Hitekno.com - Tekanan pemerintah Amerika Serikat kepada Huawei nampaknya mulai terlihat dampaknya. Di mana harga Huawei P30 Pro bekas anjlok parah.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat memasukkan Huawei ke daftar hitam alias banned. Perusahaan asal negara tersebut dilarang berhubungan dengan Huawei.
Hasilnya Google, Microsoft, Intel, Qualcomm, Broadcom, dan sederet perusahaan teknologi memutuskan kerja sama dengan perusahaan asal China tersebut.
Baca Juga: Dikeluarkan dari SD Association dan Wi-Fi Alliance, Huawei Makin Terdesak
Diperparah ARM, SD Association, dan Wi-Fi Alliance juga ikut menghentikan hubungan dengan Huawei. Hal ini membuat masa depan smartphone Huawei bakal suram.
Melihat situasi yang kurang menguntungkan ini, diduga banyak pengguna memutuskan untuk menjual smartphone Huawei miliknya.
Diwartakan Forbes, kabar ini diikuti dengan anjloknya harga Huawei P30 Pro bekas. Bahkan penurunan harganya bisa sampai 90 persen.
Baca Juga: Huawei Bisa Garap Smartphone Android tanpa Google, Tapi Ada Masalah Ini
Fakta ini ditemukan di pasar smartphone bekas Inggris. Tepatnya di situs trading smartphone Musicmagpie.co.uk yang jadi tempat orang Inggris menjual smartphone bekas mereka.
Di situs tersebut, harga Samsung Galaxy S10 Plus bekas dihargai 510 pounstreling atau sekitar Rp 9,3 juta. Harga baru smartphone Samsung ini ada di kisaran Rp 13 jutaan.
Tapi berbeda dengan harga Huawei P30 Pro bekas yang hanya sebesar 100 pounstreling atau sekitar Rp 1,8 juta saja. Padahal harga barunya sekitar Rp 13 jutaan.
Baca Juga: Diam-diam, Microsoft Hapus Laptop Huawei dari Web
Anjloknya harga Huawei P30 Pro bekas juga ditemukan di sejumlah situs trading ternama. Seperti GiffGaff yang membeli Huawei P30 Pro seharga 100 pounsterling saja.
Lalu FoneWizard yang menghargai smartphone bekas tersebut 150 pounsterling atau sekitar Rp 2,7 jutaan. Bahkan Mazuma tidak melakukan penawaran pada Huawei P30 Pro.
Sedangkan diwartakan Express, harga Huawei P20 Pro di Inggris sempat di kisaran 280 punsterling atau sekitar Rp 5 jutaan kini anjlok jadi 50 pounsterling atau Rp 900 ribu.
Baca Juga: ARM Putuskan Hubungan dengan Huawei, Nasib Chipset Kirin Suram
Karena hanjurnya harga ini kebanyakan toko memutuskan untuk berhenti membeli smartphone Huawei bekas. Ditambah banyaknya orang yang ingin menjual smartphone Huawei mereka dibanding membelinya.
Menurut laporan dari Bloomberg, juru bicara WeBuyTek mengungkapkan terjadi peningkatan pengguna yang menjual smartphone Huawei miliknya ke situs tersebut.
Bahkan peningkatannya hingga 540 persen per-minggu. Karena itulah, WeBuyTek memutuskan untuk sementara tidak membeli smartphone Huawei bekas.
Menurut laporan dari PriceSpy, terjadi penurunan klik untuk perangkat Huawei hingga 46 persen. Sedangkan klik ke merek lain seperti Samsung meningkat.
Data ini menunjukkan ketertarikan orang pada smartphone Huawei menurun. Dan kebanyakan berpaling ke merek-merek lain, salah satunya Samsung.
Sebelumnya, pihak Huawei sudah mengungkapkan pernyataan resmi mereka terkait tekanan dari pemerintah Amerika Serikat tersebut.
Pihak Huawei berjanji meneruskan dukungan mereka kepada smartphone yang diluncurkan ke pasar dan yang saat ini sedang dipasarkan.
Namun apa daya, kebanyakan pengguna Huawei di Inggris lebih memilih menjual smartphone mereka. Hal ini berujung pada harga Huawei P30 Pro bekas dan perangkat lainnya anjlok.