Ilustrasi Roblox. [Roblox]
Hitekno.com - Platform game populer Roblox akhirnya bisa bernapas lega. Di tengah desakan keras dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan pemblokiran, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengambil sikap berbeda.
Alih-alih langsung melakukan blokir, pemerintah memilih untuk memberikan ultimatum dan serangkaian tugas rumah yang wajib dipenuhi oleh pengembang Roblox.
Langkah ini menjadi jawaban Menkomdigi atas kekhawatiran publik yang meningkat beberapa waktu terakhir mengenai paparan konten dan interaksi yang dianggap tidak layak bagi anak-anak di dalam game Roblox.
Keputusan Menkomdigi ini menekankan pada perbaikan internal platform ketimbang penutupan akses secara total.
Bukan Diblokir, Tapi Wajib Berbenah
Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan pengembang Roblox. Poin utamanya adalah mendesak platform yang terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sejak 2022 itu untuk segera menyesuaikan sistem permainannya dengan regulasi perlindungan anak yang berlaku di Indonesia.
"Kami menekankan pentingnya menghormati dan menjalankan aturan perlindungan anak yang berlaku di sini," kata Meutya, dikutip dari siaran pers, Kamis 14 Agustus 2025.
Meutya mengakui adanya keresahan yang meluas di kalangan orang tua dan pendidik, bahkan menyebut adanya imbauan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar siswa tidak bermain Roblox.
Menanggapi hal ini, Kemkomdigi telah mengeluarkan tiga permintaan spesifik yang harus segera diimplementasikan oleh Roblox:
Membatasi akses komunikasi antar pengguna anak.
Baca Juga: Banjir Diskon 17 Agustus! HP Rp3 Jutaan Turun Rp2 Jutaan, Jangan Sampai Terlewat!
Menyaring konten buatan pengguna (user-generated content) yang bersifat vulgar.
Memperjelas dan memperkuat fitur kontrol orang tua (parental control).
“Pembenahan ini memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dari konten dan interaksi yang berpotensi membahayakan di ruang digital,” imbuhnya.
Kemkomdigi akan memberikan waktu kepada Roblox untuk melakukan perbaikan dan akan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan platform tersebut patuh pada aturan.
Desakan Keras dari KPAI
Keputusan Menkomdigi ini diambil setelah adanya tekanan kuat dari KPAI. Sebelumnya, Komisioner KPAI, Kawiyan, secara vokal mendesak pemerintah untuk tidak ragu memblokir Roblox dan game online lain jika terbukti ada pelanggaran.
KPAI menyoroti dampak negatif yang luar biasa pada anak-anak, baik secara fisik, psikis, mental, maupun sosial, akibat konten yang tidak sesuai klasifikasi umur.
"Kami meminta agar Kementerian Komdigi segera menindaklanjuti dengan melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap para korban," kata Kawiyan, dikutip dari Antara, Senin 11 Agustus 2025 lalu.
Menurut Kawiyan, banyak oknum memanfaatkan platform game sebagai jaringan untuk melakukan penipuan, eksploitasi, cyberbullying, hingga mengajarkan kekerasan.
Ia menilai kelalaian PSE dalam mengoperasikan sistemnya membuat anak-anak menjadi sangat rentan.
Oleh karena itu, KPAI memandang investigasi dan pemblokiran adalah langkah yang perlu diambil.
"Karena berdasarkan undang-undang, yang punya otoritas untuk melakukan pemblokiran itu Kementerian Komdigi," ucapnya.
Dengan sikap terbaru dari pemerintah, bola kini berada di tangan Roblox. Platform ini dituntut untuk membuktikan komitmennya dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan produktif bagi jutaan penggunanya di Indonesia.
“Kami berharap Roblox menjadi contoh bagaimana sebuah platform mengutamakan keselamatan pengguna muda, sehingga ruang digital di Indonesia menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, bermain, dan berkarya,” jelas Meutya.