Sedih Banget, Mamalia Imut Ini Resmi Punah pada 2019 karena Perubahan Iklim

Selamat tinggal melomys Bramble Cay!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 21 Februari 2019 | 11:30 WIB
Melomys rubicola. (Wikipedia/ State of Queensland)

Melomys rubicola. (Wikipedia/ State of Queensland)

Hitekno.com - Para ilmuwan yang berasal di Australia tidak dapat menutup kesedihan mereka ketika objek penelitian mereka berupa mamalia imut kini telah punah. Melomys Bramble Cay (Melomys rubicola) telah resmi punah karena perubahan iklim menyapu habitatnya

Melomys rubicola merupakan hewan pengerat endemik yang cukup imut di ujung utara Great Barrier Reef.

Beberapa mamalia imut tersebut pernah terlihat di tahun 2009 sehingga masuk sebagai hewan terancam punah.

Namun kini statusnya ditingkatkan sebagai hewan yang telah resmi punah oleh pemerintah Australia.

Melomys Bramble Cay dinyatakan punah oleh pemerintah negara bagian Queensland. Pada Senin (18/02/2019), menteri lingkungan kebijakan federal, Melissa Price resmi mengumumkan bahwa Melomys Bramble Cay telah punah karena perubahan iklim.

''Pemberitahuan sebelumnya dari para ilmuwan seperti mendengar bahwa kerabatmu telah meninggal. Ketika dimasukkan pada kolom punah di dalam undang-undang lingkungan nasional, itulah pemberitahuan pemakaman sebenarnya. Saat itu semua orang perlu berkumpul, terlibat bersama,'' kata Melissa Price dalam pernyataannya.

Melomys Bramble Cay adalah hewan pengerat berwarna coklat yang bertubuh mungil.

Mereka bertahan selama beberapa dekade di sebuah pulau terpencil di Selat Torres, Australia.

Melomys ini hidup di Bramble Cay, sebuah pulau di perairan Australia, 227 km timur laut Cape York Peninsula di Queensland dan 50 km dari pantai Papua Nugini.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Manusia, 100 Tahun Lagi Serangga Akan Punah

Pulau Bramble Cay termasuk pulau kecil yang terdiri dari dataran rendah, tiga meter di atas permukaan laut saat air pasang.

Daerah itu juga dikelilingi pasir, tumbuh-tumbuhan, dan beberapa batu serta struktur buatan manusia, mercusuar setinggi 17 meter.

''Kalian dapat berjalan di sekitar pulau tersebut dalam waktu 10 menit,'' kata Ian Gather, salah seorang ilmuwan yang sebelumnya meneliti Melomys rubicola.

Para ilmuwan sebenarnya telah melakukan misi darurat untuk penelitian hewan pengerat itu sejak tahun 2014.

Karena hewan endemik, maka mereka harus membiarkan mereka tetap pada pulau tersebut.

Salah satu penampakan pulau Bramble Cay. (Public Radio International)
Salah satu penampakan pulau Bramble Cay. (Public Radio International)

Akhir-akhir ini mereka memasang 900 jebakan pada malam hari dan menyebar 60 kamera di pulau itu.

Tetapi para ilmuwan harus bersedih karena mereka tidak menemukan apa-apa.

Dikutip dari BuzzFeed News, perubahan iklim membuat permukaan laut global naik rata-rata 3,2 mm per tahun di seluruh dunia.

Namun di Selat Torres, angkanya meningkat menjadi 6 mm per tahun. Itu membuat adanya bencana ekologis di Bramble Cay sehingga menjadi malapetaka untuk hewan pengerat tersebut.

Kepergian mamalia imut melomys Bramble Cay menjadi peringatan bagi manusia akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Artikel Hitekno.com kali ini bakal mengulas harga HP Infinix November 2025 yang bisa jadi patokan kalian. Mana HP Infini...

gadget | 08:44 WIB

Agar semakin memudahkan kalian dalam memilihnya, penting untuk melihat tujuh rekomendasi HP Rp1 jutaan baterai jumbo 600...

gadget | 07:05 WIB

konsumen di segmen HP murah dengan harga terjangkau yakni HP Rp1 jutaan kini tidak hanya butuh ruang, tetapi juga kecepa...

gadget | 21:07 WIB

Dengan menyematkan baterai raksasa 6.500 mAh dan ketahanan air level tertinggi di dalam bodi setipis 6,6 mm, Huawei Mate...

gadget | 20:38 WIB

Terdapat tiga rekomendasi HP Rp2 jutaan yang bakal dibahas di tulisan Hitekno.com kali ini yang cocok untuk ojek online ...

gadget | 20:07 WIB