Ditemukan Jejak Kaki Neanderthal Berusia 100 Ribu Tahun, Ungkap Fakta Baru

Terungkap sejumlah fakta baru mengenai Neanderthal.

Agung Pratnyawan
Kamis, 22 April 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Hitekno.com - Ditemukan jejak kaki fosil yang berusia 100.000 tahun, yang diklaim sebagai bekas dari manusia Neanderthal. Menurut ilmuwan, jejak kaki ini milik anak Neanderthal dari ratusan tahun silam.

Jejak kaki anak-anak Neanderthal tersebut ditemukan di pantai yang sekarang berada di Spanyol selatan. Dari penemuan ini membuka informasi dan fakta baru.

"Keluarga besar Neanderthal berjalan di sepanjang pantai. Kami menemukan beberapa area di mana beberapa jejak kaki kecil muncul berkelompok secara acak," kata Eduardo Mayoral, paleontolog di University of Huelva.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Manusia Purba juga Lakukan Hibernasi, Mirip Beruang

Dalam temuan yang dipublikasi di jurnal Scientific Reports, jejak kaki itu menunjukkan area lintasan anak-anak Neanderthal, seolah tengah bermain atau berkeliaran di pantai.

Awalnya, saat ditemukan pertama kali pada Juni 2020, para ahli mengira itu adalah jejak kaki binatang.

Tidak ada yang menyadari bahwa itu adalah jejak kaki subspesies manusia purba setelah dianalisis dua bulan kemudian.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini 7 Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia

"Tidak ada yang mengenali keberadaan jejak kaki hominid pada waktu itu. Hingga ditemukan oleh tim ketika kami mulai mempelajari seluruh permukaannya secara mendetail," tambah Mayoral, dikutip dari Live Science, Rabu (21/4/2021).

Jejak Kaki Anak-anak Neanderthal. [Scientific Reports]
Jejak Kaki Anak-anak Neanderthal. [Scientific Reports]

Mayoral dan timnya mengidentifikasi 87 jejak kaki Neanderthal di batuan sedimen di pantai di Matalascanas.

Permukaan yang memiliki jejak tersebut berasal dari periode Pleistosen, sekitar 106.000 tahun yang lalu, ketika perkakas batu kuno yang ditemukan di dekatnya, menunjukkan bahwa wilayah tersebut dihuni oleh Neanderthal (Homo neanderthalensis).

Baca Juga: Ditemukan! Fosil Manusia Purba Tertua Ternyata Batita

Neanderthal hidup di Eropa dan Timur Tengah antara 400.000 dan 40.000 tahun yang lalu, sementara manusia modern awal (Homo sapiens) muncul di sana sekitar 80.000 tahun yang lalu.

Para ilmuwan berpendapat kemungkinan jejak tersebut adalah jejak kaki Neanderthal tertua yang pernah ditemukan di Eropa.

Ukuran jejak kaki menunjukkan bahwa jejak itu dibuat oleh 36 Neanderthal, mencakup 11 anak-anak dan 25 orang dewasa, dengan lima perempuan, 14 lelaki, serta enam individu dari jenis kelamin yang tidak dapat ditentukan.

Baca Juga: Baru Ditemukan, Manusia Purba Ini Mampu Bertahan Dalam Cuaca Ekstrem

Sebagian besar orang dewasa yang berjalan di pantai memiliki tinggi antara 1,3 hingga 1,5 meter, tetapi empat jejak kaki yang ditemukan tampaknya dibuat oleh Neanderthal dewasa yang lebih tinggi dari 1,8 meter.

Jejak Kaki Anak-anak Neanderthal. [Scientific Reports]
Jejak Kaki Anak-anak Neanderthal. [Scientific Reports]

Jejak kaki anak-anak Neanderthal lebih menarik perhatian para ahli. Dua jejak kaki terkecil, panjangnya kira-kira 14 sentimeter, diperkirakan dibuat oleh anak berusia sekitar enam tahun.

Jejak kaki tersebut kemungkinan dibuat oleh Neanderthal yang sedang memancing di lubang air atau mencari kerang. Ini menunjukkan perilaku berburu dan mengumpulkan makanan yang umum dilakukan Neanderthal.

Itulah penemuan jejak kaki Neanderthal yang diperkirakan dari anak-anak, hingga membuka penelitian baru soal manusia dari 100 juta tahun silam ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak