisi berjudul "Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Uang" pada Jumat petang (1/2/2019).
Baca Juga: YouTuber dan Selebgram Bakal Kena Pajak, Ini Penjelasan Sri Mulyani
Adapun Prabowo Subianto menyebut menteri keuangan sebagai menteri pencetak utang ketika berpidato dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
Diunggah sekitar pukul 19.00 WIB, puisi itu sudah dikomentari sebanyak 954 kali dan dibagikan lebih dari 1.900 kali di Facebook.
Dalam puisinya itu Sri Mulyani membeberkan prestasi yang telah dilakukan pemerintah, seperti soal pembangunan insfrastruktur, penyediaan subsidi, jaminan kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: Prabowo Bisa Pidato Lama Tanpa Baca Teks? Ini Rahasia Sebenarnya
"Bagaimana engkau?" tanya Sri Mulyani di akhir puisinya.
Berikut adalah puisi lengkap Sri Mulyani:
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Baca Juga: Lagunya Dipakai Kampanye Tim Prabowo, Kill The DJ Murka
Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan
Untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah,
untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja menyediakan subsidi
Jutaan sambungan listrik
untuk rakyat
untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja
Meringankan beban hidup
10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan
15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin
untuk tetap dapat belajar menjadi pintar
Baca Juga: Menteri Keamanan Siber Jepang Tak Pernah Memakai Komputer
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja siang malam
Menyediakan jaminan,
agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.
Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,
agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar
472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar
di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga
peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri
Terus, Kami terus bekerja, agar
74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan.
8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia
membantu saudara kita yang terkena bencana
membangun kembali kehidupannya
Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau TIDAK LUPA
Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA
Aku tak ingin engkau lupa itu.
sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.
Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi
Aku perempuan, Aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri,
Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.
KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.
Bagaimana engkau?
#KemenkeuProfesional
Itulah puisi balasan Menteri Keuangan Sri Mulyani atas sindiran menteri pencetak utang dari Prabowo Subianto. Puisi di Facebook ini pun mendapat ramai mendapat perhatian netizen. (Suara.com/Liberty Jemadu)