Mengapa Xiaomi Kini Merilis Lebih Sedikit Model HP Dibanding Sebelumnya?

Alasan mengapa Xiaomi merilis lebih sedikit model HP dibandingkan sebelumnya.

Lintang Siltya Utami

Posted: Rabu, 19 November 2025 | 19:30 WIB
Ilustrasi HP Xiaomi. [Unsplash/Amanz]

Ilustrasi HP Xiaomi. [Unsplash/Amanz]

Hitekno.com - Alasan di balik semakin sedikitnya model HP yang dirilis Xiaomi belakangan ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan merupakan bagian dari perubahan besar yang tengah dijalankan perusahaan. Pergeseran ini menandai transisi menuju strategi jangka panjang yang lebih tersusun rapi, di mana Xiaomi mengalihkan fokus dari pertumbuhan agresif berbasis perangkat keras ke pembangunan ekosistem terintegrasi yang berpusat pada konsep Manusia x Mobil x Rumah.

Dengan orientasi baru ini, perusahaan lebih mengutamakan kualitas produk, usia pemakaian yang panjang, dan nilai tambah ekosistem. Arah baru tersebut selaras dengan filosofi HyperOS serta portofolio AIoT dan kendaraan listrik Xiaomi yang berkembang pesat.

Untuk memahami riwayat pembaruan perangkat sebelumnya, pengguna dapat melihat rangkuman tentang seri Xiaomi 15 atau mengeksplorasi detail pembaruan HyperOS yang telah diliput secara internal.

Dilansir dari Xiaomi Time pada Rabu (19/11/2025), perubahan strategi ini juga mencerminkan transformasi menyeluruh Xiaomi pada periode 2024-2025. Jika sebelumnya perusahaan bertumpu pada volume besar peluncuran smartphone, kini targetnya adalah menghadirkan pilihan produk yang lebih bernilai dan terkurasi.

Data keuangan terbaru semakin memperjelas arah tersebut: sektor smartphone tidak lagi menjadi penopang utama bisnis. Pada kuartal kedua 2025, meskipun pasar global ponsel cenderung meningkat, pendapatan smartphone Xiaomi justru berkurang 2 persen secara tahunan akibat tekanan harga dan margin keuntungan yang menipis.

Sebaliknya, divisi AIoT mencatat kinerja luar biasa dengan pendapatan mencapai 38,7 miliar yuan, tumbuh 44,7 persen setiap tahun. Pada saat yang sama, unit kendaraan listrik Xiaomi meraih pendapatan kuartalan lebih dari 20 miliar CNY berkat tingginya permintaan untuk model SU7 dan YU7.

Fakta ini menegaskan bahwa peran ponsel kini lebih sebagai pusat penghubung bagi ekosistem HyperConnect, bukan lagi sebagai sumber pendapatan utama.

Pangsa pasar smartphone. [IDC China]
Pangsa pasar smartphone. [IDC China]

Faktor lain yang turut mengurangi jumlah model baru adalah kebijakan dukungan perangkat lunak jangka panjang. Xiaomi kini berkomitmen menyediakan empat kali pembaruan besar OS serta patch keamanan selama enam tahun untuk lini utama seperti Xiaomi 15 maupun Redmi Note 14.

Kebijakan ini menuntut investasi teknis yang besar. Mengurus puluhan model dengan varian regional, sambil memastikan kompatibilitas lintas generasi Android dan HyperOS, sulit dipertahankan jika Xiaomi tetap menggunakan strategi lama yang mengandalkan peluncuran banyak model tiap tahun.

Oleh karena itu, pengurangan jumlah model global dianggap langkah logis untuk memastikan pemeliharaan yang lebih efisien dan pengalaman pengguna yang lebih stabil.

Baca Juga: Adu Gahar HP Rp1 Jutaan, POCO C85 vs vivo Y28, Mana HP Pilihanmu?

Di pasar seperti India, strategi lama Xiaomi bahkan menimbulkan masalah. Pada awal 2025, pengiriman smartphone Xiaomi turun drastis hingga 42 persen dibanding tahun sebelumnya.

Persoalan seperti garis produk yang tumpang tindih, ROM regional yang tidak seragam, serta transisi harga ke segmen premium yang tidak sejalan dengan citra merek turut memperburuk keadaan. Xiaomi akhirnya menyederhanakan segmentasi produk dan memperkuat konsistensi perangkat lunak di bawah HyperOS.

Pemangkasan portofolio juga terlihat pada absennya MIX Fold 5 dan keterbatasan peluncuran global seri Civi. Produk dengan biaya tinggi tetapi dampak komersial kecil kini dievaluasi ulang. Langkah ini memperlihatkan peralihan dari pendekatan “satu ceruk satu model” menuju portofolio yang lebih ramping dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, Xiaomi memasuki era baru yang menekankan nilai jangka panjang melalui dukungan perangkat lunak yang lebih panjang, integrasi ekosistem yang lebih erat, kualitas perangkat yang lebih baik, serta konsistensi global, semuanya demi profitabilitas yang lebih stabil dan pengalaman pengguna yang lebih mulus.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Beberapa rekomendasi HP dengan kisaran harga Rp 1 jutaan yang memiliki kamera 50 MP....

gadget | 17:15 WIB

Beberapa produk aneh dan unik yang pernah dibuat oleh Xiaomi....

gadget | 16:00 WIB

Sebuah laporan terbaru dari jurnalis teknologi kredibel, Mark Gurman dari Bloomberg, mengungkap peran 'tersembunyi' dari...

gadget | 14:52 WIB

Jangan salah pilih! Di tahun 2025, NFC bukan lagi fitur HP saja. Kehadiran fitur NFC kini menjadi 'syarat wajib' yang me...

gadget | 14:04 WIB

Baik POCO C85 maupun vivo Y28 sama-sama mengusung baterai monster 6.000 mAh dan kamera utama 50 MP, namun harganya tak b...

gadget | 13:39 WIB