NASA Cari Ide Makanan Astronot di Mars, Berhadiah Rp 7,2 Miliar

Para ilmuwan tengah membicarakan makanan bagi misi awal di Mars.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 30 Maret 2021 | 22:00 WIB
Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Planet Mars. (Wikipedia/NASA)

Hitekno.com - Bada antariksa NASA tengah mengembangkan konsep untuk misi awal yang lebih lama di Planet Mars

Kini NASA membutuhkan sistem pangan inovatif serta berkelanjutan untuk memberi makan para astronot di Mars.

Ilmuwan makanan Grace L Douglas, Sara R Zwart, dan Scott M Smith dari NASA, baru-baru ini menerbitkan makalah di The Journal of Nutrition, membahas secara rinci topik tentang bagaimana NASA menyediakan makanan bagi misi awak ke Mars.

Baca Juga: Review Huawei MatePad, Tablet yang Dukung Semua Aktivitasmu

Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), para astronot dapat memilih 20 persen makanan sendiri.

Sementara 80 persen sisanya berasal dari perangkat makanan standar.

Makanan tersebut dibawa melalui kendaraan pemasok yang membawa buah dan sayuran segar, selain makanan yang bisa disimpan lebih lama.

Baca Juga: Perkuat Paket Internet Unlimited, Smartfren Hadirkan Unlimited Pro Rp70.000

Pasokan makanan di Mars. [The Journal of Nutrition]
Pasokan makanan di Mars. [The Journal of Nutrition]

Namun, cara tersebut tidak akan berhasil untuk misi Mars karena jarak tempuhnya yang terlalu jauh.

NASA memiliki prinsip inti untuk membangun strategi pasokan makanannya, mencakup keamanan, stabilitas, kelezatan, nutrisi, minimisasi sumber daya, variasi, keandalan, dan kegunaan.

Setiap sistem makanan yang dibuat kemungkinan besar juga akan membutuhkan peralatan baru yang siap untuk luar angkasa.

Baca Juga: Goda Bocah Makan Keripik Singkong, Ekspresinya Curi Perhatian

Dalam hal ini, NASA menghadapi masalah baru. Para ahli percaya bahwa menanam makanan di pesawat luar angkasa juga akan diperlukan, namun itu akan mengorbankan aspek keandalan.

Dilansir dari CNET, Selasa (30/3/2021), tapi jika hanya ada makanan standar, maka itu tidak akan mencakup variasi makanan.

Untuk membantu memecahkan masalah, NASA menawarkan hadiah 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7,2 miliar dalam program Deep Space Food Challenge, bagi siapa pun yang memiliki ide untuk teknologi atau sistem produksi makanan baru yang membutuhkan sumber daya minimal, menghasilkan sedikit limbah, namun tetap aman, bergizi, dan lezat.

Baca Juga: Ini Konsep Hunian Manusia di Mars, Manfaatkan Bahan di Planet Tersebut

Ilustrasi kantor NASA. [Jahsie Ault/Unsplash]
Ilustrasi kantor NASA. [Jahsie Ault/Unsplash]

Solusi dari tantangan tersebut dapat membuka jalan baru untuk produksi pangan di seluruh dunia, terutama di lingkungan yang ekstrim, wilayah dengan sumber daya terbatas, dan di lokasi bencana.

Tantangan ide makanan untuk astronot ini dimulai pada Januari 2021 dan akan berakhir pada 30 Juli mendatang. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak