Kolase foto Yudo Sadewa. (Instagram)
Hitekno.com - Anak dari Menteri Keuangan (Menkeu) baru Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Sadewa, belakangan ini mendapat perhatian dari netizen di jagat maya. Yudo Sadewa semakin disorot publik setelah pernyataan kontroversial dirinya yang menyebut bahwa Sri Mulyani adalah agen CIA yang berhasil dikalahkan oleh ayahnya. Meski mengaku bercanda, Yudo Sadewa kembali menyulut amarah publik setelah memberikan kritik terhadap mental orang miskin sambil memamerkan kartu ATM.
Dalam sebuah video yang dibagikan ulang oleh akun X @ninok_snow, Yudo Sadewa menyebut bahwa ada empat ciri orang miskin, yang pertama adalah umumnya memiliki crab mentality atau mentalitas kepiting.
Ia menggambarkan bahwa mereka akan membenci, merasa iri, dan dengki ketika melihat orang lain sukses. Menurutnya, alih-alih termotivasi, kelompok ini justru berusaha menarik orang sukses agar jatuh kembali ke level mereka.
“Jika ada orang sukses, maka mereka akan benci, iri, dengki sehingga kembali mengajak ke kelompok mereka,” ujar Yudo dalam video tersebut.
Kemudian, ia menyebut ciri kedua orang miskin adalah memiliki sifat munafik. Ia menyinggung ungkapan populer “harta tidak dibawa mati” yang sering diucapkan masyarakat kecil.
Menurut Yudo, ungkapan itu hanyalah dalih karena pada kenyataannya orang miskin tetap menginginkan harta, hanya saja tidak mampu meraihnya. Pandangan ini dianggap publik terlalu menyederhanakan filosofi hidup menjadi sekadar pembenaran atas kondisi ekonomi.
Selanjutnya, Yudo melontarkan tuduhan yang lebih kontroversial. Ia menyebut bahwa orang miskin cenderung bersikap rasis terhadap pihak lain. Pernyataan inilah yang memicu gelombang amarah lebih besar, terutama karena disampaikan sambil memamerkan kartu ATM BCA prioritas di hadapan kamera.
Terakhir, ciri keempat menurut Yudo yang kerap dimiliki orang miskin adalah mental pengemis. Ia menilai bahwa sikap meminta-minta dan bergantung pada belas kasihan sudah mendarah daging di kalangan orang miskin.
Menurutnya, mentalitas ini menjadi penghalang utama bagi mereka untuk bisa maju dan keluar dari jerat kemiskinan.
"Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Bu Sri Mulyani sebagai Menkeu - Menteri Keuangan yang baru. Blundernya sebelum menjabat adalah firasat, bahwa dia akan jatuh tersungkur oleh ucapannya sendiri. Ternyata bapak dan anak 11-12, tumbu ketemu tutup. Sama-sama nganu," tulis pemilik akun dalam keterangannya.
Baca Juga: EA Rilis 15 Kode Redeem FC Mobile 10 September, Dapatkan Tiket Festival & 2 Kartu OVR
Alih-alih memberikan motivasi, kata-kata anak Menteri Keuangan baru ini dianggap menyakitkan hati banyak orang yang hidup dalam keterbatasan.
Sejumlah komentar di media sosial menyebut bahwa apa yang dilakukan Yudo adalah bentuk arogansi. Ia dinilai gagal memahami realitas bahwa kemiskinan bukan hanya soal mentalitas individu, tetapi juga erat kaitannya dengan ketimpangan ekonomi, kebijakan negara, hingga akses terhadap pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Di sisi lain, publik mengingatkan kembali Yudo bahwa gaji yang diterima oleh para menteri berasal dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat. Mengingat kini sang ayah menerima uang yang dibayarkan oleh rakyat, tak seharusnya ia mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"Lucu juga dia bicara soal mentalitas kepiting, kemunafikan, dan rasisme, tapi dia malah memamerkan prioritas BCAnya sambil merendahkan orang lain. Terkadang kritik yang paling keras justru menjadi contoh yang paling jelas, dan tidak ada yang lebih menunjukkan sikap selain kesombongan yang disamarkan sebagai kebijaksanaan," tulis @sarip********.
"Pak Menkeu mendidik anak seperti ini? Maaf, imho beliau telah gagal sebelum mulai bekerja sebagai Menkeu. Adab, etika minus," kritik @ADA****.
"Astaghfirullah… nir adab… padahal gaji bapaknya berasal dari pajak rakyat termasuk yang dia bilang orang miskin. Semoga kedepannya lebih berhati-hati berbicara di medsos," sambung @Wad****.
"Kayak duit bokap lo halal aja," imbuh @cuteay******
"Kesombonganmu yang akan membungkam dirimu," lanjut @supa****.
"Nggak tau malu, padahal kita rakyat yang lu bilang miskin yang bayar gaji bapak lu," timpal @roat*****.
Kontroversi ini pun menambah catatan negatif di hari-hari awal Purbaya Yudhi Sadewa menjabat sebagai Menteri Keuangan. Publik menilai bahwa komentar sang anak justru bisa memperkeruh citra keluarga pejabat negara di tengah situasi ekonomi yang sedang penuh tantangan.