Usai Piala Dunia 2022, TV Digital Segera Masuk Bali

Disampaikan KPI, migrasi siaran TV analog ke siaran TV digitaldi Provinsi Bali akan dilakukan usaiPiala Dunia 2022.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 07 Desember 2022 | 20:44 WIB
Ilustrasi TV - menonton TV (Pixabay)

Ilustrasi TV - menonton TV (Pixabay)

Hitekno.com - Pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran TV analog ke siaran TV digital akan diperluas lagi usai Piala Dunia 2022. Yakni nantinya akan mencapai Provinsi Bali.

Dikutip dari Suara.com, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio menyampaikan hasil diskusi pihaknya dengan pemerintah sual ASO.

Disampaikannya kalau migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital di Provinsi Bali akan dilakukan usai Piala Dunia 2022.

"Tahap selanjutnya ini adalah Bali, saya tadi diskusi dengan Kementerian Kominfo sepertinya baru tanggal 20 Desember 2022. Tadinya maunya Minggu ini tapi kan orang nonton Piala Dunia," kata Agung di Denpasar, Rabu (7/12/2022).

Dalam kegiatan Diseminasi Hasil Riset Minat Kepentingan Kenyamanan Publik (MKK) di Gedung FISIP Universitas Udayana, Agung berharap dengan penjadwalan yang ditunda hingga Piala Dunia berakhir tidak akan mengganggu minat dan kenyamanan masyarakat Bali.

"Kalau tiba-tiba nonton bola lalu mati dan pindah ke digital, sementara masyarakat belum punya set up box kan tidak mungkin malam-malam mereka beli," ujarnya.

Dengan begitu, KPI Pusat juga berharap kepada pemerintah dan pihak swasta agar pendistribusian bantuan set top box atau alat pengubah analog menjadi siaran digital segera terpenuhi, dan tersedia di pasaran sehingga masyarakat dapat melengkapi terlebih dahulu.

Ilustrasi TV 4K Murah. (Samsung Indonesia)
Ilustrasi TV 4K Murah. (Samsung Indonesia)

Di Bali, migrasi dari televisi analog ke digital juga diharapkan sepenuhnya diterapkan pada 2023, meskipun di penghujung 2022 ASO sudah dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

"Nanti di tahun 2023 akan ada evaluasi ASO terutama set top box dan semacamnya. Kalau saya melihat di Jabodetabek, mayoritas atau rata-rata penonton menikmati, karena tayangan menjadi jernih, bersih dan tanpa perlu berlangganan mereka bisa menonton free to air dan bahkan bisa lebih dari 40 televisi," ujar Agung kepada media.

Yang menjadi kendala adalah kepemilikan set top box di masing-masing rumah tangga, di mana semestinya, pemerintah memberi subsidi namun realisasinya masih di bawah 10 persen.

Baca Juga: Tips Memilih dan Memasang STB ke TV Tabung, Simak di Sini

"Ini antara pemerintah dengan swasta. Saya mendengar informasinya memang pihak swasta yang masih belum penuh 100 persen. Ini kita minta ketegasan karena ini domainnya Kementerian Kominfo untuk bagaimana caranya swasta bisa memenuhi ketentuan ataupun komitmen yang telah dilakukan," kata dia.

Hingga saat ini, Ketua KPI Pusat itu menyebut pelaksanaan ASO telah terlaksana di Jabodetabek, Jawa Tengah, Semarang, Jawa Barat tahap satu, Kepulauan Riau Daerah Batam dan Tanjung Pinang, serta Yogyakarta.

Itulah laporan terkini dari migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital yang akan sampai ke Bali usai Piala Dunia 2022 mendatang. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Beberapa kelebihan dan kekurangan Infinix Hot 60 Pro yang harus diketahui....

gadget | 13:10 WIB

Daftar harga terbaru seri iPhone 16 setelah dirilisnya iPhone 17....

gadget | 12:53 WIB

Perbandingan spesifikasi Samsung Galaxy Tab A11 dan Infinix XPAD 20 Pro....

gadget | 12:30 WIB

Beberapa rekomendasi HP Infinix dengan kisaran harga Rp 1 jutaan yang bisa dipilih pada Oktober 2025....

gadget | 12:13 WIB

Infinix Note 50 Pro juga menjanjikan performa yang tangguh untuk aktivitas sehari-hari maupun gaming ringan hingga menen...

gadget | 21:35 WIB