Usai Eropa, Kini Google Didenda di India, Ini Sebabnya

Monopoli Google terkait sederet hal di Android membuat perusahaan teknologi ini didenda di sejumlah wilayah.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Jum'at, 21 Oktober 2022 | 15:48 WIB
Google Play Store/ahoranoticias.cl

Google Play Store/ahoranoticias.cl

Hitekno.com - Uni Eropa mendenda Google sebesar sekitar 4,3 miliar dolar As pada tahun 2018 atas praktik Android antikompetitif.

Dilansir dari Android Authority, sekarang, pengawas kompetisi India juga melakukan hal yang sama dengan mendenda Google sebesar sekitar 162 juta dolar karena pelanggaran yang sama.

Komisi Persaingan India mengumumkan denda tersebut dalam siaran pers, mengatakan bahwa Google menyalahgunakan dominasinya di beberapa area dalam ekosistem Android.

Pengawas India mempermasalahkan beberapa perjanjian yang dimiliki Google dengan OEM, seperti perjanjian distribusi aplikasi seluler (MADA), perjanjian anti-fragmentasi (AFA), perjanjian komitmen kompatibilitas Android (ACCA), dan perjanjian bagi hasil (RSA).

MADA memastikan bahwa orang-orang seperti Google Penelusuran, Chrome, dan YouTube sudah diinstal sebelumnya di handset.

Ilustrasi kantor Google. (unsplash/@pawel_czerwinski)
Ilustrasi kantor Google. (unsplash/@pawel_czerwinski)

AFA dan ACCA melarang produsen membuat fork Android mereka sendiri. Sementara itu, perjanjian bagi hasil membuat Google membayar OEM untuk eksklusivitas penelusuran.

Selain denda , komisi tersebut menguraikan berbagai langkah yang perlu diambil Google. Hal ini termasuk melarang Google memaksa OEM untuk melakukan pra-instal aplikasi mereka, dan melarang perusahaan menolak akses ke Play Services API.

Komisi mengatakan ini akan membantu memastikan kompatibilitas aplikasi antara Google ke Android dan Android fork.

Berbicara tentang fork-nya Android (sederet kembangan OS Android seperti Cyanogen, dll), tindakan pengawas juga mencatat bahwa OEM harus diizinkan untuk membuat perangkat berdasarkan versi Android bercabang, dan bahwa Google tidak boleh memberi insentif kepada OEM karena tidak menjual perangkat ini.

Akhirnya, komisi meminta Google untuk mengizinkan pengguna memilih mesin pencari default mereka setelah penyiapan.

Baca Juga: Kode Redeem FF 21 Oktober 2022, Cek Dapat Reward Apa!

Langkah ini khususnya harus sudah tidak asing lagi, karena Google dipaksa untuk menerapkan opsi ini oleh UE.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Kelebihan dan kekurangan dari Vivo Y03 di 2025....

gadget | 20:30 WIB

Perbandingan spesifikasi antara Honor Pad 10 dan Xiaomi Pad 7....

gadget | 19:00 WIB

Beberapa kelebihan dan kekurangan dari Realme Note 70....

gadget | 18:30 WIB

Sejumlah kelebihan dan kekurangan dari Vivo V30 Pro di 2025....

gadget | 17:15 WIB

Perbandingan spesifikasi antara Vivo V60 dan Xiaomi 15T....

gadget | 12:57 WIB