Hitekno.com - Microsoft telah resmi mengumumkan akuisisi perusahaan game Activision Blizzard dengan nilai 68,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 986 triliun.
Nilai ini menjadi sejarah baru bagi Microsoft dalam proses akuisisi sebuah perusahaan game.
Baca Juga
PLN Pasok Listrik yang Diklaim Ramah Lingkungan ke Pusat Data di Jakarta
Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti Berhasil Dipotret, Apa Pengaruhnya untuk Kita?
Tips Agar WIFI Tak Dicuri Tetangga, Mudah dan Aman!
Suhu Ibu Kota India Nyaris 50 Derajat Celcius, Akibat Gelombang Panas
5 Alasan Harga iPhone Mahal, Wajib Paham Biar Nggak Sekadar Naikin Gengsi!
Microsoft sendiri mengklaim apa bia mereka bisa menyelesaikan transaksi akuisisi Activision Blizzard, membuatnya menjadi perusahaan game dengan pendapatan terbesar ketiga di bawah Tencent dan Sony.
Nantinya, perusahaan bakal menambahkan banyak game dari Activision Blizzard ke layanan Xbox Game Pass.
Dengan begitu, maka Microsoft bisa menyediakan game buatan Activision Blizzard seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Overwatch, hingga Candy Crush.
"Setelah transaksi selesai, kami akan menawarkan sebanyak mungkin game Activision Blizzard dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass," kata CEO Game Microsoft, Phil Spencer, dikutip dari The Verge, Rabu (19/1/2022).
Sejauh ini Xbox Game Pass sudah memiliki 25 juta pelanggan. Dengan akuisisi ini, Microsoft bakal meningkatkan jumlah pelanggan yang menggunakan layanan game tersebut.

"Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud kelas dunia untuk menyediakan era baru game yang mengutamakan pemain dan kreator konten serta menjadikan game aman, inklusif, dan dapat diakses semua orang," kata CEO Microsoft Satya Nadella.
Bobby Kotick sendiri tetap menjabat sebagai CEO Activision Blizzard untuk saat ini. Setidaknya sampai proses akuisisi rampung.
Karena setelah akuisisi rampung dan transisi pindah ke Microsoft, kemungkinan bisnis Activision Blizzard akan dibawahi Spencer selaku CEO Microsoft Gaming.
Kemungkinan transisi Activision Blizzard ke Microsoft terjadi pada tahun fiskal 2023. Artinya, masa transisi perpindahan studio game ke perusahaan teknologi itu masih berjalan hingga 18 bulan ke depan.
Kita nantikan saja perkembangan akuisi Microsoft atas Activision Blizzard ini memberikan dampak apa lagi. (Suara.com/ Dicky Prastya).